Infokom DPP PPNI - Program Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berkaitan Training Of Trainer (TOT) Terintegrasi masih berlangsung di seluruh DPW PPNI.
Untuk itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah secara resmi membuka kegiatan TOT Terintegrasi DPW PPNI Sulawesi Tenggara di Ballroom Hotel Azizah Syariah Kota Kendari, Sabtu (3/12/2022).
Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Korwil V (Sulawesi) DPP PPNI Fajrillah K Malonda dan Pengurus DPP PPNI lainnya turut menghadiri kegiatan yang digelar selama selama dua hari (3-4 Desember 2022).
Harif Fadhillah dalam sambutannya mengatakan bahwa TOT Terintegrasi ini sebagai upaya sosialisasi, harmonisasi dan sinkronisasi terkait dengan berbagai mekanisme organisasi yang sudah tertuang dalam kebijakan, peraturan dan juga pedoman organisasi.
Diharapkannya pengurus PPNI dari pusat sampai DPK harus solid, sinkron dan harmonis, sehingga organisasi ini berjalan secara efektif dan berhasil guna.
“Ada tiga tanggung jawab kita sebagai pengurus, pertama tanggung jawab terhadap anggota, dimana sebagai pengurus harus hadir dan melayani setiap kebutuhan anggota,” ungkap Harif Fadhillah.
“Kedua, tanggung jawab kepada profesi, profesi kita sudah dibangun sedemikian rupa, maka mari kita bersinergi dan melakukan harmonisasi dalam menjalankan organisasi ini dengan mematuhi peraturan organisasi, pedoman dan panduan, dan sosialisasikan seluruh panduan tersebut kepada seluruh anggota,” lanjutnya.
Kemudian yang ketiga sambungnya adalah tanggung jawab terhadap masyarakat, dimana Perawat harus senantiasa berkontribusi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Sehubungan dengan perkembangan organisasi saat ini, bahwa PPNI secara umum saat ini berkembang sangat pesat dalam keorganisasian, manajemen organisasi, dan mekanisme organisasi.
Diungkapkannya, proses profesionalisme dan upaya memperjuangan kesejahteraan terus berjalan melalui berbagai jalan seperti perjuangan One Village One Nurse melalui audiensi dengan stakeholder dan kemudian mencari peluang kerja di luar negeri bagi Perawat.
Adapun informasi paling up-date disampaikannya tentang issue besar rencana Undang-Undang Kesehatan dengan metode Omnibus Law.
“Kita jangan terperangkap dengan substansi tetapi kita berpikir filosofi dari Undang-Undang tersebut. Mari kita bersatu padu memperjuangkan eksistensi UU Keperawatan. Kita bukan menolak Omnibus Law, namun menolak Undang-Undang Keperawatan disertakan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Sultra Heryanto dalam sambutannya menerangkan bahwa fungsi TOT Terintegrasi ini juga sebuah momentum penguatan organisasi dalam bersilaturahmi dan juga untuk mendapatkan aspirasi serta diharapkannya para peserta harus mengikuti TOT Terintegrasi secara serius.
“Dengan TOT terintegrasi ini kita bisa mengoptimalkan peran dan fungsi kita di semua level pengurusan DPW, DPD, dan DPK PPNI se-Sulawesi Tenggara. TOT juga sebagai tempat penguatan perjuangan tentang visi misi disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani profesi lainnya,” kata Ketua DPW PPNI Sultra dua periode.
“Olehnya melalui TOT juga tercipta iklim kekeluargaan PPNI yang mampu mempersatukan cita-cita luhur dalam memajukan Perawat serta layanan kesehatan kepada masyarakat dan yang terpenting bagaimana kita melayani seluruh anggota perawat dengan penuh keikhlasan dan cinta kasih antar sesak perawat,” sebut Ketua Departemen Pemberdayaan Politik DPP PPNI.
Pada kesempatan pembukaan tersebut, Harif Fadhillah dan Mustikasari menyerahkan piagam penghargaan dari Pemerintah untuk para relawan yang sudah berjuang dalam penanganan pandemi Covid-19. Penghargaan ini langsung diterima Heryanto untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya.
Rangkaian kegiatan TOT Terintegrasi ini diikuti oleh 240 orang dari Pengurus DPW PPNI Sultra dan 17 Pengurus DPD PPNI kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara. (IM)
TOT Terintegrasi PPNI Sultra : Ada 3 Tanggung Jawab Sebagai Pengurus
Infokom DPP PPNI - Program Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berkaitan Training Of Trainer (TOT) Terintegrasi masih berlangsung di seluruh DPW PPNI.
Untuk itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah secara resmi membuka kegiatan TOT Terintegrasi DPW PPNI Sulawesi Tenggara di Ballroom Hotel Azizah Syariah Kota Kendari, Sabtu (3/12/2022).
Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Korwil V (Sulawesi) DPP PPNI Fajrillah K Malonda dan Pengurus DPP PPNI lainnya turut menghadiri kegiatan yang digelar selama selama dua hari (3-4 Desember 2022).
Harif Fadhillah dalam sambutannya mengatakan bahwa TOT Terintegrasi ini sebagai upaya sosialisasi, harmonisasi dan sinkronisasi terkait dengan berbagai mekanisme organisasi yang sudah tertuang dalam kebijakan, peraturan dan juga pedoman organisasi.
Diharapkannya pengurus PPNI dari pusat sampai DPK harus solid, sinkron dan harmonis, sehingga organisasi ini berjalan secara efektif dan berhasil guna.
“Ada tiga tanggung jawab kita sebagai pengurus, pertama tanggung jawab terhadap anggota, dimana sebagai pengurus harus hadir dan melayani setiap kebutuhan anggota,” ungkap Harif Fadhillah.
“Kedua, tanggung jawab kepada profesi, profesi kita sudah dibangun sedemikian rupa, maka mari kita bersinergi dan melakukan harmonisasi dalam menjalankan organisasi ini dengan mematuhi peraturan organisasi, pedoman dan panduan, dan sosialisasikan seluruh panduan tersebut kepada seluruh anggota,” lanjutnya.
Kemudian yang ketiga sambungnya adalah tanggung jawab terhadap masyarakat, dimana Perawat harus senantiasa berkontribusi dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Sehubungan dengan perkembangan organisasi saat ini, bahwa PPNI secara umum saat ini berkembang sangat pesat dalam keorganisasian, manajemen organisasi, dan mekanisme organisasi.
Diungkapkannya, proses profesionalisme dan upaya memperjuangan kesejahteraan terus berjalan melalui berbagai jalan seperti perjuangan One Village One Nurse melalui audiensi dengan stakeholder dan kemudian mencari peluang kerja di luar negeri bagi Perawat.
Adapun informasi paling up-date disampaikannya tentang issue besar rencana Undang-Undang Kesehatan dengan metode Omnibus Law.
“Kita jangan terperangkap dengan substansi tetapi kita berpikir filosofi dari Undang-Undang tersebut. Mari kita bersatu padu memperjuangkan eksistensi UU Keperawatan. Kita bukan menolak Omnibus Law, namun menolak Undang-Undang Keperawatan disertakan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI Sultra Heryanto dalam sambutannya menerangkan bahwa fungsi TOT Terintegrasi ini juga sebuah momentum penguatan organisasi dalam bersilaturahmi dan juga untuk mendapatkan aspirasi serta diharapkannya para peserta harus mengikuti TOT Terintegrasi secara serius.
“Dengan TOT terintegrasi ini kita bisa mengoptimalkan peran dan fungsi kita di semua level pengurusan DPW, DPD, dan DPK PPNI se-Sulawesi Tenggara. TOT juga sebagai tempat penguatan perjuangan tentang visi misi disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani profesi lainnya,” kata Ketua DPW PPNI Sultra dua periode.
“Olehnya melalui TOT juga tercipta iklim kekeluargaan PPNI yang mampu mempersatukan cita-cita luhur dalam memajukan Perawat serta layanan kesehatan kepada masyarakat dan yang terpenting bagaimana kita melayani seluruh anggota perawat dengan penuh keikhlasan dan cinta kasih antar sesak perawat,” sebut Ketua Departemen Pemberdayaan Politik DPP PPNI.
Pada kesempatan pembukaan tersebut, Harif Fadhillah dan Mustikasari menyerahkan piagam penghargaan dari Pemerintah untuk para relawan yang sudah berjuang dalam penanganan pandemi Covid-19. Penghargaan ini langsung diterima Heryanto untuk disampaikan kepada yang berhak menerimanya.
Rangkaian kegiatan TOT Terintegrasi ini diikuti oleh 240 orang dari Pengurus DPW PPNI Sultra dan 17 Pengurus DPD PPNI kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara. (IM)