Infokom DPP PPNI - Program Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berkaitan pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi berlangsung sukses dan mempunyai kemanfaatan.
Kehadiran Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan TOT Terintegrasi berlangsung.
Sehubungan hal tersebut, Training of Trainer (TOT) Terintegrasi PPNI Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melaksanakannya selama dua hari dan resmi ditutup oleh Ketua Umum DPP PPNI diwakili Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi.
“Isi TOT jangan hanya sampai di sini. Harus ada output yang dilaksanakan di tempat masing-masing,” ucap Apri Sunadi dalam sambutannya di Neo Hotel By Aston, Kupang - NTT, Minggu (18/9/2022).
Apri Sunadi memberikan pujian terhadap prestasi PPNI NTT, termasuk peran aktif selama ini dalam berbagai kegiatan nasional. Kepada peserta yang berasal dari seluruh daerah di NTT, dirinya berharap agar Pengurus selalu mengedepankan prinsip kolektif-kolegial dalam menjalankan roda organisasi PPNI.
Selanjutnya, Apri Sunadi juga berharap hasil TOT Terintegrasi PPNI NTT ini dapat membangun sinkronisasi program kerja mulai dari pusat (DPP), wilayah (DPW), daerah (DPD), hingga tingkat komisariat (DPK) yang paling dekat dengan semua anggota.
“Tapi ingat, sinkronisasi program kerja ini jangan hanya di atas kertas, tapi harus benar-benar dilaksanakan. Semua informasi yang diperoleh selama TOT ini harus diturunkan ke lapangan agar terjadi sinkronisasi program kerja hingga ke anggota,” imbuhnya.
Sebelumnya, saat penyampaian materi dari Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, mengenai “Cara Berpikir dan Memasarkan Organisasi,” dimana dijelaskannya berbagai strategi yang dapat dipakai Pengurus PPNI di setiap level kepengurusan.
“Sehingga visi menjadikan organisasi yang andal, disayangi anggota, dicintai pemerintah, dan disegani organisasi lain dapat terwujud,” tegasnya.
Bendahara Umum DPP PPNI ini mengingatkan tentang pentingnya membangun berbagai unit usaha yang bisa menjadi sumber pendapatan lain pada masa mendatang.
Disamping itu, dirinya juga menekankan urgensi Perawat segera membuka praktik mandiri yang mana masih sedikit jumlahnya.
“Saat ini anggota kita baru 4 ribu-an yang membuka praktik mandiri, itu terlalu sedikit. Kalau bisa sampai puluhan ribu, itu baru bisa masuk dalam skala kebijakan,” terangnya saat penyampaian materi.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI NTT Aemilianus Mau menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPP PPNI, semua peserta, dan panitia lokal TOT Terintegrasi PPNI NTT.
“Saya juga minta maaf kalau selama kegiatan berlangsung ada lisan dan perilaku yang kurang berkenan,” tuturnya.
Aemilianus Mau usai memantau proses kegiatan TOT Terintegrasi selama 2 hari tersebut, menurutnya dari kesan peserta yang hadir bahwa sebagian besar peserta merasa puas dan kegiatan ini sangat bermanfaat.
Diungkapkannya, ada peserta yang merasa bangga dikarenakan baru pertama kali dilibatkan dalam kegiatan ini. Selain itu, banyak peserta merasa bersyukur, dimana dapat lebih paham mengenai pengelolaan keuangan, penataan protokoler, dan bidang-bidang lain yang ada di PPNI.
“Selama ini kan hanya Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Bidang Organisasi dan Kaderisasi yang biasa ikut. Sekarang ini kan semua bisa hadir dan jadi tahu tentang pengelolaan organisasi,” ujar Aemilianus Mau meniru ungkapan peserta.
Diakuinya juga, masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, seperti soal keterbatasan waktu dan kualitas pelayanan kepada peserta. Namun dirinya memberikan solusi dan menganjurkan kepada setiap DPD PPNI agar memperdalam materi secara mandiri, kemudian diteruskan ke semua DPK yang ada di daerah masing-masing.
“Kegiatan kita ini harus berdampak langsung kepada anggota. Ini salah satu kegiatan yang mengeluarkan anggaran besar, tapi apakah ini berdampak bagi anggota?,” sebutnya.
Sedangkan Stefanus Mendes Kiik sebagai Ketua panitia pelaksana ToT Terintegrasi PPNI NTT mengakui lega dikarenakan kegiatan akbar ini berjalan lancar dan aman.
“Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat, sehingga Pengurus bisa bertugas sesuai fungsi masing-masing,” pungkas Stefanus. (IR)
Sumber Penulis : Saverinus Suhardin
Apri Sunadi : Sinkronisasi Proker Direalisasikan di Level Kepengurusan
Infokom DPP PPNI - Program Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berkaitan pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi berlangsung sukses dan mempunyai kemanfaatan.
Kehadiran Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya memberikan kontribusi dalam setiap kegiatan TOT Terintegrasi berlangsung.
Sehubungan hal tersebut, Training of Trainer (TOT) Terintegrasi PPNI Nusa Tenggara Timur (NTT) telah melaksanakannya selama dua hari dan resmi ditutup oleh Ketua Umum DPP PPNI diwakili Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi.
“Isi TOT jangan hanya sampai di sini. Harus ada output yang dilaksanakan di tempat masing-masing,” ucap Apri Sunadi dalam sambutannya di Neo Hotel By Aston, Kupang - NTT, Minggu (18/9/2022).
Apri Sunadi memberikan pujian terhadap prestasi PPNI NTT, termasuk peran aktif selama ini dalam berbagai kegiatan nasional. Kepada peserta yang berasal dari seluruh daerah di NTT, dirinya berharap agar Pengurus selalu mengedepankan prinsip kolektif-kolegial dalam menjalankan roda organisasi PPNI.
Selanjutnya, Apri Sunadi juga berharap hasil TOT Terintegrasi PPNI NTT ini dapat membangun sinkronisasi program kerja mulai dari pusat (DPP), wilayah (DPW), daerah (DPD), hingga tingkat komisariat (DPK) yang paling dekat dengan semua anggota.
“Tapi ingat, sinkronisasi program kerja ini jangan hanya di atas kertas, tapi harus benar-benar dilaksanakan. Semua informasi yang diperoleh selama TOT ini harus diturunkan ke lapangan agar terjadi sinkronisasi program kerja hingga ke anggota,” imbuhnya.
Sebelumnya, saat penyampaian materi dari Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, mengenai “Cara Berpikir dan Memasarkan Organisasi,” dimana dijelaskannya berbagai strategi yang dapat dipakai Pengurus PPNI di setiap level kepengurusan.
“Sehingga visi menjadikan organisasi yang andal, disayangi anggota, dicintai pemerintah, dan disegani organisasi lain dapat terwujud,” tegasnya.
Bendahara Umum DPP PPNI ini mengingatkan tentang pentingnya membangun berbagai unit usaha yang bisa menjadi sumber pendapatan lain pada masa mendatang.
Disamping itu, dirinya juga menekankan urgensi Perawat segera membuka praktik mandiri yang mana masih sedikit jumlahnya.
“Saat ini anggota kita baru 4 ribu-an yang membuka praktik mandiri, itu terlalu sedikit. Kalau bisa sampai puluhan ribu, itu baru bisa masuk dalam skala kebijakan,” terangnya saat penyampaian materi.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI NTT Aemilianus Mau menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPP PPNI, semua peserta, dan panitia lokal TOT Terintegrasi PPNI NTT.
“Saya juga minta maaf kalau selama kegiatan berlangsung ada lisan dan perilaku yang kurang berkenan,” tuturnya.
Aemilianus Mau usai memantau proses kegiatan TOT Terintegrasi selama 2 hari tersebut, menurutnya dari kesan peserta yang hadir bahwa sebagian besar peserta merasa puas dan kegiatan ini sangat bermanfaat.
Diungkapkannya, ada peserta yang merasa bangga dikarenakan baru pertama kali dilibatkan dalam kegiatan ini. Selain itu, banyak peserta merasa bersyukur, dimana dapat lebih paham mengenai pengelolaan keuangan, penataan protokoler, dan bidang-bidang lain yang ada di PPNI.
“Selama ini kan hanya Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Bidang Organisasi dan Kaderisasi yang biasa ikut. Sekarang ini kan semua bisa hadir dan jadi tahu tentang pengelolaan organisasi,” ujar Aemilianus Mau meniru ungkapan peserta.
Diakuinya juga, masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, seperti soal keterbatasan waktu dan kualitas pelayanan kepada peserta. Namun dirinya memberikan solusi dan menganjurkan kepada setiap DPD PPNI agar memperdalam materi secara mandiri, kemudian diteruskan ke semua DPK yang ada di daerah masing-masing.
“Kegiatan kita ini harus berdampak langsung kepada anggota. Ini salah satu kegiatan yang mengeluarkan anggaran besar, tapi apakah ini berdampak bagi anggota?,” sebutnya.
Sedangkan Stefanus Mendes Kiik sebagai Ketua panitia pelaksana ToT Terintegrasi PPNI NTT mengakui lega dikarenakan kegiatan akbar ini berjalan lancar dan aman.
“Kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat, sehingga Pengurus bisa bertugas sesuai fungsi masing-masing,” pungkas Stefanus. (IR)
Sumber Penulis : Saverinus Suhardin