Infokom DPP PPNI - Komitmen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk melanjutkan pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi terus berlangsung.
Kali ini Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI telah membuka resmi TOT Terintegrasi PPNI Sulawesi Utara (Sulut) di Quality Hotel Manado, Sabtu (6/8/2022).
Harif Fadhillah mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas terselenggaranya kegiatan ini dan tidak perlu mengkhawatirkan ukuran ruangan acara TOT Terintegrasi, namun yang penting kerja sama itu diutamakan.
“Kebersamaan akhirnya memunculkan rasa saling pengertian, saling pengertian memunculkan rasa saling percaya, kalau sudah percaya setia sudah pasti, itulah strategi cinta sebenarnya,” ucapnya.
Dikatakannya, kegiatan TOT Terintegrasi ini merupakan satu upaya dalam rangka untuk meningkatkan pengelolaan berorganisasi, dimana secara tanggung jawab menjadi implementasi dari program kerja di kesekjenan.
“Terima kasih Bu Sekjen telah merencanakan kegiatan untuk seluruh Indonesia ini, bahkan yang menjadi goal utama pengelolaan organisasi yang baik tujuannya, agar kita melaksanakan organisasi ini secara efektif dan efisien,” terangnya.
Ditambahkannya, ToT terintegrasi ini merupakan implementasi dari RAPB di tahun 2022 terjadwal sampai Januari 2023 setiap minggu di seluruh Provinsi.
“Ini upaya yang luar biasa, kita melihat evaluasi tahun yang lalu apa yang perlu ditingkatkan. Kita ingin menjadi PPNI tim koorporation, kita seperti armada perang besar ada kapal induk, kapal pesiar, ada kapal perang yang berjalan menuju satu arah yang berbeda kecepatan tetapi sampainya sama,” jelasnya.
“Itulah analoginya dengan PPNI OP yang besar. Oleh karena itu sebagai upaya untuk mencapai akuntabilitas profesi ini kita lakukan ToT terintegrasi,” lanjutnya.
Doktor Keperawatan ini mengucapkan terima kasih kepada para pelatih dari DPP di bawah Koordinasi Sekretaris Jenderal yang luar biasa. Dirinya mengajak kepada seluruh peserta bersyukur punya komitmen yang tinggi, dikarenakan tantangan di era ke depan ini memang tidak mudah dan berat.
“Ada upaya-upaya disintegrasi dan lain sebagainya di aspek kehidupan. Tetapi kita tidak usah khawatir dengan syarat solid dengan kesolidannya (menyeluruh). Mari kita implikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara bersama. DPW rapatnya harus banyak, DPD juga demikian, karena kalau sering bersama dalam kebersamaan adalah awal dari kesetiaan, kesetiaan pada profesi,” ungkapnya.
Diterangkannya, tentu ini menjadi sebuah tantangan dan tidak perlu khawatir kalau semua merasa satu tubuh. PPNI modal sosialnya sudah cukup banyak berkiprah di tengah-tengah anggota. PPNI berkiprah membantu pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan menghormati masyarakat dengan kegiatan sosial.
“Orang sudah mulai mengenal PPNI sebagai organisasi yang cukup handal, oleh karena itu kita tingkatkan kehandalan kita ini. Kita pelihara kekuatan kita untuk tetap eksis di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini,” katanya, saat akan membuka acara tersebut.
Sementara Ketua DPW PPNI Sulut Suwandi Luneto mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI. Dituturkannya bila di lihat ruang ini memang sedikit sempit, tetapi dirinya yakin bahwa hati cukup lebar.
“Hati kami cukup luas untuk menerima Pengurus Pusat selama penyelenggaran ToT Terintegrasi ini di Sulawesi Utara. Kami berbicara dengan hati, karena kepuasan itu ada di hati,” tutur Suwandi.
Sedangkan Koordinator Wilayah Sulawesi DPP PPNI Fajrillah K Malonda mengatakan bahwa melihat ini ada suasana kekeluargaan yang sangat mendalam, seperti filosofi di Sulut dari Dr Samratulangi, yaitu “Si Tou Tumou Timou Tou” yang artinya kita hidup untuk memanusiakan manusia.
“Nilai-nilai filosofi itu menjadi karakter di Sulawesi Utara. Kami mengharapkan ToT terintegrasi ini menambah wawasan dalam berorganisasi, modal dasar dan diyakini akan menjadi motor penggerak dalam melakukan tata kelola organisasi PPNI di Sulut,” sebutnya.
Lanjutnya, PPNI menjadi motor penggerak organisasi kesehatan, diharapkannya melalui ToT terintegrasi ini menambah wawasan untuk menjalankan tata kelola organisasi dengan baik, transparansi seperti terlihat di sistem infokom.
“Kiranya materi yang di dapat mampu di sosialisasikan terus sampai ke daerah dan semua elemen Perawat,” imbuhnya.
Selain kehadiran Pengurus DPP PPNI, juga hadir Dewan Pertimbangan, Majelis Kehormatan Etik Keperawatan DPW PPNI Sulut dan Ikatan maupun Himpunan Keperawatan di Sulawesi Utara.
Dalam rangkaian kegiatan TOT Terintegrasi, diberikannya penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa sertifikat relawan, yang diberikan kepada perwakilan Perawat di Sulut, sebagai tanda rasa terima kasih kepada Perawat dalam penanggulangan Covid-19.
Sebanyak 159 peserta mengikuti TOT Terintegrasi berasal 31 orang dari DPW Sulut dan 128 orang dari 15 DPD Kabupaten/Kota, berlangsung tanggal 6-7 Agustus 2022. (IR)
TOT Terintegrasi PPNI Sulut : Upaya Meningkatkan Pengelolaan Organisasi
Infokom DPP PPNI - Komitmen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk melanjutkan pelaksanaan Training of Trainer (TOT) Terintegrasi terus berlangsung.
Kali ini Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI telah membuka resmi TOT Terintegrasi PPNI Sulawesi Utara (Sulut) di Quality Hotel Manado, Sabtu (6/8/2022).
Harif Fadhillah mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas terselenggaranya kegiatan ini dan tidak perlu mengkhawatirkan ukuran ruangan acara TOT Terintegrasi, namun yang penting kerja sama itu diutamakan.
“Kebersamaan akhirnya memunculkan rasa saling pengertian, saling pengertian memunculkan rasa saling percaya, kalau sudah percaya setia sudah pasti, itulah strategi cinta sebenarnya,” ucapnya.
Dikatakannya, kegiatan TOT Terintegrasi ini merupakan satu upaya dalam rangka untuk meningkatkan pengelolaan berorganisasi, dimana secara tanggung jawab menjadi implementasi dari program kerja di kesekjenan.
“Terima kasih Bu Sekjen telah merencanakan kegiatan untuk seluruh Indonesia ini, bahkan yang menjadi goal utama pengelolaan organisasi yang baik tujuannya, agar kita melaksanakan organisasi ini secara efektif dan efisien,” terangnya.
Ditambahkannya, ToT terintegrasi ini merupakan implementasi dari RAPB di tahun 2022 terjadwal sampai Januari 2023 setiap minggu di seluruh Provinsi.
“Ini upaya yang luar biasa, kita melihat evaluasi tahun yang lalu apa yang perlu ditingkatkan. Kita ingin menjadi PPNI tim koorporation, kita seperti armada perang besar ada kapal induk, kapal pesiar, ada kapal perang yang berjalan menuju satu arah yang berbeda kecepatan tetapi sampainya sama,” jelasnya.
“Itulah analoginya dengan PPNI OP yang besar. Oleh karena itu sebagai upaya untuk mencapai akuntabilitas profesi ini kita lakukan ToT terintegrasi,” lanjutnya.
Doktor Keperawatan ini mengucapkan terima kasih kepada para pelatih dari DPP di bawah Koordinasi Sekretaris Jenderal yang luar biasa. Dirinya mengajak kepada seluruh peserta bersyukur punya komitmen yang tinggi, dikarenakan tantangan di era ke depan ini memang tidak mudah dan berat.
“Ada upaya-upaya disintegrasi dan lain sebagainya di aspek kehidupan. Tetapi kita tidak usah khawatir dengan syarat solid dengan kesolidannya (menyeluruh). Mari kita implikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara bersama. DPW rapatnya harus banyak, DPD juga demikian, karena kalau sering bersama dalam kebersamaan adalah awal dari kesetiaan, kesetiaan pada profesi,” ungkapnya.
Diterangkannya, tentu ini menjadi sebuah tantangan dan tidak perlu khawatir kalau semua merasa satu tubuh. PPNI modal sosialnya sudah cukup banyak berkiprah di tengah-tengah anggota. PPNI berkiprah membantu pemerintah dari pusat sampai ke daerah dan menghormati masyarakat dengan kegiatan sosial.
“Orang sudah mulai mengenal PPNI sebagai organisasi yang cukup handal, oleh karena itu kita tingkatkan kehandalan kita ini. Kita pelihara kekuatan kita untuk tetap eksis di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini,” katanya, saat akan membuka acara tersebut.
Sementara Ketua DPW PPNI Sulut Suwandi Luneto mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI. Dituturkannya bila di lihat ruang ini memang sedikit sempit, tetapi dirinya yakin bahwa hati cukup lebar.
“Hati kami cukup luas untuk menerima Pengurus Pusat selama penyelenggaran ToT Terintegrasi ini di Sulawesi Utara. Kami berbicara dengan hati, karena kepuasan itu ada di hati,” tutur Suwandi.
Sedangkan Koordinator Wilayah Sulawesi DPP PPNI Fajrillah K Malonda mengatakan bahwa melihat ini ada suasana kekeluargaan yang sangat mendalam, seperti filosofi di Sulut dari Dr Samratulangi, yaitu “Si Tou Tumou Timou Tou” yang artinya kita hidup untuk memanusiakan manusia.
“Nilai-nilai filosofi itu menjadi karakter di Sulawesi Utara. Kami mengharapkan ToT terintegrasi ini menambah wawasan dalam berorganisasi, modal dasar dan diyakini akan menjadi motor penggerak dalam melakukan tata kelola organisasi PPNI di Sulut,” sebutnya.
Lanjutnya, PPNI menjadi motor penggerak organisasi kesehatan, diharapkannya melalui ToT terintegrasi ini menambah wawasan untuk menjalankan tata kelola organisasi dengan baik, transparansi seperti terlihat di sistem infokom.
“Kiranya materi yang di dapat mampu di sosialisasikan terus sampai ke daerah dan semua elemen Perawat,” imbuhnya.
Selain kehadiran Pengurus DPP PPNI, juga hadir Dewan Pertimbangan, Majelis Kehormatan Etik Keperawatan DPW PPNI Sulut dan Ikatan maupun Himpunan Keperawatan di Sulawesi Utara.
Dalam rangkaian kegiatan TOT Terintegrasi, diberikannya penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa sertifikat relawan, yang diberikan kepada perwakilan Perawat di Sulut, sebagai tanda rasa terima kasih kepada Perawat dalam penanggulangan Covid-19.
Sebanyak 159 peserta mengikuti TOT Terintegrasi berasal 31 orang dari DPW Sulut dan 128 orang dari 15 DPD Kabupaten/Kota, berlangsung tanggal 6-7 Agustus 2022. (IR)