Infokom DPP PPNI - Peran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam memberikan edukasi terhadap anggota Perawat terus berlangsung, termasuk membantu program Pemerintah bidang kesehatan.
Untuk itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dan Tim Satgas Covid-19 DPP PPNI turut mensosialisasikan program Pemerintah melalui Nursing Zoominar.
Adapun Nursing Zoominar episode 313 mengangkat tema Perlindungan Anak Melalui Imunisasi, dengan menghadirkan narasumber Prima Yosephine dan Ani Fersari serta moderator Sigit Mulyono.
“Tema kali ini sangat relevan dengan kondisi hari ini, dimana program Pemerintah terutama khususnya pada transformasi bidang kesehatan. Salah satunya juga mencakup imunisasi, pelayanan premier, preventif promotif dan seterusnya,” ucap Harif Fadhillah dalam sambutannya pada Nursing Zoominar episode 313, Rabu (3/8/2022).
Dikatakannya, berkaitan dengan imunisasi ini khusus pada anak sangat penting sekali diketahui sebagai Perawat, dimana menurut UU Keperawatan bahwa Perawat dapat berpraktik di dua tempat.
Harif Fadhillah mengatakan Perawat dapat berpraktik, yang pertama di fasyankes (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik mandiri) dimana mempunyai kemungkinan besar untuk ruang untuk berkontribusi dalam program imunisasi yang ada di fasyankes tersebut.
Kemudian yang kedua, dijelaskannya Perawat juga dapat berpraktik sesuai dengan klien sasaran, adanya 6 klien sasaran diantaranya : rumah klien, rumah jompo, panti asuhan, panti sosial, sekolah dan perusahaan.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di tempat lain sesuai dengan klien sasaran ini ada juga kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan imunisasi, contoh di UKS atau di panti sosial khusus anak anak dan seterusnya, dimana Perawat juga dapat berperan dalam menunjang program imunisasi.
“Khusus pada imunisasi anak, saya kira penting sekali dikarenakan bertambahnya usia anak itu, maka risiko kesehatan pun akan beraneka ragam. Salah satunya penyakit menular walaupun tidak semua penyakit menular itu berisiko serius,” ungkap Harif Fadhillah.
“Tetapi walaupun dunia kesehatan berkembang, beberapa jenis penyakit bisa saja memicu risiko yang memang membahayakan dari aspek kesehatan, bahkan juga menyebabkan kecacatan atau kematian,” sambungnya.
Diungkapkannya berdasarkan sejarah kesehatan yang lalu, sebelum adanya vaksin bahwa banyak anak menjadi korban dari penyakit menular, seperti polio, campak dan lain-lain.
Dengan adanya program imunisasi, dijelaskannya sudah banyak terbukti dan epidensinya memang meyakinkan sekali bahwa angka kesakitan terhadap penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi itu sangat signifikan didapatkan .
“Oleh karenanya kita harus membantu dengan segenap upaya kita, program pemerintah ini agar bisa menjadi sukses. Oleh karenanya teman-teman juga harus mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan imunisasi,” pungkasnya. (IR)
Nursing Zoominar Episode 313 : PPNI Turut Sosialisasikan Program Imunisasi
Infokom DPP PPNI - Peran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam memberikan edukasi terhadap anggota Perawat terus berlangsung, termasuk membantu program Pemerintah bidang kesehatan.
Untuk itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dan Tim Satgas Covid-19 DPP PPNI turut mensosialisasikan program Pemerintah melalui Nursing Zoominar.
Adapun Nursing Zoominar episode 313 mengangkat tema Perlindungan Anak Melalui Imunisasi, dengan menghadirkan narasumber Prima Yosephine dan Ani Fersari serta moderator Sigit Mulyono.
“Tema kali ini sangat relevan dengan kondisi hari ini, dimana program Pemerintah terutama khususnya pada transformasi bidang kesehatan. Salah satunya juga mencakup imunisasi, pelayanan premier, preventif promotif dan seterusnya,” ucap Harif Fadhillah dalam sambutannya pada Nursing Zoominar episode 313, Rabu (3/8/2022).
Dikatakannya, berkaitan dengan imunisasi ini khusus pada anak sangat penting sekali diketahui sebagai Perawat, dimana menurut UU Keperawatan bahwa Perawat dapat berpraktik di dua tempat.
Harif Fadhillah mengatakan Perawat dapat berpraktik, yang pertama di fasyankes (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Praktik mandiri) dimana mempunyai kemungkinan besar untuk ruang untuk berkontribusi dalam program imunisasi yang ada di fasyankes tersebut.
Kemudian yang kedua, dijelaskannya Perawat juga dapat berpraktik sesuai dengan klien sasaran, adanya 6 klien sasaran diantaranya : rumah klien, rumah jompo, panti asuhan, panti sosial, sekolah dan perusahaan.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di tempat lain sesuai dengan klien sasaran ini ada juga kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan imunisasi, contoh di UKS atau di panti sosial khusus anak anak dan seterusnya, dimana Perawat juga dapat berperan dalam menunjang program imunisasi.
“Khusus pada imunisasi anak, saya kira penting sekali dikarenakan bertambahnya usia anak itu, maka risiko kesehatan pun akan beraneka ragam. Salah satunya penyakit menular walaupun tidak semua penyakit menular itu berisiko serius,” ungkap Harif Fadhillah.
“Tetapi walaupun dunia kesehatan berkembang, beberapa jenis penyakit bisa saja memicu risiko yang memang membahayakan dari aspek kesehatan, bahkan juga menyebabkan kecacatan atau kematian,” sambungnya.
Diungkapkannya berdasarkan sejarah kesehatan yang lalu, sebelum adanya vaksin bahwa banyak anak menjadi korban dari penyakit menular, seperti polio, campak dan lain-lain.
Dengan adanya program imunisasi, dijelaskannya sudah banyak terbukti dan epidensinya memang meyakinkan sekali bahwa angka kesakitan terhadap penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi itu sangat signifikan didapatkan .
“Oleh karenanya kita harus membantu dengan segenap upaya kita, program pemerintah ini agar bisa menjadi sukses. Oleh karenanya teman-teman juga harus mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan imunisasi,” pungkasnya. (IR)