Infokom DPP PPNI - Pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar atas penyelengaraan Musyawarah Nasional (MUNAS) Ke X Persatuan Perawat Nasional Indonesia Indonesia (PPNI) tahun 2021 di Provinsi Bali.
Kehadiran Presiden Joko Widodo secara virtual dalam pembukaan MUNAS X PPNI kali ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi Ketua Umum DPP PPNI Harif Fahillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, peserta MUNAS serta Perawat dimanapun berada.
Dihadapan peserta MUNAS X PPNI, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada peran tenaga Perawat atas dedikasinya, terutama keterlibatan dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para perawat yang telah bekerja keras dan tanpa kenal lelah, berdiri di garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19,” ucap Presiden Joko Wododo saat memberikan sambutan pada MUNAS X PPNI secara virtual, Rabu (20/10/2021).
Sekaligus Joko Widodo memanjatkan doa dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, bela sungkawa yang mendalam atas gugurnya para perawat saat menjalankan tugas mulia menolong masyarakat yang sakit dan terpapar Covid-19.
“Semoga almarhum dan almarhumah dimulyakan disisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Aamiin ya robbal alamin,” tuturnya.
Menurutnya, selama ini penanganan segala macam penyakit terutama di saat pandemi selalu membutuhkan peran dan bantuan para Perawat.
Diterangkannya, Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar di Indonesia, dengan persentasenya mencapai 60 % dari seluruh tenaga kesehatan di Indonesia.
“Ada sekitar 376 ribu orang Perawat yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia,” sebut Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan data tersebut, dikatakannya peran perawat sangat strategis bagi peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia, bukan hanya untuk pemenuhan pelayanan kesehatan, tetapi juga membantu Pemerintah untuk mempercepat pengentasan masalah kesehatan, seperti : kasus diare, angka kematian ibu, stunting, penanganan gizi buruk, TBC dan hipertensi.
Dalam hal ini, dijelaskannya Pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan bagi Perawat saat menjalankan tugas, memberikan perhatian yang bekerja di fasilitas kesehatan masyarakat, terutama yang bertugas di daerah terpencil, kepulauan terluar, perbatasan atau daerah rawan konflik. Selain itu, Pemerintah akan terus meningkatkan SDM Perawat untuk semakin unggul & kompetitif.
“Ada 960 Institusi Pendidikan Keperawatan dengan 1.072 program studi mampu mencetak 59 ribu Perawat per tahun. Sangat potensial untuk mengisi kebutuhan di dalam maupun di luar negeri,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Disamping itu, menurutnya orientasi Pendidikan Keperawatan seharusnya bukan semata-mata menghasilkan jumlah perawat yang sebanyak-banyaknya, tapi juga menjadikan kualitas Perawat yang semakin unggul.
Sehubungan dengan maksud tersebut, Presiden mengatakan akan fokus untuk menata kembali Institusi Pendidikan Keperawatan agar makin adaktif dengan perubahan teknologi di sektor kesehatan.
“Saya juga mendorong Pendidikan Keperawatan membangun kolaborasi dan kerja sama yang kuat dengan pelaku industri,” harapnya.
Tentunya hal itu penting diterapkan, menurutnya untuk memberi kesempatan bagi para calon Perawat untuk mengenal teknologi masa depan bidang kesehatan, demi meningkatkan kompetensi dan keterampilan calon Perawat sesuai kebutuhan pasar global, serta sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan Perawat.
Mengakhiri sambutannya pada pembukaan MUNAS X PPNI, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih atas peran Perawat selama ini melayani kesehatan masyarakat.
“Sekali lagi terima kasih atas dedikasi, pengabdian dan kerja keras Bapak/Ibu sekalian, dalam menangani pandemi dan melayani masyarakat sehari-hari,” tutup Presiden Joko Widodo. (IR)
Presiden Joko Widodo Mengapresiasi Dedikasi Perawat, Inginkan Kualitasnya Lebih Unggul
Infokom DPP PPNI - Pemerintah Indonesia memberikan perhatian besar atas penyelengaraan Musyawarah Nasional (MUNAS) Ke X Persatuan Perawat Nasional Indonesia Indonesia (PPNI) tahun 2021 di Provinsi Bali.
Kehadiran Presiden Joko Widodo secara virtual dalam pembukaan MUNAS X PPNI kali ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi Ketua Umum DPP PPNI Harif Fahillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, peserta MUNAS serta Perawat dimanapun berada.
Dihadapan peserta MUNAS X PPNI, Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada peran tenaga Perawat atas dedikasinya, terutama keterlibatan dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para perawat yang telah bekerja keras dan tanpa kenal lelah, berdiri di garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19,” ucap Presiden Joko Wododo saat memberikan sambutan pada MUNAS X PPNI secara virtual, Rabu (20/10/2021).
Sekaligus Joko Widodo memanjatkan doa dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, bela sungkawa yang mendalam atas gugurnya para perawat saat menjalankan tugas mulia menolong masyarakat yang sakit dan terpapar Covid-19.
“Semoga almarhum dan almarhumah dimulyakan disisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Aamiin ya robbal alamin,” tuturnya.
Menurutnya, selama ini penanganan segala macam penyakit terutama di saat pandemi selalu membutuhkan peran dan bantuan para Perawat.
Diterangkannya, Perawat merupakan tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar di Indonesia, dengan persentasenya mencapai 60 % dari seluruh tenaga kesehatan di Indonesia.
“Ada sekitar 376 ribu orang Perawat yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia,” sebut Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan data tersebut, dikatakannya peran perawat sangat strategis bagi peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia, bukan hanya untuk pemenuhan pelayanan kesehatan, tetapi juga membantu Pemerintah untuk mempercepat pengentasan masalah kesehatan, seperti : kasus diare, angka kematian ibu, stunting, penanganan gizi buruk, TBC dan hipertensi.
Dalam hal ini, dijelaskannya Pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan bagi Perawat saat menjalankan tugas, memberikan perhatian yang bekerja di fasilitas kesehatan masyarakat, terutama yang bertugas di daerah terpencil, kepulauan terluar, perbatasan atau daerah rawan konflik. Selain itu, Pemerintah akan terus meningkatkan SDM Perawat untuk semakin unggul & kompetitif.
“Ada 960 Institusi Pendidikan Keperawatan dengan 1.072 program studi mampu mencetak 59 ribu Perawat per tahun. Sangat potensial untuk mengisi kebutuhan di dalam maupun di luar negeri,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Disamping itu, menurutnya orientasi Pendidikan Keperawatan seharusnya bukan semata-mata menghasilkan jumlah perawat yang sebanyak-banyaknya, tapi juga menjadikan kualitas Perawat yang semakin unggul.
Sehubungan dengan maksud tersebut, Presiden mengatakan akan fokus untuk menata kembali Institusi Pendidikan Keperawatan agar makin adaktif dengan perubahan teknologi di sektor kesehatan.
“Saya juga mendorong Pendidikan Keperawatan membangun kolaborasi dan kerja sama yang kuat dengan pelaku industri,” harapnya.
Tentunya hal itu penting diterapkan, menurutnya untuk memberi kesempatan bagi para calon Perawat untuk mengenal teknologi masa depan bidang kesehatan, demi meningkatkan kompetensi dan keterampilan calon Perawat sesuai kebutuhan pasar global, serta sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan Perawat.
Mengakhiri sambutannya pada pembukaan MUNAS X PPNI, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih atas peran Perawat selama ini melayani kesehatan masyarakat.
“Sekali lagi terima kasih atas dedikasi, pengabdian dan kerja keras Bapak/Ibu sekalian, dalam menangani pandemi dan melayani masyarakat sehari-hari,” tutup Presiden Joko Widodo. (IR)