Infokom DPP PPNI - Upaya Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam memenuhi permohonan Anggota Perawat berkaitan Uji Kompetensi Nasional (Ukomnas) bagi Retaker telah direalisasikan.
Berkaitan itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah turut mensosialisasikan pelaksanaan Ukomnas bagi Retaker agar dapat diikuti oleh Perawat dengan sebaik-baiknya.
Kali ini DPP PPNI menggelar Nursing Zoominar episode ke 308, mengangkat tema Sosialisasi Ukomnas Retaker Periode 3, bersama narasumber Irna Nursanti dan Agus Budiono serta moderator Yeti Resnayati.
“Ini adalah sesuatu yang sangat penting kami sampaikan kepada teman-teman semua,” terang Harif Fadhillah dalam pengarahannya saat membuka Nursing Zoominar episode ke 308, Rabu (29/6/2022).
“Bukan hanya yang hadir maupun teman yang nonton di Youtube, tapi tolong juga disampaikan ke teman- teman yang lain,” sambungnya.
Dijelaskannya, hal ini perlu disampaikan dikarenakan Uji Kompetensi Nasional bagi Retaker yang ketiga ini adalah yang terakhir, diberikan kesempatan oleh Pemerintah kepada Organisasi Profesi PPNI bersama Asosiasi Institusi Pendidikan dalam penyelenggaraanya.
“Tidak mudah mendapatkan kebijakan ini, kami perlu berjuang beberapa tahun untuk bisa mendapatkan mandat dari Pemerintah dalam melaksanakan Uji Kompetensi bagi Retaker ini,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan mandat tersebut, diterangkannya melalui perjalanan yang panjang dan dijalankan oleh PPNI atas aspirasi Perawat semua yang ada di seluruh pelosok Indonesia.
Berdasarkan pengamatannya, adanya permasalahan yang dialami oleh anggota Perawat dimana sudah bekerja tetapi belum memiliki STR (Surat Tanda Registasi), sehingga terancam untuk diberhentikan, terancam dengan jenjang karir yang terhambat, bahkan terancam risiko tuntutan hukum dikarenakan tidak mempunyai ijin dalam melaksanakan praktik.
Sehubungan hal itulah, DPP PPNI tergugah untuk memperjuangkannnya, dan rasa syukurnya melalui perjuangan panjang selama ini telah diberikan mandat untuk menangani masalah Ukom tersebut.
Perlu diungkapkannya, bahwa mandat ini tidak selamanya, jadi sebelumnya sudah berlangsung di batch atau gelombang pertama, kedua dan saat ini sudah pada batch 3 (terakhir) yang mana ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
“Oleh karenanya, saya berharap pada teman sejawat semua untuk sungguh-sungguh mengikuti Uji Kompetensi Retaker yang terakhir ini,” tegas Doktor Keperawatan ini.
Diingatkannya bagi calon peserta untuk mengikuti semua prosedur, melengkapi persyaratan, jangan mengeluh, dan kalau belum cukup menguasai dapat berkonsultasi dengan yang sejawat lainnya, agar supaya bisa sukses hasilnya dan semua tidak tertinggal (tidak lulus).
Sehingga diinginkannya, untuk semua agar ikut di gelombang yang terakhir ini, dikarenakan jika sudah selesai mengikuti dan masih yang ada belum ikut atau bahkan belum lulus, disebabkan cara mengisinya yang tidak sesuai prosedur dan bahkan tidak belajar, maka akan berdampak rugi pada dirinya sendiri.
Sebagai Organisasi Profesi dikatakannya, memang sudah berusaha memperjuangkan dengan semaksimal mungkin, namun kekuasan bukan pada PPNI, otoritas ada pada Pemerintah, dan Pemerintah hanya memberikan kesempatan sampai gelombang ketiga ini saja.
“Jadi saya berharap semua teman-teman bisa menyadari bahwa kegiatan Uji Kompetensi yang ketiga ini adalah sesuatu yang sangat kritikal,” sebutnya.
Diharapkannya, harus sukses penyelengaraannya, hasilnya juga sukses dalam membawa seluruh anggota yang belum lulus agar bisa masuk mendaftar dan berhasil lulus. Penting diketahui bahwa Ukom saat ini untuk daerah Jawa.
Harif Fadhillah meminta agar informasi ini sampai kepada semua Perawat yang belum lulus Ukom supaya tersampaikan dengan baik.
“Kami juga berusaha untuk mengumumkan hal ini melalui DPW, DPD, DPK maupun website, dan sebagainya, juga melalui Institusi Pendidikan masing-masing,” ucapnya.
Sekali lagi diingatkannya, bahwa kegiatan Ukumnas bagi Retaker ini yang terakhir dan berharap pada saat peserta melaksanakan ujian nanti dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh, ikutin prosedur, ada bagian yang harus diisi dengan benar, dan jangan sampai terlewatkan langkah-langkahnya. Hal itu dilakukan agar dapat lulus dengan baik.
Menurut pengalaman yang lalu, bilamana teman sejawat mengikutinya secara sungguh-sungguh, mulai dari modul, dimana pada sekian modul itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh juga pada saat ujian, maka diyakininya semua bisa lulus Ukom.
“Itulah upaya yang perlu kami sampaikan, sehingga ingin rasanya semua teman yang ada di seluruh Indonesia ini tidak ada satupun yang tertinggal,” tutupnya. (IR)
Sumber : Youtube Bapena PPNI
Nursing Zoominar Ke 308 : PPNI Sosialisasikan Ukomnas Retaker Periode 3
Infokom DPP PPNI - Upaya Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam memenuhi permohonan Anggota Perawat berkaitan Uji Kompetensi Nasional (Ukomnas) bagi Retaker telah direalisasikan.
Berkaitan itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah turut mensosialisasikan pelaksanaan Ukomnas bagi Retaker agar dapat diikuti oleh Perawat dengan sebaik-baiknya.
Kali ini DPP PPNI menggelar Nursing Zoominar episode ke 308, mengangkat tema Sosialisasi Ukomnas Retaker Periode 3, bersama narasumber Irna Nursanti dan Agus Budiono serta moderator Yeti Resnayati.
“Ini adalah sesuatu yang sangat penting kami sampaikan kepada teman-teman semua,” terang Harif Fadhillah dalam pengarahannya saat membuka Nursing Zoominar episode ke 308, Rabu (29/6/2022).
“Bukan hanya yang hadir maupun teman yang nonton di Youtube, tapi tolong juga disampaikan ke teman- teman yang lain,” sambungnya.
Dijelaskannya, hal ini perlu disampaikan dikarenakan Uji Kompetensi Nasional bagi Retaker yang ketiga ini adalah yang terakhir, diberikan kesempatan oleh Pemerintah kepada Organisasi Profesi PPNI bersama Asosiasi Institusi Pendidikan dalam penyelenggaraanya.
“Tidak mudah mendapatkan kebijakan ini, kami perlu berjuang beberapa tahun untuk bisa mendapatkan mandat dari Pemerintah dalam melaksanakan Uji Kompetensi bagi Retaker ini,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan mandat tersebut, diterangkannya melalui perjalanan yang panjang dan dijalankan oleh PPNI atas aspirasi Perawat semua yang ada di seluruh pelosok Indonesia.
Berdasarkan pengamatannya, adanya permasalahan yang dialami oleh anggota Perawat dimana sudah bekerja tetapi belum memiliki STR (Surat Tanda Registasi), sehingga terancam untuk diberhentikan, terancam dengan jenjang karir yang terhambat, bahkan terancam risiko tuntutan hukum dikarenakan tidak mempunyai ijin dalam melaksanakan praktik.
Sehubungan hal itulah, DPP PPNI tergugah untuk memperjuangkannnya, dan rasa syukurnya melalui perjuangan panjang selama ini telah diberikan mandat untuk menangani masalah Ukom tersebut.
Perlu diungkapkannya, bahwa mandat ini tidak selamanya, jadi sebelumnya sudah berlangsung di batch atau gelombang pertama, kedua dan saat ini sudah pada batch 3 (terakhir) yang mana ini perlu mendapatkan perhatian khusus.
“Oleh karenanya, saya berharap pada teman sejawat semua untuk sungguh-sungguh mengikuti Uji Kompetensi Retaker yang terakhir ini,” tegas Doktor Keperawatan ini.
Diingatkannya bagi calon peserta untuk mengikuti semua prosedur, melengkapi persyaratan, jangan mengeluh, dan kalau belum cukup menguasai dapat berkonsultasi dengan yang sejawat lainnya, agar supaya bisa sukses hasilnya dan semua tidak tertinggal (tidak lulus).
Sehingga diinginkannya, untuk semua agar ikut di gelombang yang terakhir ini, dikarenakan jika sudah selesai mengikuti dan masih yang ada belum ikut atau bahkan belum lulus, disebabkan cara mengisinya yang tidak sesuai prosedur dan bahkan tidak belajar, maka akan berdampak rugi pada dirinya sendiri.
Sebagai Organisasi Profesi dikatakannya, memang sudah berusaha memperjuangkan dengan semaksimal mungkin, namun kekuasan bukan pada PPNI, otoritas ada pada Pemerintah, dan Pemerintah hanya memberikan kesempatan sampai gelombang ketiga ini saja.
“Jadi saya berharap semua teman-teman bisa menyadari bahwa kegiatan Uji Kompetensi yang ketiga ini adalah sesuatu yang sangat kritikal,” sebutnya.
Diharapkannya, harus sukses penyelengaraannya, hasilnya juga sukses dalam membawa seluruh anggota yang belum lulus agar bisa masuk mendaftar dan berhasil lulus. Penting diketahui bahwa Ukom saat ini untuk daerah Jawa.
Harif Fadhillah meminta agar informasi ini sampai kepada semua Perawat yang belum lulus Ukom supaya tersampaikan dengan baik.
“Kami juga berusaha untuk mengumumkan hal ini melalui DPW, DPD, DPK maupun website, dan sebagainya, juga melalui Institusi Pendidikan masing-masing,” ucapnya.
Sekali lagi diingatkannya, bahwa kegiatan Ukumnas bagi Retaker ini yang terakhir dan berharap pada saat peserta melaksanakan ujian nanti dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh, ikutin prosedur, ada bagian yang harus diisi dengan benar, dan jangan sampai terlewatkan langkah-langkahnya. Hal itu dilakukan agar dapat lulus dengan baik.
Menurut pengalaman yang lalu, bilamana teman sejawat mengikutinya secara sungguh-sungguh, mulai dari modul, dimana pada sekian modul itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh juga pada saat ujian, maka diyakininya semua bisa lulus Ukom.
“Itulah upaya yang perlu kami sampaikan, sehingga ingin rasanya semua teman yang ada di seluruh Indonesia ini tidak ada satupun yang tertinggal,” tutupnya. (IR)
Sumber : Youtube Bapena PPNI