DPP PPNI Gelar Pelatihan & Workshop MKEK Pusat <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) konsisten memfasilitasi Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK) dalam mempersiapkan panduan yang baik dan benar untuk Perawat saat menjalankan asuhan keperawatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi membuka Pelatihan dan Workshop MKEK Pusat digelar di Hotel Tamarin Jakarta, 11-12 Juni 2022.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selain Apri Sunadi menyampaikan arahannya, Sumijatun selaku Ketua MKEK Pusat dan anggota MKEK Pusat juga mendapatkan pendalaman materi dari Ketua Departemen Organisasi DPP PPNI Abdul Rakhmat, Anggota Departemen Pemberdayaan Politik DPP PPNI I Made Sundayana, dan Ketua Departemen Kaderisasi DPP PPNI Wawan Arif Sawana.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Workshop persiapan TOT MKEK ini penting sekali bagi organisasi PPNI, karena  merupakan hal Fundamental dalam mengkawal organisasi adalah etika,” ungkap Abdul Rakhmat disela-sela kegiatan di Hotel Tamarin, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Menurutnya, seorang Perawat setinggi apapun keahlian maupun skillnya, jika tidak diikuti dengan etika dalam melaksanakan asuhan keperawatan, maka tidak akan diterima oleh masyarakat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ketua Departemen Organisasi DPP PPNI ini menekan pentingnya etika dalam menjalankan asuhan keperawatan dan menjadi pondasi bagi Perawat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Etika ini menjadi pondasi yang sangat penting dalam Perawat memberikan asuhan,” tegasnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dirinya menginginkan agar implementasi yang baik itu diharapkan tidak hanya kepada pasien saja, namun juga kepada orang disekitarnya termasuk  masyarakat dan sesama anggota organisasi profesi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Bukan hanya kepada pasien, tetapi pada interaksi masyarakat, kepada teman sejawat dan terhadap organisasi,” tutupnya. (IR) </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> </p> </p>

DPP PPNI Gelar Pelatihan & Workshop MKEK Pusat

Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) konsisten memfasilitasi Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK) dalam mempersiapkan panduan yang baik dan benar untuk Perawat saat menjalankan asuhan keperawatan.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi membuka Pelatihan dan Workshop MKEK Pusat digelar di Hotel Tamarin Jakarta, 11-12 Juni 2022.

Selain Apri Sunadi menyampaikan arahannya, Sumijatun selaku Ketua MKEK Pusat dan anggota MKEK Pusat juga mendapatkan pendalaman materi dari Ketua Departemen Organisasi DPP PPNI Abdul Rakhmat, Anggota Departemen Pemberdayaan Politik DPP PPNI I Made Sundayana, dan Ketua Departemen Kaderisasi DPP PPNI Wawan Arif Sawana.

“Workshop persiapan TOT MKEK ini penting sekali bagi organisasi PPNI, karena  merupakan hal Fundamental dalam mengkawal organisasi adalah etika,” ungkap Abdul Rakhmat disela-sela kegiatan di Hotel Tamarin, Jakarta, Sabtu (11/6/2022).

Menurutnya, seorang Perawat setinggi apapun keahlian maupun skillnya, jika tidak diikuti dengan etika dalam melaksanakan asuhan keperawatan, maka tidak akan diterima oleh masyarakat.

Ketua Departemen Organisasi DPP PPNI ini menekan pentingnya etika dalam menjalankan asuhan keperawatan dan menjadi pondasi bagi Perawat.

“Etika ini menjadi pondasi yang sangat penting dalam Perawat memberikan asuhan,” tegasnya.

Dirinya menginginkan agar implementasi yang baik itu diharapkan tidak hanya kepada pasien saja, namun juga kepada orang disekitarnya termasuk  masyarakat dan sesama anggota organisasi profesi.

“Bukan hanya kepada pasien, tetapi pada interaksi masyarakat, kepada teman sejawat dan terhadap organisasi,” tutupnya. (IR)