Infokom DPP PPNI - Program Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam upaya mengedukasi anggota Perawat secara online terus terealisasi.
Melalui Nursing Zoominar ke 318, dengan tema Kesehatan Jiwa Gangguan Jiwa & Literasi di Medsos, Ketua Umum DPP PPNI bersama Satgas DPP PPNI menghadirkan narasumber Zulvia Oktanida Syarif dan Eni Nuraini Agustini, serta dipandu moderator Fajar Susanti.
“Pertemuan ini sangat penting. Bapak/ibu harus hadir sampai tuntas, karena memang terkait dengan keperawatan jiwa,” ucap Ahmad Eru Saprudin dalam arahannya, sebelum membuka Nursing Zoominar ke 318, Rabu (14/9/2022).
Diingatkannya, beberapa waktu lagi akan ada peringatan hari kesehatan jiwa sedunia pada tanggal 10 Oktober 2022 nanti.
“Saya kira selain menyongsong hari tersebut, maka tentu saja dalam kesempatan ini acara tersebut sangat penting,” sebut Sekretaris II DPP PPNI.
Dikarenakan menurut Riskesdas tahun 2018, dikatakannya bahwa banyak orang yang bunuh diri di Indonesia, dimana mencapai 1.800 orang per tahunnya atau setiap harinya ada 5 orang yang bunuh diri.
“Berarti seharusnya ini dicegah, ditekan, seperti apa pencegahan ini agar tidak terjadi. Bahkan 20% dari populasi di Indonesia itu berpotensi dengan gangguan jiwa,” terangnya.
Menurutnya, bagaimana pencegahannya seperti apa dan tentu saja dilakukan dengan analisis dari awal terutama oleh Perawat, dimana tugas Perawat agar tidak terjadi gangguan jiwa, depresi, apalagi terjadi gangguan jiwa.
“Tentunya Perawat punya kemampuan untuk melakukan pencegahan itu, juga melakukan perawatan termasuk pendidikan kesehatan, konseling. Saya kira sesuai Undang Undang Keperawatan, sehingga sudah punya kemampuan itu,” ungkapnya
“Oleh karena itu, optimalkan peran-peran tersebut, sehingga kita punya kontribusi kepada bangsa dan negara,” lanjut Ahmad Eru Saprudin.
Dijelaskannya, bagaimana cara pencegahannya terutama mencegah bunuh diri atau paling dini bagaimana cegah berpotensinya gangguan jiwa. Tentu saja diharapkannya dari narasumber kali ini dapat menjelaskannya.
“Seperti apa, agar kita juga tidak mengalami gangguan jiwa, pencegahannya seperti apa, dan jika sudah terjadi seperti apa penanggulangannya. Maka tentu saja 2 narasumber ini akan menjelaskan secara komprehensif,” pungkasnya. (IR)
Nursing Zoominar Ke 318 : PPNI Edukasi Kesehatan Jiwa & Optimalkan Peran Perawat
Infokom DPP PPNI - Program Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam upaya mengedukasi anggota Perawat secara online terus terealisasi.
Melalui Nursing Zoominar ke 318, dengan tema Kesehatan Jiwa Gangguan Jiwa & Literasi di Medsos, Ketua Umum DPP PPNI bersama Satgas DPP PPNI menghadirkan narasumber Zulvia Oktanida Syarif dan Eni Nuraini Agustini, serta dipandu moderator Fajar Susanti.
“Pertemuan ini sangat penting. Bapak/ibu harus hadir sampai tuntas, karena memang terkait dengan keperawatan jiwa,” ucap Ahmad Eru Saprudin dalam arahannya, sebelum membuka Nursing Zoominar ke 318, Rabu (14/9/2022).
Diingatkannya, beberapa waktu lagi akan ada peringatan hari kesehatan jiwa sedunia pada tanggal 10 Oktober 2022 nanti.
“Saya kira selain menyongsong hari tersebut, maka tentu saja dalam kesempatan ini acara tersebut sangat penting,” sebut Sekretaris II DPP PPNI.
Dikarenakan menurut Riskesdas tahun 2018, dikatakannya bahwa banyak orang yang bunuh diri di Indonesia, dimana mencapai 1.800 orang per tahunnya atau setiap harinya ada 5 orang yang bunuh diri.
“Berarti seharusnya ini dicegah, ditekan, seperti apa pencegahan ini agar tidak terjadi. Bahkan 20% dari populasi di Indonesia itu berpotensi dengan gangguan jiwa,” terangnya.
Menurutnya, bagaimana pencegahannya seperti apa dan tentu saja dilakukan dengan analisis dari awal terutama oleh Perawat, dimana tugas Perawat agar tidak terjadi gangguan jiwa, depresi, apalagi terjadi gangguan jiwa.
“Tentunya Perawat punya kemampuan untuk melakukan pencegahan itu, juga melakukan perawatan termasuk pendidikan kesehatan, konseling. Saya kira sesuai Undang Undang Keperawatan, sehingga sudah punya kemampuan itu,” ungkapnya
“Oleh karena itu, optimalkan peran-peran tersebut, sehingga kita punya kontribusi kepada bangsa dan negara,” lanjut Ahmad Eru Saprudin.
Dijelaskannya, bagaimana cara pencegahannya terutama mencegah bunuh diri atau paling dini bagaimana cegah berpotensinya gangguan jiwa. Tentu saja diharapkannya dari narasumber kali ini dapat menjelaskannya.
“Seperti apa, agar kita juga tidak mengalami gangguan jiwa, pencegahannya seperti apa, dan jika sudah terjadi seperti apa penanggulangannya. Maka tentu saja 2 narasumber ini akan menjelaskan secara komprehensif,” pungkasnya. (IR)