Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) secara berkesinambungan untuk mengedukasi dalam upaya pengelolaan organisasi PPNI menjadi lebih baik.
Untuk itulah pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi DPW PPNI Sulawesi Utara (Sulut) mendapatkan apresiasi dari Pengurus DPW maupun DPD PPNI setelah kegiatan berakhir.
Sehubungan hal tersebut, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Abdul Rakhmat selaku Ketua Departemen Organisasi DPP PPNI secara resmi menutup TOT Terintegrasi di Quality Hotel Manado, Minggu (7/8/2022).
Sebelum menutup acara TOT Terintegrasi, Abdul Rakhmat dalam sambutannya mengatakan diirinya mewakili Ketum DPP PPNI yang berhalangan hadir, dikarenakan ada urusan yang tidak dapat ditinggalkan.
Berdasarkan apa yang dipahami TOT Terintegrasi, diucapkannya bahwa ada dua fungsi utama yaitu pertama, merupakan sosialisasi peraturan organisasi, pedoman juknis, dan juga ada AD/ART, serta seluruh kebijakan dari DPP PPNI kepada seluruh unsur yang ada di bawah DPP PPNI, DPW, DPD, dan DPK.
“Kenapa hal ini penting sosialisasi ini, karena pengelolaan organisasi kita saat ini sudah tidak bisa lagi secara konvensional, tetapi sudah harus berbasis yang kuat tentu dengan memanfaatkan sistem teknologi, tentunya memang memerlukan sosialisasi,” sebutnya.
Ditambahkannya, fungsi kedua ToT Terintegrasi ini juga sebuah momentum untuk menangkap aspirasi, jadi di TOT ini bukan hanya DPP yang memberikan pembekalan kepada DPW, DPD, dan DPK tapi juga menangkap aspirasinya bahwa perjuangan oraganisasi ini seperti yang disampaikan Ketua Umum DPP PPNI yakni multi level dan multi channel. Jadi semua level harus bergerak dan semua channel harus dimanfaatkan.
“Nah ini bisa dioptimalkan ketika terjadi sinergitas, dan sinergitas kuncinya saling memahami peran dan fungsi. Dengan TOT terintegrasi ini kita bisa mengoptimalkan peran dan fungsi kita di semua level pengurusan DPW, DPD, dan DPK PPNI se-Sulawesi Utara,” terangnya.
Lanjutnya, tentu hal ini menurutnya dapat menjadikan sumber daya yang ada di PPNI, baik sumber daya internal maupun sumber daya eksternal dapat memastikan visi dan misi PPNI dapat terwujud.
Sementara itu, Suwandi Luneto selaku Ketua DPW PPNI Sulut mengungkapkan bahwa dirinya sangat berterima kasih atas kunjungan tim TOT dari DPP PPNI selama dua hari, sekaligus juga telah membekali terhadap Pengurus DPW dan DPD di Sulut.
“Kami bersyukur sekali, karena kami mengambil jatah kegiatan TOT lebih dulu, banyak sekali informasi materi yang kami dapatkan dari kegiatan ini, yang ternyata masih banyak belum kami ketahui,” ungkap Suwandi Luneto.
Disampaikannya, TOT Terintegrasi terakhir dilaksanakan 5 tahun yang lalu, kemudian ada pembaharuan dari PO, maka terkadang yang dilakukan itu PO produk 5 tahun lalu. Sekarang sudah lebih diterangi, diperjelas dengan adanya pembaharuan.
“Kami akan melakukan sesuai PO, dengan demikian bagaimana kami menjalankan roda organisasi akan berhadapan dengan eksternal termasuk anggota kita sendiri. Tentunya pelayanan akan diberikan lebih optimal berdasarkan PO yang telah di TOT kan hari ini,” terangnya.
Menurutnya pula, apa yang menjadi tujuan visi dan misi PPNI, yaitu disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani profesi lain akan terwujud.
“Sulut Solid, Sulut sulit di Sulut,” sebutnya dengan tag line PPNI Sulut. (IR)
TOT Terintegrasi PPNI : Punya 2 Fungsi & Demi Misi dan Visi PPNI
Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) secara berkesinambungan untuk mengedukasi dalam upaya pengelolaan organisasi PPNI menjadi lebih baik.
Untuk itulah pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi DPW PPNI Sulawesi Utara (Sulut) mendapatkan apresiasi dari Pengurus DPW maupun DPD PPNI setelah kegiatan berakhir.
Sehubungan hal tersebut, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Abdul Rakhmat selaku Ketua Departemen Organisasi DPP PPNI secara resmi menutup TOT Terintegrasi di Quality Hotel Manado, Minggu (7/8/2022).
Sebelum menutup acara TOT Terintegrasi, Abdul Rakhmat dalam sambutannya mengatakan diirinya mewakili Ketum DPP PPNI yang berhalangan hadir, dikarenakan ada urusan yang tidak dapat ditinggalkan.
Berdasarkan apa yang dipahami TOT Terintegrasi, diucapkannya bahwa ada dua fungsi utama yaitu pertama, merupakan sosialisasi peraturan organisasi, pedoman juknis, dan juga ada AD/ART, serta seluruh kebijakan dari DPP PPNI kepada seluruh unsur yang ada di bawah DPP PPNI, DPW, DPD, dan DPK.
“Kenapa hal ini penting sosialisasi ini, karena pengelolaan organisasi kita saat ini sudah tidak bisa lagi secara konvensional, tetapi sudah harus berbasis yang kuat tentu dengan memanfaatkan sistem teknologi, tentunya memang memerlukan sosialisasi,” sebutnya.
Ditambahkannya, fungsi kedua ToT Terintegrasi ini juga sebuah momentum untuk menangkap aspirasi, jadi di TOT ini bukan hanya DPP yang memberikan pembekalan kepada DPW, DPD, dan DPK tapi juga menangkap aspirasinya bahwa perjuangan oraganisasi ini seperti yang disampaikan Ketua Umum DPP PPNI yakni multi level dan multi channel. Jadi semua level harus bergerak dan semua channel harus dimanfaatkan.
“Nah ini bisa dioptimalkan ketika terjadi sinergitas, dan sinergitas kuncinya saling memahami peran dan fungsi. Dengan TOT terintegrasi ini kita bisa mengoptimalkan peran dan fungsi kita di semua level pengurusan DPW, DPD, dan DPK PPNI se-Sulawesi Utara,” terangnya.
Lanjutnya, tentu hal ini menurutnya dapat menjadikan sumber daya yang ada di PPNI, baik sumber daya internal maupun sumber daya eksternal dapat memastikan visi dan misi PPNI dapat terwujud.
Sementara itu, Suwandi Luneto selaku Ketua DPW PPNI Sulut mengungkapkan bahwa dirinya sangat berterima kasih atas kunjungan tim TOT dari DPP PPNI selama dua hari, sekaligus juga telah membekali terhadap Pengurus DPW dan DPD di Sulut.
“Kami bersyukur sekali, karena kami mengambil jatah kegiatan TOT lebih dulu, banyak sekali informasi materi yang kami dapatkan dari kegiatan ini, yang ternyata masih banyak belum kami ketahui,” ungkap Suwandi Luneto.
Disampaikannya, TOT Terintegrasi terakhir dilaksanakan 5 tahun yang lalu, kemudian ada pembaharuan dari PO, maka terkadang yang dilakukan itu PO produk 5 tahun lalu. Sekarang sudah lebih diterangi, diperjelas dengan adanya pembaharuan.
“Kami akan melakukan sesuai PO, dengan demikian bagaimana kami menjalankan roda organisasi akan berhadapan dengan eksternal termasuk anggota kita sendiri. Tentunya pelayanan akan diberikan lebih optimal berdasarkan PO yang telah di TOT kan hari ini,” terangnya.
Menurutnya pula, apa yang menjadi tujuan visi dan misi PPNI, yaitu disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani profesi lain akan terwujud.
“Sulut Solid, Sulut sulit di Sulut,” sebutnya dengan tag line PPNI Sulut. (IR)