Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memberikan perhatian kepada anggotanya dalam hal penulisan naskah ilmiah yang baik dan benar serta mendapatkan reputasi internasional.
Untuk itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Bendahara Umum Apri Sunadi membuka kegiatan Pelatihan bagi Reviewer Jurnal PPNI (JPPNI) dan International Journal of Indonesian National Nurses Association (IJINNA).
Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari program kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pusat PPNI yang telah dilantik pada Kamis (24/2/2022) lalu.
“Tentu yang kumpul pada hari ini Reviewer. Saya ucapkan selamat pada anda, tentu sebagai Reviewer itu orang-orang yang terpilih,” terang Apri Sunadi saat membuka Pelatihan Reviewer JPPNI dan IJINNA di Hotel Tamarin, DKI Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
“Mempunyai kemampuan lebih dalam menilai naskah orang lain dan dalam menunjang keberlangsungan dari pada penerbitan jurnal,” lanjut Bendahara Umum DPP PPNI.
Dikatakannya, sehubungan dengan visi PPNI salah satunya, menjadikan PPNI handal, disegani dan disayangi dapat terus terealisasi kedepannya, termasuk adanya keterlibatan Reviewer.
“Sebagaimana peran Reviewer disini, bagaimana membantu anggota PPNI sampai terbit jurnalnya,” ungkapnya.
Apri Sunadi berpesan kepada Ketua Balitbang Pusat PPNI (Haryanto) dan Bidang Penelitian PPNI, supaya melakukan pendampingan-pendampingan dan PPNI siap mensupport jika diperlukan, agar visi PPNI yang disayangi anggota itu tercapai.
Keikutsertaannya saat rapat dengan Kemenkes yang dihadiri Menteri Kesehatan (Budi Gunawan Sadikin), dikemukannya bahwa inti arah kebijakan pemerintah, dimana transformasi kesehatan adalah SDM, dan eratkaitannya dengan pendidikan, termasuk PKBnya.
Ditambahkannya, PPNI sudah memasukkan salah satu syarat penelitian untuk menjadi syarat kenaikan jabatan fungsional (jabfung) ke dalam PermenPAN No. 35.
Sehubungan hal itu, maka peran Balitbang diharapkannya lebih konsen lagi, untuk mengajarkan kepada anggota Perawat berkaitan dengan proses penelitian yang lebih sempurna.
Disamping itu, diinginkannya Balitbang harus punya rencana maupun strategi, artinya bagaimana jurnal PPNI itu konsisten terbitnya agar tidak terlambat penerbitannya.
Di saat menjalankan tugas di organisasi PPNI termasuk Balitbang, diharapkannya pula agar dapat menanggalkan jabatan maupun kedudukan di universitas maupun tempat bekerja.
Alasannya, agar saat menjalankan tugas bersama PPNI dapat mengerti dan mengikuti rambu-rambu atau peraturan yang ada di PPNI.
“Mumpung bapak/ibu terpilih menjadi Reviewer, gunakan waktu lima tahun ini untuk mengabdikan diri memberikan pengabdian kepada profesi ini. Semoga hal ini juga menjadi salah satu cara bapak/ibu dimudahkan untuk masuk surga,” tuturnya.
Penting kedepannya, agar Balitbang bekerja sama dalam hal penelitian termasuk negoisasi kepada pihak terkait, mengingat beberapa Universitas juga menginginkan sekali menjalin kerja sama dengan PPNI, dan tentu PPNI juga berupaya untuk mempersiapkan syarat penunjangnya.
Pada kesempatan ini, dirinya merasa senang atas peran tim Reviewer selama ini, sudah saling membantu terhadap anggota berkaitan proses penerbitan jurnal.
Sehubungan upaya PPNI mewujudkan visinya lain, yaitu disegani profesi lain, maka juga dapat mengakar di hati para Reviewer.
Menurutnya, dengan cara mewujudkan kegiatan ICINNA (konferensi Internasional keperawatan) berikutnya, nanti diperlukan publisher yang baik seperti pelaksanaan sebelumnya, berkaitan itu dimintanya untuk menyiapkan kepanitiannya agar rencana itu dapat di bawa ke rapat pleno PPNI.
“Torehkanlah sejarah di PPNI bahwa anda pernah berkarya di Balitbang,” tutup Apri Sunadi mengakhiri sambutannya.
Haryanto selaku Ketua Balitbang Pusat PPNI diwakili Dewi Gayatri sebagai Wakil Ketua Balitbang dalam sambutannya, mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu dari program kerja Balitbang.
“Pesan beliau (Haryanto), kita harus meningkatkan akreditasi jurnal baik JPPNI maupun IJINNA, dan kegiatan-kegiatan yang dapat menstimulus anggota di setiap provinsi,” sebut Dewi Gayatri.
Diungkapkannya, tentu dengan melalui pengiriman naskah, dalam hal ini pula diperlukan kolaborasi dengan bidang penelitian.
Disamping itu, dirinya juga menyampaikan pesan bahwa tahun ini Balitbang punya agenda kerja, yaitu pelaksanaan ICINNA (International Conference Indonesian National Nurses Association).
“Tahun ini kita harus sudah melaksanakan konferensi internasional. Jadi diharapkannya, kita sekalian nanti membuat proposal kegiatan tesebut,” imbuhnya. (IR)
Upaya PPNI Meningkatkan Akreditasi Jurnal & Mengakomodir Kebutuhan Publikasi Perawat
Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memberikan perhatian kepada anggotanya dalam hal penulisan naskah ilmiah yang baik dan benar serta mendapatkan reputasi internasional.
Untuk itulah Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Bendahara Umum Apri Sunadi membuka kegiatan Pelatihan bagi Reviewer Jurnal PPNI (JPPNI) dan International Journal of Indonesian National Nurses Association (IJINNA).
Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari program kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pusat PPNI yang telah dilantik pada Kamis (24/2/2022) lalu.
“Tentu yang kumpul pada hari ini Reviewer. Saya ucapkan selamat pada anda, tentu sebagai Reviewer itu orang-orang yang terpilih,” terang Apri Sunadi saat membuka Pelatihan Reviewer JPPNI dan IJINNA di Hotel Tamarin, DKI Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
“Mempunyai kemampuan lebih dalam menilai naskah orang lain dan dalam menunjang keberlangsungan dari pada penerbitan jurnal,” lanjut Bendahara Umum DPP PPNI.
Dikatakannya, sehubungan dengan visi PPNI salah satunya, menjadikan PPNI handal, disegani dan disayangi dapat terus terealisasi kedepannya, termasuk adanya keterlibatan Reviewer.
“Sebagaimana peran Reviewer disini, bagaimana membantu anggota PPNI sampai terbit jurnalnya,” ungkapnya.
Apri Sunadi berpesan kepada Ketua Balitbang Pusat PPNI (Haryanto) dan Bidang Penelitian PPNI, supaya melakukan pendampingan-pendampingan dan PPNI siap mensupport jika diperlukan, agar visi PPNI yang disayangi anggota itu tercapai.
Keikutsertaannya saat rapat dengan Kemenkes yang dihadiri Menteri Kesehatan (Budi Gunawan Sadikin), dikemukannya bahwa inti arah kebijakan pemerintah, dimana transformasi kesehatan adalah SDM, dan eratkaitannya dengan pendidikan, termasuk PKBnya.
Ditambahkannya, PPNI sudah memasukkan salah satu syarat penelitian untuk menjadi syarat kenaikan jabatan fungsional (jabfung) ke dalam PermenPAN No. 35.
Sehubungan hal itu, maka peran Balitbang diharapkannya lebih konsen lagi, untuk mengajarkan kepada anggota Perawat berkaitan dengan proses penelitian yang lebih sempurna.
Disamping itu, diinginkannya Balitbang harus punya rencana maupun strategi, artinya bagaimana jurnal PPNI itu konsisten terbitnya agar tidak terlambat penerbitannya.
Di saat menjalankan tugas di organisasi PPNI termasuk Balitbang, diharapkannya pula agar dapat menanggalkan jabatan maupun kedudukan di universitas maupun tempat bekerja.
Alasannya, agar saat menjalankan tugas bersama PPNI dapat mengerti dan mengikuti rambu-rambu atau peraturan yang ada di PPNI.
“Mumpung bapak/ibu terpilih menjadi Reviewer, gunakan waktu lima tahun ini untuk mengabdikan diri memberikan pengabdian kepada profesi ini. Semoga hal ini juga menjadi salah satu cara bapak/ibu dimudahkan untuk masuk surga,” tuturnya.
Penting kedepannya, agar Balitbang bekerja sama dalam hal penelitian termasuk negoisasi kepada pihak terkait, mengingat beberapa Universitas juga menginginkan sekali menjalin kerja sama dengan PPNI, dan tentu PPNI juga berupaya untuk mempersiapkan syarat penunjangnya.
Pada kesempatan ini, dirinya merasa senang atas peran tim Reviewer selama ini, sudah saling membantu terhadap anggota berkaitan proses penerbitan jurnal.
Sehubungan upaya PPNI mewujudkan visinya lain, yaitu disegani profesi lain, maka juga dapat mengakar di hati para Reviewer.
Menurutnya, dengan cara mewujudkan kegiatan ICINNA (konferensi Internasional keperawatan) berikutnya, nanti diperlukan publisher yang baik seperti pelaksanaan sebelumnya, berkaitan itu dimintanya untuk menyiapkan kepanitiannya agar rencana itu dapat di bawa ke rapat pleno PPNI.
“Torehkanlah sejarah di PPNI bahwa anda pernah berkarya di Balitbang,” tutup Apri Sunadi mengakhiri sambutannya.
Haryanto selaku Ketua Balitbang Pusat PPNI diwakili Dewi Gayatri sebagai Wakil Ketua Balitbang dalam sambutannya, mengatakan bahwa acara ini merupakan salah satu dari program kerja Balitbang.
“Pesan beliau (Haryanto), kita harus meningkatkan akreditasi jurnal baik JPPNI maupun IJINNA, dan kegiatan-kegiatan yang dapat menstimulus anggota di setiap provinsi,” sebut Dewi Gayatri.
Diungkapkannya, tentu dengan melalui pengiriman naskah, dalam hal ini pula diperlukan kolaborasi dengan bidang penelitian.
Disamping itu, dirinya juga menyampaikan pesan bahwa tahun ini Balitbang punya agenda kerja, yaitu pelaksanaan ICINNA (International Conference Indonesian National Nurses Association).
“Tahun ini kita harus sudah melaksanakan konferensi internasional. Jadi diharapkannya, kita sekalian nanti membuat proposal kegiatan tesebut,” imbuhnya. (IR)