Infokom DPP PPNI - Konsistensi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus berlangsung terkait edukasi kepada anggota Perawat.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI selalu mengedukasi terhadap Perawat terutama di era pandemi Covid-19.
Kali ini Nursing Zoominar PPNI Ke-315 mengangkat tema Penelitian Dalam Pelayanan Keperawatan, menghadirkan narasumber Mohammad Fatkhul Mubin dan Elsi Dwi Hapsari serta moderator Sigit Mulyono.
“Nursing Zoominar yang 315 ini adalah merupakan konsen Ketua Umum (Ketum DPP PPNI) kita, bahwa ini salah satu bagaimana memperjuangkan kesejahteraan anggota,” terang Ahmad Eru Saprudin saat akan membuka Nursing Zoominar secara online, Rabu (24/8/2022).
“Bahwa Zoominar ini gratis, namun demikian mendapatkan sertifikat, sehingga ini sebagai upaya kesejahteraan buat anggota,” lanjut Sekretaris II DPP PPNI.
Dikatakannya, Harif Fadhillah juga sedang konsen memperjuangkan Perawat yang ASN maupun bukan termasuk yang bekerja di swasta dan upayakan Perawat status P3K, jadi semua menjadi perhatiannya.
“Selama ini sedang berproses terus, jadi bagaimana beliau (Harif Fadhillah) memberikan advokasi, sosialisasi pada stakeholder di berbagai Kementerian,” jelasnya.
Diucapkannya juga, Harif Fadhillah melakukannya dengan kerja keras setiap hari melalui PPNI dengan pihak terkait, bagaimana mendukung program yang dapat menyukseskan kesejahteraan Perawat tersebut.
Menurutnya, materi ini sangat penting terkait mengenai penelitian ini dikarenakan dampaknya tidak jauh dari mutu, sementara mutu adalah menjadi prioritas utama di berbagai layanan kesehatan termasuk akreditasi dan sebagainya.
Dimanapun juga dijelaskannya, dalam meningkatkan pelayanan pada instansi di Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta dipengaruhi oleh salah satunya terkait dengan mutu melalui akreditasi.
Ditambahkannya, jika konsep kesehatan tidak terakreditasi, maka salah satunya terdampak tidak dapat bekerja sama dengan BPJS. Selain bagaimana menjaga keselamatan Perawat sendiri kemudian melindungi masyarakat melalui mutu.
“Maka penelitian ini menjadi penting, karena penelitian menjadi dasar bagaimana meningkatkan mutu tersebut,” terangnya.
Disamping itu diungkapkannya, sebagai pendukung PPNI sudah memiliki jurnal nasional maupun internasional, tentunya yang harus apa dilakukan dan dimanfaatkan terhadap jurnal tersebut.
Lanjutnya, saat ini banyak orang-orang luar negeri yang melakukan riset di Indonesia, namun bagi Perawat sendiri masih belum teroptimal.
“Jadi ini menjadi penting untuk segera dilakukan penelitian di berbagai tatanan kesehatan dan kalau sudah meneliti, terus bagaimana kita kirim ke berbagai media,” tutupnya. (IR)
Sumber : Bapena PPNI
Nursing Zoominar Ke 315 : PPNI Edukasikan Penelitian Dalam Pelayanan Keperawatan
Infokom DPP PPNI - Konsistensi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus berlangsung terkait edukasi kepada anggota Perawat.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI selalu mengedukasi terhadap Perawat terutama di era pandemi Covid-19.
Kali ini Nursing Zoominar PPNI Ke-315 mengangkat tema Penelitian Dalam Pelayanan Keperawatan, menghadirkan narasumber Mohammad Fatkhul Mubin dan Elsi Dwi Hapsari serta moderator Sigit Mulyono.
“Nursing Zoominar yang 315 ini adalah merupakan konsen Ketua Umum (Ketum DPP PPNI) kita, bahwa ini salah satu bagaimana memperjuangkan kesejahteraan anggota,” terang Ahmad Eru Saprudin saat akan membuka Nursing Zoominar secara online, Rabu (24/8/2022).
“Bahwa Zoominar ini gratis, namun demikian mendapatkan sertifikat, sehingga ini sebagai upaya kesejahteraan buat anggota,” lanjut Sekretaris II DPP PPNI.
Dikatakannya, Harif Fadhillah juga sedang konsen memperjuangkan Perawat yang ASN maupun bukan termasuk yang bekerja di swasta dan upayakan Perawat status P3K, jadi semua menjadi perhatiannya.
“Selama ini sedang berproses terus, jadi bagaimana beliau (Harif Fadhillah) memberikan advokasi, sosialisasi pada stakeholder di berbagai Kementerian,” jelasnya.
Diucapkannya juga, Harif Fadhillah melakukannya dengan kerja keras setiap hari melalui PPNI dengan pihak terkait, bagaimana mendukung program yang dapat menyukseskan kesejahteraan Perawat tersebut.
Menurutnya, materi ini sangat penting terkait mengenai penelitian ini dikarenakan dampaknya tidak jauh dari mutu, sementara mutu adalah menjadi prioritas utama di berbagai layanan kesehatan termasuk akreditasi dan sebagainya.
Dimanapun juga dijelaskannya, dalam meningkatkan pelayanan pada instansi di Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta dipengaruhi oleh salah satunya terkait dengan mutu melalui akreditasi.
Ditambahkannya, jika konsep kesehatan tidak terakreditasi, maka salah satunya terdampak tidak dapat bekerja sama dengan BPJS. Selain bagaimana menjaga keselamatan Perawat sendiri kemudian melindungi masyarakat melalui mutu.
“Maka penelitian ini menjadi penting, karena penelitian menjadi dasar bagaimana meningkatkan mutu tersebut,” terangnya.
Disamping itu diungkapkannya, sebagai pendukung PPNI sudah memiliki jurnal nasional maupun internasional, tentunya yang harus apa dilakukan dan dimanfaatkan terhadap jurnal tersebut.
Lanjutnya, saat ini banyak orang-orang luar negeri yang melakukan riset di Indonesia, namun bagi Perawat sendiri masih belum teroptimal.
“Jadi ini menjadi penting untuk segera dilakukan penelitian di berbagai tatanan kesehatan dan kalau sudah meneliti, terus bagaimana kita kirim ke berbagai media,” tutupnya. (IR)
Sumber : Bapena PPNI