Infokom DPP PPNI - Peran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk melindungi anggota Perawat terealisasi melalui pembinaan etik dan penyelesaian dilema etik dalam asuhan keperawatan.
Berkaitan hal tersebut, DPP PPNI berinisiasi menggelar Training of Trainer (TOT) Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK) di Hotel Santika Makassar, Sulawesi Selatan, 25-26 Juni 2022.
Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi membuka kegiatan tersebut, dengan peserta berasal dari perwakilan MKEK DPW PPNI di Indonesia.
Saat membuka acara TOT MKEK, Sabtu (25/6/2022), Apri Sunadi mengatakan agar bagaimana seluruh Pengurus dapat bersinergis dalam menjalankan roda organisasi PPNI.
Dikatakannya, seluruh Pengurus sepertinya akan kehilangan arah, bila tidak dilaksanakan TOT MKEK seperti ini, dan dimungkinkan akan berpotensi keluar dari AD/ART yang dibangun PPNI.
Apri Sunadi berharap jika terjadi permasalahan di salah satu daerah, maka sebaiknya dapat diselesaikan terlebih dahulu oleh MKEK di daerah tersebut. Jadi jangan langsung permasalahan itu disampaikan ke pusat (DPP PPNI), terkecuali bila tidak dapat diselesaikan.
“Kalau tidak dapat diselesaikan, maka itu nanti baru naik ke pusat,” tegas Apri Sunadi.
Sehubungan dengan itulah, menurutnya yang masih belum berjalan dengan baik hingga saat ini. Melalui TOT Terintegrasi ini diinginkannya, supaya dapat mensinergikan segala kebijakan organisasi dari pusat sampai ke daerah.
“Saya berharap, TOT MKEK ini bisa diaplikasikan dengan benar. Jika berjalan baik saya yakin organisasi PPNI juga akan semakin baik,” imbuhnya.
Kegiatan TOT MKEK ditutup oleh Mustikasari selaku Sekretaris Jenderal DPP PPNI.
Sementara Sumijatun selaku Ketua MKEK DPP PPNI setelah kegiatan berakhir, mengungkapkan berkaitan maksud dan tujuan kegiatan TOT MKEK tersebut.
“Tujuan dari TOT MKEK yang diadakan di Makassar pada tanggal 25-26 Juni 2022 ini adalah mensosialisasikan dan menyamakan persepsi tentang pentingnya pembinaan etik, penyelesaian dilema etik,” terang Sumijatun melalui pesan tertulisnya, Rabu (29/6/2022).
“Melalui negosiasi serta memperkenalkan penyelesaian sengketa etik melalui persidangan,” lanjutnya.
Sumijatun berharap melalui kegiatan TOT ini, akan terbinanya perilaku etik dan dapat menyelesaikan dilema etik dengan baik.
“Harapan kedepan adalah terbinanya perilaku etik bagi perawat, penyelesaian dilema etik dengan cara yang terstruktur serta terhindarnya Perawat dari kasus hukum,” sebutnya.
Diungkapkannya, peserta merasa antusias dalam menerima pengetahuan maupun pengalaman dari para pemateri di kegiatan TOT tersebut, bahkan ada yang berpendapat waktunya terbatas.
“Peserta sangat antusias , semangat mengikuti acara sampai selesai. Mereka menyatakan waktu yang disediakan kurang lama,” ungkapnya.
Setelah berakhirnya kegiatan TOT, disampaikannya juga bahwa para peserta akan meneruskan kegiatan seperti ini di daerahnya masing-masing.
“Selanjutnya mereka akan melakukan hal yang sama untuk dilaksanakan di wilayah kerja masing-masing,” kata Sumijatun.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan TOT ini, dirinya juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait.
“Ucapan terima kasih tak terhingga untuk Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah), Sekretaris Jenderal DPP PPNI (Mustikasari) dan Bendahara Umum DPP PPNI (Apri Sunadi) yang telah memfasilitasi kegiatan MKEK ini sehingga dapat terselenggara dengan baik,” tuturnya.
“Juga ucapan terima kasih tak terhingga untuk tuan rumah DPW PPNI Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan sangat baik, termasuk peserta yang hadir dari berbagai daerah,” tutupnya. (IR)
PPNI Gelar TOT MKEK : Upaya Agar Perawat Terhindar Kasus Hukum
Infokom DPP PPNI - Peran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk melindungi anggota Perawat terealisasi melalui pembinaan etik dan penyelesaian dilema etik dalam asuhan keperawatan.
Berkaitan hal tersebut, DPP PPNI berinisiasi menggelar Training of Trainer (TOT) Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK) di Hotel Santika Makassar, Sulawesi Selatan, 25-26 Juni 2022.
Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi membuka kegiatan tersebut, dengan peserta berasal dari perwakilan MKEK DPW PPNI di Indonesia.
Saat membuka acara TOT MKEK, Sabtu (25/6/2022), Apri Sunadi mengatakan agar bagaimana seluruh Pengurus dapat bersinergis dalam menjalankan roda organisasi PPNI.
Dikatakannya, seluruh Pengurus sepertinya akan kehilangan arah, bila tidak dilaksanakan TOT MKEK seperti ini, dan dimungkinkan akan berpotensi keluar dari AD/ART yang dibangun PPNI.
Apri Sunadi berharap jika terjadi permasalahan di salah satu daerah, maka sebaiknya dapat diselesaikan terlebih dahulu oleh MKEK di daerah tersebut. Jadi jangan langsung permasalahan itu disampaikan ke pusat (DPP PPNI), terkecuali bila tidak dapat diselesaikan.
“Kalau tidak dapat diselesaikan, maka itu nanti baru naik ke pusat,” tegas Apri Sunadi.
Sehubungan dengan itulah, menurutnya yang masih belum berjalan dengan baik hingga saat ini. Melalui TOT Terintegrasi ini diinginkannya, supaya dapat mensinergikan segala kebijakan organisasi dari pusat sampai ke daerah.
“Saya berharap, TOT MKEK ini bisa diaplikasikan dengan benar. Jika berjalan baik saya yakin organisasi PPNI juga akan semakin baik,” imbuhnya.
Kegiatan TOT MKEK ditutup oleh Mustikasari selaku Sekretaris Jenderal DPP PPNI.
Sementara Sumijatun selaku Ketua MKEK DPP PPNI setelah kegiatan berakhir, mengungkapkan berkaitan maksud dan tujuan kegiatan TOT MKEK tersebut.
“Tujuan dari TOT MKEK yang diadakan di Makassar pada tanggal 25-26 Juni 2022 ini adalah mensosialisasikan dan menyamakan persepsi tentang pentingnya pembinaan etik, penyelesaian dilema etik,” terang Sumijatun melalui pesan tertulisnya, Rabu (29/6/2022).
“Melalui negosiasi serta memperkenalkan penyelesaian sengketa etik melalui persidangan,” lanjutnya.
Sumijatun berharap melalui kegiatan TOT ini, akan terbinanya perilaku etik dan dapat menyelesaikan dilema etik dengan baik.
“Harapan kedepan adalah terbinanya perilaku etik bagi perawat, penyelesaian dilema etik dengan cara yang terstruktur serta terhindarnya Perawat dari kasus hukum,” sebutnya.
Diungkapkannya, peserta merasa antusias dalam menerima pengetahuan maupun pengalaman dari para pemateri di kegiatan TOT tersebut, bahkan ada yang berpendapat waktunya terbatas.
“Peserta sangat antusias , semangat mengikuti acara sampai selesai. Mereka menyatakan waktu yang disediakan kurang lama,” ungkapnya.
Setelah berakhirnya kegiatan TOT, disampaikannya juga bahwa para peserta akan meneruskan kegiatan seperti ini di daerahnya masing-masing.
“Selanjutnya mereka akan melakukan hal yang sama untuk dilaksanakan di wilayah kerja masing-masing,” kata Sumijatun.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan TOT ini, dirinya juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terkait.
“Ucapan terima kasih tak terhingga untuk Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah), Sekretaris Jenderal DPP PPNI (Mustikasari) dan Bendahara Umum DPP PPNI (Apri Sunadi) yang telah memfasilitasi kegiatan MKEK ini sehingga dapat terselenggara dengan baik,” tuturnya.
“Juga ucapan terima kasih tak terhingga untuk tuan rumah DPW PPNI Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan sangat baik, termasuk peserta yang hadir dari berbagai daerah,” tutupnya. (IR)