Infokom DPP PPNI - Kesuksesan pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tak lepas dari peran serta maupun dukungan Pengurus DPP PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah selama ini telah mengutus para Pengurus DPP PPNI berkompeten untuk terlibat dalam pelaksanaan Muswil di tanah air.
Realisasi tersebut mendapatkan apresiasi tersendiri dari DPW PPNI Nusa Tenggara Timur (NTT), yang selesai menggelar Muswil Ke VI dengan sukses di Hotel Neo By Aston Kupang, 11-13 Februari 2022.
Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi secara langsung melantik Aemilianus Mau menjadi Ketua DPW PPNI NTT kembali untuk periode 2022-2027.
Hadir pula dari Pengurus DPP PPNI yaitu Wawan Arif Sawana (Ketua Departemen Kaderisasi), Heryanto (Ketua Departemen Pemberdayaan Politik), dan Fauzan Adriansyah (Anggota Departemen Komunikasi dan Humas).
“Saya melihat Muswil NTT Ke 6 ini sudah sangat bagus, melaksanakan AD/ART dan juga tata tertib Munas, dimana sistem demokrasinya kita tonjolkan disini,” ungkap Aemilianus Mau saat dihubungi melalui sambungan telepon usai pelaksanaan Muswil, Senin (14/2/2022).
Dijelaskannya, sebelum dilaksanakan Muswil telah dilakukan rapat koordinasi, melakukan penyaringan bakal calon. Jadi akhirnya pada rapat pleno itu dapat berjalan dengan baik sampai terjadinya voting.
“Artinya ini menjadikan proses pembelajaran selanjutnya, bagaimana mekanisme Muswil itu mereka dapatkan lebih jelas,” sebutnya.
Sehubungan dengan program yang diterapkan nantinya, dikatakannya untuk lebih fokus bagaimana memberikan pelayanan cepat kepada anggota demi penguatan kapasitas Perawat secara internal.
Tentu yang akan diupayakannya, melalui berbagai pelatihan yang dibutuhkan oleh Perawat, baik itu untuk Perawat yang di Puskesmas, komunitas, termasuk klinis di Rumah Sakit.
“Penguatan peran-peran kita untuk penelitian-penilitan yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan dan kesehatan,” ucapnya.
“Jadi bisa kita tawarkan kepada Pemerintah sebagai bargaining position, untuk memperkuat peran kita dalam mendukung pembangunan kesehatan di Provinsi NTT,” imbuhnya.
Pada sisi eksternalnya, setelah kepengurusan dan anggota Perawat sudah kuat, untuk lebih intens bersama Pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan di NTT, seperti masih tingginya kasus kematian ibu anak, stunting, penyakit infeksi (malaria, DBD) dan penyakit non infeksi serta imunisasi.
“Kita sampai hari ini turut mengimplementasi UNICEF dalam mendukung eliminasi malaria di NTT dan juga cakupan imunisasi,” terangnya.
Selanjutnya, Pengurus yang dipilih dan diinginkannya kedepan yaitu orang-orang yang memang punya kapasitas, komitmen yang tinggi sehingga peran Perawat itu terlihat.
Dengan demikian, menurutnya para pemangku kepentingan maupun stakeholder itu akan mengakui bahwa Perawat itu punya peran dan andilnya.
“Jadi tidak hanya kita menawarkan secara prosedural, tidak hanya kita meminta, tetapi melalui hasil karya kita itu. Orang akan memberikan penilaian dan penghargaan terhadap peran Perawat,” tegas Aemilianus Mau.
Berkaitan dukungan yang diberikan secara internal, bahwa rekan Perawatnya turut mengucapkan terima kasih dan juga mendukung untuk melanjutkan kepengurusan DPW PPNI NTT.
“Dalam pembentukan formatur kepengurusan nantinya, siapa saja yang punya keaktifan, komitmen yang kuat, dan loyalitas. Tentunya sesuai dengan nilai yang sudah diputuskan di dalam AD/ART, terutama searah dengan tujuan kita bersama,” jelasnya.
Selain itu, dukungan dari DPP PPNI dalam pelaksanaan Muswil kali ini ditegaskannya bukan biasa-biasa saja, namun memang luar biasa.
“DPP PPNI memberikan dukungan, artinya bukan subyektifitas. Namun DPP PPNI mendukung agar Muswil ini berjalan secara demokratis,” tuturnya.
Maksudnya, peserta Muswil diarahkan untuk menjunjung tinggi demokrasi, agar dapat terhindar dari rasa sakit hati bila yang didukungnya tidak terpilih. Sebelumnya juga, Aemilianus Mau sudah menekankan hal tersebut semenjak awal pelaksananan Muswil, sehingga kesepatan bersama itu terlaksana saat Muswil berlangsung.
Diakui juga, banyak pelajaran yang dapat diambil dari kehadiran Pengurus DPP PPNI dalam mengedukasi proses demokrasi tersebut termasuk pembelajaran cara berorganisasi yang baik dan benar.
“Mereka (pengurus DPP PPNI) juga memberikan pembelajaran maupun pembekalan di awal, di pertengahan sampai akhir Muswil ini, hingga berjalan secara sempurna,” pungkasnya. (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI NTT
Aemilianus Mau Puji Peran DPP PPNI & Inginkan Optimalisasi Perawat NTT
Infokom DPP PPNI - Kesuksesan pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tak lepas dari peran serta maupun dukungan Pengurus DPP PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah selama ini telah mengutus para Pengurus DPP PPNI berkompeten untuk terlibat dalam pelaksanaan Muswil di tanah air.
Realisasi tersebut mendapatkan apresiasi tersendiri dari DPW PPNI Nusa Tenggara Timur (NTT), yang selesai menggelar Muswil Ke VI dengan sukses di Hotel Neo By Aston Kupang, 11-13 Februari 2022.
Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi secara langsung melantik Aemilianus Mau menjadi Ketua DPW PPNI NTT kembali untuk periode 2022-2027.
Hadir pula dari Pengurus DPP PPNI yaitu Wawan Arif Sawana (Ketua Departemen Kaderisasi), Heryanto (Ketua Departemen Pemberdayaan Politik), dan Fauzan Adriansyah (Anggota Departemen Komunikasi dan Humas).
“Saya melihat Muswil NTT Ke 6 ini sudah sangat bagus, melaksanakan AD/ART dan juga tata tertib Munas, dimana sistem demokrasinya kita tonjolkan disini,” ungkap Aemilianus Mau saat dihubungi melalui sambungan telepon usai pelaksanaan Muswil, Senin (14/2/2022).
Dijelaskannya, sebelum dilaksanakan Muswil telah dilakukan rapat koordinasi, melakukan penyaringan bakal calon. Jadi akhirnya pada rapat pleno itu dapat berjalan dengan baik sampai terjadinya voting.
“Artinya ini menjadikan proses pembelajaran selanjutnya, bagaimana mekanisme Muswil itu mereka dapatkan lebih jelas,” sebutnya.
Sehubungan dengan program yang diterapkan nantinya, dikatakannya untuk lebih fokus bagaimana memberikan pelayanan cepat kepada anggota demi penguatan kapasitas Perawat secara internal.
Tentu yang akan diupayakannya, melalui berbagai pelatihan yang dibutuhkan oleh Perawat, baik itu untuk Perawat yang di Puskesmas, komunitas, termasuk klinis di Rumah Sakit.
“Penguatan peran-peran kita untuk penelitian-penilitan yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan dan kesehatan,” ucapnya.
“Jadi bisa kita tawarkan kepada Pemerintah sebagai bargaining position, untuk memperkuat peran kita dalam mendukung pembangunan kesehatan di Provinsi NTT,” imbuhnya.
Pada sisi eksternalnya, setelah kepengurusan dan anggota Perawat sudah kuat, untuk lebih intens bersama Pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan di NTT, seperti masih tingginya kasus kematian ibu anak, stunting, penyakit infeksi (malaria, DBD) dan penyakit non infeksi serta imunisasi.
“Kita sampai hari ini turut mengimplementasi UNICEF dalam mendukung eliminasi malaria di NTT dan juga cakupan imunisasi,” terangnya.
Selanjutnya, Pengurus yang dipilih dan diinginkannya kedepan yaitu orang-orang yang memang punya kapasitas, komitmen yang tinggi sehingga peran Perawat itu terlihat.
Dengan demikian, menurutnya para pemangku kepentingan maupun stakeholder itu akan mengakui bahwa Perawat itu punya peran dan andilnya.
“Jadi tidak hanya kita menawarkan secara prosedural, tidak hanya kita meminta, tetapi melalui hasil karya kita itu. Orang akan memberikan penilaian dan penghargaan terhadap peran Perawat,” tegas Aemilianus Mau.
Berkaitan dukungan yang diberikan secara internal, bahwa rekan Perawatnya turut mengucapkan terima kasih dan juga mendukung untuk melanjutkan kepengurusan DPW PPNI NTT.
“Dalam pembentukan formatur kepengurusan nantinya, siapa saja yang punya keaktifan, komitmen yang kuat, dan loyalitas. Tentunya sesuai dengan nilai yang sudah diputuskan di dalam AD/ART, terutama searah dengan tujuan kita bersama,” jelasnya.
Selain itu, dukungan dari DPP PPNI dalam pelaksanaan Muswil kali ini ditegaskannya bukan biasa-biasa saja, namun memang luar biasa.
“DPP PPNI memberikan dukungan, artinya bukan subyektifitas. Namun DPP PPNI mendukung agar Muswil ini berjalan secara demokratis,” tuturnya.
Maksudnya, peserta Muswil diarahkan untuk menjunjung tinggi demokrasi, agar dapat terhindar dari rasa sakit hati bila yang didukungnya tidak terpilih. Sebelumnya juga, Aemilianus Mau sudah menekankan hal tersebut semenjak awal pelaksananan Muswil, sehingga kesepatan bersama itu terlaksana saat Muswil berlangsung.
Diakui juga, banyak pelajaran yang dapat diambil dari kehadiran Pengurus DPP PPNI dalam mengedukasi proses demokrasi tersebut termasuk pembelajaran cara berorganisasi yang baik dan benar.
“Mereka (pengurus DPP PPNI) juga memberikan pembelajaran maupun pembekalan di awal, di pertengahan sampai akhir Muswil ini, hingga berjalan secara sempurna,” pungkasnya. (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI NTT