Infokom DPP PPNI - Produktivitas Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam mengedukasi anggota Perawat secara online terus berlanjut terutama di era pandemi Covid-19.
Melalui Nursing Zoominar ke 319, dengan tema Search & Rescue : Pencarian & Pertolongan, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI menghadirkan narasumber Harto Adi (Analis Kerja sama Biro Perencanaan BASARNAS) dan Jajat Sudrajat (Wakil Ketua BAPENA PPNI Pusat, serta dipandu moderator Ati Suryamediawati (Ketua BAPENA PPNI Pusat).
“Sekarang ini sedang berproses juga, MoU PPNI dengan Basarnas dan segera diedarkan ke seluruh Indonesia, artinya hampir final kesepakatannya,” kata Ahmad Eru Saprudin dalam sambutannya saat membuka Nursing Zoominar ke 319, Rabu (21/9/2022).
“Setelah MoU itu nanti akan dilanjutkan dengan PKS (perjanjian kerja sama) dan yang lainnya,” sambung Sekretaris II DPP PPNI.
Disampaikannya berdasarkan data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), selama tahun 2021 dinyatakan telah terjadi bencana di Indonesia, yaitu ada 3 ribuan bencana dan sebagian besar bencana banjir.
Sementara peran Perawat menurut UU Keperawatan diungkapkannya, bahwa Perawat mempunyai kemampuan bagaimana mengedukasi terkait penanggulangan bencana atau kegawatdaruratan, selain edukasi juga dapat melakukan pencegahan.
Dikatakannya, pada waktu dulu konsep bencana itu hanya mengejar tempat kejadian, tapi sekarang ini sebetulnya harus lebih mengetahui di wilayah mana yang sering terjadi bencana apa dan bagaimana pencegahannya.
Lanjutnya, agar tidak terjadi sesuatu dan selalu terjadi saat setiap kejadian bencana, dimana sepertinya mungkin tidak punya persiapan. Namun, kalau sudah dipersiapkan, maka dapat dicegah, dan jika terjadi juga bencana, maka sudah siap untuk menghadapinya.
“Nah itu antara lain, bagaimana mencegah, menangulanginya dan bagaimana peran Perawat bila terjadi bencana, nanti akan disampaikan oleh ke dua pembicara,” terangnya.
Diungkapkannya, materi kali ini sangat penting dan mengingat pula kejadian bencana di tahun lalu dan berharap di tahun 2022 ini tidak sampai sebanyak kejadian bencana sebelumnya.
“Sebenarnya peran Perawat sangat punya peluang untuk membantu negara, bagaimana mengedukasi agar tidak terjadi bencana,” sebutnya.
Menurutnya, Perawat juga punya peluang, kemampuan dan selalu berada di garda terdepan, serta bagaimana menanggulanginya jika terjadi bencana.
“Saya kira itu, dan sudah dibuktikan di berbagai kasus atau kejadian bencana, maka Perawat punya peran besar untuk membantu negara terkait dengan bencana,” tutupnya. (IR)
Sumber : Youtube Bapena PPNI
Nursing Zoominar Ke 319 : PPNI Optimalkan Peran Perawat Tangani Bencana Melalui Edukasi & Membangun Jejaring
Infokom DPP PPNI - Produktivitas Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam mengedukasi anggota Perawat secara online terus berlanjut terutama di era pandemi Covid-19.
Melalui Nursing Zoominar ke 319, dengan tema Search & Rescue : Pencarian & Pertolongan, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI menghadirkan narasumber Harto Adi (Analis Kerja sama Biro Perencanaan BASARNAS) dan Jajat Sudrajat (Wakil Ketua BAPENA PPNI Pusat, serta dipandu moderator Ati Suryamediawati (Ketua BAPENA PPNI Pusat).
“Sekarang ini sedang berproses juga, MoU PPNI dengan Basarnas dan segera diedarkan ke seluruh Indonesia, artinya hampir final kesepakatannya,” kata Ahmad Eru Saprudin dalam sambutannya saat membuka Nursing Zoominar ke 319, Rabu (21/9/2022).
“Setelah MoU itu nanti akan dilanjutkan dengan PKS (perjanjian kerja sama) dan yang lainnya,” sambung Sekretaris II DPP PPNI.
Disampaikannya berdasarkan data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), selama tahun 2021 dinyatakan telah terjadi bencana di Indonesia, yaitu ada 3 ribuan bencana dan sebagian besar bencana banjir.
Sementara peran Perawat menurut UU Keperawatan diungkapkannya, bahwa Perawat mempunyai kemampuan bagaimana mengedukasi terkait penanggulangan bencana atau kegawatdaruratan, selain edukasi juga dapat melakukan pencegahan.
Dikatakannya, pada waktu dulu konsep bencana itu hanya mengejar tempat kejadian, tapi sekarang ini sebetulnya harus lebih mengetahui di wilayah mana yang sering terjadi bencana apa dan bagaimana pencegahannya.
Lanjutnya, agar tidak terjadi sesuatu dan selalu terjadi saat setiap kejadian bencana, dimana sepertinya mungkin tidak punya persiapan. Namun, kalau sudah dipersiapkan, maka dapat dicegah, dan jika terjadi juga bencana, maka sudah siap untuk menghadapinya.
“Nah itu antara lain, bagaimana mencegah, menangulanginya dan bagaimana peran Perawat bila terjadi bencana, nanti akan disampaikan oleh ke dua pembicara,” terangnya.
Diungkapkannya, materi kali ini sangat penting dan mengingat pula kejadian bencana di tahun lalu dan berharap di tahun 2022 ini tidak sampai sebanyak kejadian bencana sebelumnya.
“Sebenarnya peran Perawat sangat punya peluang untuk membantu negara, bagaimana mengedukasi agar tidak terjadi bencana,” sebutnya.
Menurutnya, Perawat juga punya peluang, kemampuan dan selalu berada di garda terdepan, serta bagaimana menanggulanginya jika terjadi bencana.
“Saya kira itu, dan sudah dibuktikan di berbagai kasus atau kejadian bencana, maka Perawat punya peran besar untuk membantu negara terkait dengan bencana,” tutupnya. (IR)
Sumber : Youtube Bapena PPNI