Infokom DPP PPNI - Produktivitas Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) semakin membaik dalam upaya mengedukasi anggota Perawat di era pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Satgas Covid-19 DPP PPNI masih menggelar Nursing Zoominar dan pada episode 314 mengangkat tema ASI Eksklusif & Pengganti ASI.
Dengan menghadirkan narasumber Wiyarni Pambudi dan Fajar Tri Waluyanti, serta moderator Atik Hodikoh.
“Terkait dengan topik hari ini, suatu topik yang sangat penting dari ke dua narasumber,” kata Ahmad Eru Saprudin dalam arahannya sebelum membuka Nursing Zoominar episode 314, Rabu (10/8/2022).
“Karena ini menjadi topik, salah satu perintah Presiden RI Bapak Joko Widodo terkait dengan bagaimana mengatasi stunting. Apalagi kasusnya di Asia Tenggara di posisi nomor dua,” lanjut Sekretaris II DPP PPNI.
Dikatakannya, pencegahan stunting antara lain sebetulnya dimulai dari pemberian Air Susu Ibu (ASI), dimana ASI ada hubungannya dengan stunting.
“Jadi ASI dapat membuat daya tahan tubuh menjadi bagus. Sebetulnya ASI itu selain untuk kesehatan anak juga sekaligus buat kesehatan ibunya juga. Hal ini merupakan perintah agama, dilakukan selama 2 tahun,” terangnya.
Namun demikian diungkapkannya, belum tentu semua ibu-ibu mengetahui proses ASI itu yang dapat berdampak sehat buat dirinya maupun anaknya dan juga perintah agama.
Dijelaskannya dalam menginformasi hal tersebut, sesuai UU Keperawatan dan menjadi salah satu tugas Perawat, yaitu turut juga mensosialisasikan atau mengedukasikan bahwa ASI tersebut penting.
Disamping itu diharapkan ke depannya bahwa minimal stunting itu sendiri dapat dicegah, jika pemberian ASI dilakukan secara teratur.
Sebagian besar Provinsi di Indonesia diungkapkannya, masih di bawah cakupan ASI nya dan merupakan target nasional, sedangkan cara mengatasinya tentu dengan cara bekerja keras.
“Jadi kerja keras ini bukan hanya tanggung jawab satu profesi saja, termasuk Perawat punya peranan yang sangat penting, bagaimana mendukung agar target tersebut dapat tercapai optimal,” tuturnya.
“Sehingga ke depannya akan menjadi lebih baik lagi, terutama capaian atas target ASI, supaya daya tahan tubuh menjadi kuat dan stunting dapat dicegah, agar Indonesia menjadi lebih kuat ke depannya,” sambungnya.
Adapun pesan Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah), disampaikannya yaitu ucapan terima kasih atas kehadiran para narasumber dan peserta yang tetap bersemangat, dari pertama Zoominar hingga sekarang ini.
Lanjutnya, walaupun diketahui Covid-19 menurun, tetapi beliau tetap berpesan agar protokol kesehatan tetap dijaga sampai dinyatakan Covid tidak ada lagi. Diucapkannya andaikan pun tidak ada lagi Covid, sebetulnya pencegahan itu tetap perlu dilakukan.
Menurutnya upaya tersebut tetap dilakukan oleh semua pihak, termasuk perhatian dari Ketua Umum DPP PPNI, maupun Pemerintah, Presiden, DPR dan sebagainya.
“Tetap memberikan perhatian, terutama bagaimana Perawat Indonesia supaya punya kontribusi yang baik dalam mencerdaskan ataupun meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (IR)
Sumber : Bapena PPNI
Nursing Zoominar Episode 314 : DPP PPNI Ajak Perawat Edukasikan ASI
Infokom DPP PPNI - Produktivitas Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) semakin membaik dalam upaya mengedukasi anggota Perawat di era pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Satgas Covid-19 DPP PPNI masih menggelar Nursing Zoominar dan pada episode 314 mengangkat tema ASI Eksklusif & Pengganti ASI.
Dengan menghadirkan narasumber Wiyarni Pambudi dan Fajar Tri Waluyanti, serta moderator Atik Hodikoh.
“Terkait dengan topik hari ini, suatu topik yang sangat penting dari ke dua narasumber,” kata Ahmad Eru Saprudin dalam arahannya sebelum membuka Nursing Zoominar episode 314, Rabu (10/8/2022).
“Karena ini menjadi topik, salah satu perintah Presiden RI Bapak Joko Widodo terkait dengan bagaimana mengatasi stunting. Apalagi kasusnya di Asia Tenggara di posisi nomor dua,” lanjut Sekretaris II DPP PPNI.
Dikatakannya, pencegahan stunting antara lain sebetulnya dimulai dari pemberian Air Susu Ibu (ASI), dimana ASI ada hubungannya dengan stunting.
“Jadi ASI dapat membuat daya tahan tubuh menjadi bagus. Sebetulnya ASI itu selain untuk kesehatan anak juga sekaligus buat kesehatan ibunya juga. Hal ini merupakan perintah agama, dilakukan selama 2 tahun,” terangnya.
Namun demikian diungkapkannya, belum tentu semua ibu-ibu mengetahui proses ASI itu yang dapat berdampak sehat buat dirinya maupun anaknya dan juga perintah agama.
Dijelaskannya dalam menginformasi hal tersebut, sesuai UU Keperawatan dan menjadi salah satu tugas Perawat, yaitu turut juga mensosialisasikan atau mengedukasikan bahwa ASI tersebut penting.
Disamping itu diharapkan ke depannya bahwa minimal stunting itu sendiri dapat dicegah, jika pemberian ASI dilakukan secara teratur.
Sebagian besar Provinsi di Indonesia diungkapkannya, masih di bawah cakupan ASI nya dan merupakan target nasional, sedangkan cara mengatasinya tentu dengan cara bekerja keras.
“Jadi kerja keras ini bukan hanya tanggung jawab satu profesi saja, termasuk Perawat punya peranan yang sangat penting, bagaimana mendukung agar target tersebut dapat tercapai optimal,” tuturnya.
“Sehingga ke depannya akan menjadi lebih baik lagi, terutama capaian atas target ASI, supaya daya tahan tubuh menjadi kuat dan stunting dapat dicegah, agar Indonesia menjadi lebih kuat ke depannya,” sambungnya.
Adapun pesan Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah), disampaikannya yaitu ucapan terima kasih atas kehadiran para narasumber dan peserta yang tetap bersemangat, dari pertama Zoominar hingga sekarang ini.
Lanjutnya, walaupun diketahui Covid-19 menurun, tetapi beliau tetap berpesan agar protokol kesehatan tetap dijaga sampai dinyatakan Covid tidak ada lagi. Diucapkannya andaikan pun tidak ada lagi Covid, sebetulnya pencegahan itu tetap perlu dilakukan.
Menurutnya upaya tersebut tetap dilakukan oleh semua pihak, termasuk perhatian dari Ketua Umum DPP PPNI, maupun Pemerintah, Presiden, DPR dan sebagainya.
“Tetap memberikan perhatian, terutama bagaimana Perawat Indonesia supaya punya kontribusi yang baik dalam mencerdaskan ataupun meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (IR)
Sumber : Bapena PPNI