Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) masih konsisten dalam memberikan edukasi bagi anggota Perawat secara online di era pandemi Covid-19.
Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI, melanjutkan kembali Nursing Zoominar episode 307 dengan tema Dari Pandemi Ke Endemi.
Dengan menghadirkan narasumber Mariya Mubarika dan Ati Suryamediawati, serta moderator Umi Kalsum.
“Kita tahu bahwa kalau kita lihat perkembangan dalam tiga hari ini kasus Covid di Indonesia, cukup mengkhawatirkan juga,” ungkap Harif Fadhillah dalam sambutannya pada Nursing Zoominar episode 307, Rabu (22/6/2022).
“Dari 1.167 kasus, 1.180, kemudian hari ini 1.600 an, jadi ini peningkatan yang luar biasa,” lanjutnya.
Menurutnya, berdasarkan estimasi dari Pemerintah waktu itu, adanya himbauan untuk berhati-hati pada pertengahan bulan Juli 2022.
“Pada pertengahan Juli akan terjadi puncaknya, secara epidemiologi bisa diprediksi demikian,” sebut Harif Fadhillah.
Untuk itulah sehubungan hal itu, maka dianggapnya harus menjadi perhatian buat kita semua, khususnya bagi para Perawat.
“Kita tak boleh kendur, tidak boleh lengah, dan tetap menjalankan fungsi-fungsi kita, baik itu fungsi pelayanan juga fungsi terhadap agen di tengah-tengah masyarakat, menjadi role model, menjadi contoh peran bagi penerapan 5M,” ucapnya.
Kemudian juga diungkapkannya, ada kecenderungan dari data menurunnya kasus Covid kemarin, diikuti pula menurunnya animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Diharapkannya, Perawat agar tetap melakukan edukasi kepada masyarakat, dan memotivasi di sekelilingnya untuk tetap melakukan vaksinasi.
Melalui penjelasan Kementerian Kesehatan, diungkapkannya bahwa saat masuk ke dalam proses transisi pandemi menuju endemi, ada beberapa hal untuk dipenuhi.
Dikatakannya hal-hal yang harus dipenuhi, yaitu bagaimana mencakup lansia untuk dapat terpenuhi cakupan vaksinasinya, bagi masyarakat umum harus sampai 70% untuk mencakup herd immunity, dan sudah terjadinya perubahan perilaku pada diri kita maupun masyarakat.
Adapun perubahan perilaku tersebut, diinginkannya menjadi peran Perawat juga untuk harus ikut serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
Selain hal itu, dalam memberikan pelayanan kesehatan, maka Perawat diharapkannya terus menerus mengikuti update ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ditambahkannya, untuk diketahui bahwa kasus sekarang ini yang dulu awal-awalnya Covid-19, kemudian muncul adanya varian baru.
“Ini merupakan sebuah tantangan buat kita, sebagai tenaga kesehatan bahwa kita harus terus menerus update ilmu pengetahuan dan teknologi,” imbuhnya.
Diterangkannya, salah satu hikmah dari terjadinya pandemi ini adalah hal-hal baru yang harus segera dipelajari, maka harus ada timbul dari rekan semua sebagai seorang Perawat, jika merasa sebagai nakes maka ada kewajiban moral untuk terus menerus mengikuti perkembangan Iptek.
“Mudah-mudah PPNI bisa memfasilitasi itu semua dan bekerja sama dengan berbagai pihak, sehingga makin bisa beradaptasi dan rasanya Covid belum akan hilang dalam waktu dekat, tapi bisa kelola pelayanan, perilaku dan sikap kita sehari-hari,” tutupnya. (IR)
Sumber : Bapena PPNI
Nursing Zoominar Ke 307 : Edukasi Menuju Endemi & Mengantisipasi Perubahan Varian Baru
Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) masih konsisten dalam memberikan edukasi bagi anggota Perawat secara online di era pandemi Covid-19.
Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI bersama Satgas Covid-19 DPP PPNI, melanjutkan kembali Nursing Zoominar episode 307 dengan tema Dari Pandemi Ke Endemi.
Dengan menghadirkan narasumber Mariya Mubarika dan Ati Suryamediawati, serta moderator Umi Kalsum.
“Kita tahu bahwa kalau kita lihat perkembangan dalam tiga hari ini kasus Covid di Indonesia, cukup mengkhawatirkan juga,” ungkap Harif Fadhillah dalam sambutannya pada Nursing Zoominar episode 307, Rabu (22/6/2022).
“Dari 1.167 kasus, 1.180, kemudian hari ini 1.600 an, jadi ini peningkatan yang luar biasa,” lanjutnya.
Menurutnya, berdasarkan estimasi dari Pemerintah waktu itu, adanya himbauan untuk berhati-hati pada pertengahan bulan Juli 2022.
“Pada pertengahan Juli akan terjadi puncaknya, secara epidemiologi bisa diprediksi demikian,” sebut Harif Fadhillah.
Untuk itulah sehubungan hal itu, maka dianggapnya harus menjadi perhatian buat kita semua, khususnya bagi para Perawat.
“Kita tak boleh kendur, tidak boleh lengah, dan tetap menjalankan fungsi-fungsi kita, baik itu fungsi pelayanan juga fungsi terhadap agen di tengah-tengah masyarakat, menjadi role model, menjadi contoh peran bagi penerapan 5M,” ucapnya.
Kemudian juga diungkapkannya, ada kecenderungan dari data menurunnya kasus Covid kemarin, diikuti pula menurunnya animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Diharapkannya, Perawat agar tetap melakukan edukasi kepada masyarakat, dan memotivasi di sekelilingnya untuk tetap melakukan vaksinasi.
Melalui penjelasan Kementerian Kesehatan, diungkapkannya bahwa saat masuk ke dalam proses transisi pandemi menuju endemi, ada beberapa hal untuk dipenuhi.
Dikatakannya hal-hal yang harus dipenuhi, yaitu bagaimana mencakup lansia untuk dapat terpenuhi cakupan vaksinasinya, bagi masyarakat umum harus sampai 70% untuk mencakup herd immunity, dan sudah terjadinya perubahan perilaku pada diri kita maupun masyarakat.
Adapun perubahan perilaku tersebut, diinginkannya menjadi peran Perawat juga untuk harus ikut serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
Selain hal itu, dalam memberikan pelayanan kesehatan, maka Perawat diharapkannya terus menerus mengikuti update ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ditambahkannya, untuk diketahui bahwa kasus sekarang ini yang dulu awal-awalnya Covid-19, kemudian muncul adanya varian baru.
“Ini merupakan sebuah tantangan buat kita, sebagai tenaga kesehatan bahwa kita harus terus menerus update ilmu pengetahuan dan teknologi,” imbuhnya.
Diterangkannya, salah satu hikmah dari terjadinya pandemi ini adalah hal-hal baru yang harus segera dipelajari, maka harus ada timbul dari rekan semua sebagai seorang Perawat, jika merasa sebagai nakes maka ada kewajiban moral untuk terus menerus mengikuti perkembangan Iptek.
“Mudah-mudah PPNI bisa memfasilitasi itu semua dan bekerja sama dengan berbagai pihak, sehingga makin bisa beradaptasi dan rasanya Covid belum akan hilang dalam waktu dekat, tapi bisa kelola pelayanan, perilaku dan sikap kita sehari-hari,” tutupnya. (IR)
Sumber : Bapena PPNI