Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) telah berupaya optimal memberikan Ilmu pengetahuan maupun edukasi secara online yang sangat bermanfaat bagi anggotanya.
Sehubungan menjelang Musyarah Nasional (Munas) PPNI Ke X di Bali 20-23 Oktober 2021, maka pelaksanaan Nursing Zoominar DPP PPNI ke 287 ini menjadi penayangan terakhir dan selama ini merupakan program edukasi yang paling diminati oleh masyarakat keperawatan.
Dalam rangkaian penutupnya, Nursing Zoominar episode 287 mengangkat tema Sosialisasi Uji Kompetensi Nasional (UKOMNAS) Retaker Periode 2, dengan menghadirkan narasumber Irna Nursanti dan Agus Budiono, serta dipandu moderator Ati Suryamediawati.
“Uji kompetensi ini memang menjadi sebuah keniscayaan di jaman ini, dikarenakan pertama : Regulasi yang ada di Indonesia, jadi bukan untuk Perawat tapi untuk seluruh tenaga kesehatan,” ucap Harif Fadhillah dalam pengarahannya melalui hubungan telepon saat pelaksanaan Nursing Zoominar Ke 287 pada kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (18/10/2021).
“Memang mengharuskan melaksanakan uji kompetensi atau yang dimaksud memastikan seseorang yang akan praktik menjadi tenaga kesehatan itu dijamin kompetensinya untuk keselamatan masyarakat maupun dirinya, sehingga itu menjadi keniscayaan,” lanjut Ketua Umum DPP PPNI periode 2015-2020 ini.
Diterangkannya alasan kedua diadakan uji kompetensi tersebut, tentunya perlu diketahui bahwa bagaimana hampir seluruh dunia memang melaksanakan Uji Kompetensi atau national exam, khususnya bagi perawat.
“Kita juga saat ini mengikuti pola peraturan dunia sedemikian rupa untuk menjadi syarat masuk dalam dunia kerja. Jadi dua hal ini, yang saya kira menjadi sesuatu yang memang mau tidak mau kita lakukan,” tuturnya.
Namun tahapan pembentukan peraturan di Indonesia ini dikatakannya, memang secara bertahap dan diawali dengan Uji Kompetensi melalui Exit Exam.
Dalam pelaksanaan kebijakan negara melalui Uji Kompetensi Exit Exam ini, diungkapkannya masih terkendala dengan banyaknya Perawat yang belum lulus, walaupun mereka ada yang bekerja di berbagai pelayanan kesehatan, yang mana faktanya memang sudah berkompeten.
Berkaitan permasalahan tersebut, maka DPP PPNI berupaya melakukan solusi bagi yang belum lulus kompetensi kepada pihak terkait melalui lobi-lobi yang cukup panjang, bahkan tadinya ingin meminta pemutihan namun tidak disetujui.
Lanjutnya, pada akhirnya disetujui atau diberikannya pelaksanaan Uji Kompetensi Retaker, yang diselenggarakan oleh PPNI bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan, agar pelaksanaannya lebih lancar, semangat menjalankannya dan tepat dalam prosesnya.
Menurut Doktor Keperawatan ini bahwa yang terpenting Uji Kompetensi baik secara nasional maupun internasional merupakan keniscayaan yang memang harus dilaksanakan.
“Mudah-mudahan PPNI dapat menyeleggarakan ini dengan baik, atas bantuan dari seluruh jajaran PPNI dari Pusat sampai ke Komisariat, dan juga partisipasi aktif dari anggota-angota,” sebut Harif Fadhillah.
Ditambahkannya, melalui uji kompetensi ini pula diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di lapangan yang memang sehari-harinya mempunyai risiko-risiko (misalkan: diberhentikan, tidak menerima gaji, dan sebagainya).
Harif Fadhillah berharap pula kepada peserta yang mengikuti Uji Komptensi ini agar semuanya dapat mengikutinya dengan baik dan lulus dengan sempurna.
Sementara itu, sehubungan dengan pelaksanaan Nursing Zoominar yang terakhir kali, selaku Ketua Umum DPP PPNI dan atas nama Pengurus DPP PPNI beserta Satgas Covid-19 DPP PPNI, yang selama ini menjadi penanggung jawab dalam seluruh kegiatan, menyampaikan permohonan maaf bila ada yang kurang sempurna dalam pelaksanaannya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas atensi dan perhatiannya. Kalaupun ada yang kurang, mohon dimaafkan dan akan ditingkatkan nantinya,” imbuhnya.
“Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan selamat dalam mengikuti Zoominar ini dan mohon doa restunya juga agar Munas kita lancar dan selamat,” pungkas Harif Fadhillah. (IR)
Jelang Munas X Bali, PPNI Sosialisasikan UKOMNAS Retaker Periode 2
Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) telah berupaya optimal memberikan Ilmu pengetahuan maupun edukasi secara online yang sangat bermanfaat bagi anggotanya.
Sehubungan menjelang Musyarah Nasional (Munas) PPNI Ke X di Bali 20-23 Oktober 2021, maka pelaksanaan Nursing Zoominar DPP PPNI ke 287 ini menjadi penayangan terakhir dan selama ini merupakan program edukasi yang paling diminati oleh masyarakat keperawatan.
Dalam rangkaian penutupnya, Nursing Zoominar episode 287 mengangkat tema Sosialisasi Uji Kompetensi Nasional (UKOMNAS) Retaker Periode 2, dengan menghadirkan narasumber Irna Nursanti dan Agus Budiono, serta dipandu moderator Ati Suryamediawati.
“Uji kompetensi ini memang menjadi sebuah keniscayaan di jaman ini, dikarenakan pertama : Regulasi yang ada di Indonesia, jadi bukan untuk Perawat tapi untuk seluruh tenaga kesehatan,” ucap Harif Fadhillah dalam pengarahannya melalui hubungan telepon saat pelaksanaan Nursing Zoominar Ke 287 pada kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (18/10/2021).
“Memang mengharuskan melaksanakan uji kompetensi atau yang dimaksud memastikan seseorang yang akan praktik menjadi tenaga kesehatan itu dijamin kompetensinya untuk keselamatan masyarakat maupun dirinya, sehingga itu menjadi keniscayaan,” lanjut Ketua Umum DPP PPNI periode 2015-2020 ini.
Diterangkannya alasan kedua diadakan uji kompetensi tersebut, tentunya perlu diketahui bahwa bagaimana hampir seluruh dunia memang melaksanakan Uji Kompetensi atau national exam, khususnya bagi perawat.
“Kita juga saat ini mengikuti pola peraturan dunia sedemikian rupa untuk menjadi syarat masuk dalam dunia kerja. Jadi dua hal ini, yang saya kira menjadi sesuatu yang memang mau tidak mau kita lakukan,” tuturnya.
Namun tahapan pembentukan peraturan di Indonesia ini dikatakannya, memang secara bertahap dan diawali dengan Uji Kompetensi melalui Exit Exam.
Dalam pelaksanaan kebijakan negara melalui Uji Kompetensi Exit Exam ini, diungkapkannya masih terkendala dengan banyaknya Perawat yang belum lulus, walaupun mereka ada yang bekerja di berbagai pelayanan kesehatan, yang mana faktanya memang sudah berkompeten.
Berkaitan permasalahan tersebut, maka DPP PPNI berupaya melakukan solusi bagi yang belum lulus kompetensi kepada pihak terkait melalui lobi-lobi yang cukup panjang, bahkan tadinya ingin meminta pemutihan namun tidak disetujui.
Lanjutnya, pada akhirnya disetujui atau diberikannya pelaksanaan Uji Kompetensi Retaker, yang diselenggarakan oleh PPNI bekerja sama dengan Asosiasi Pendidikan, agar pelaksanaannya lebih lancar, semangat menjalankannya dan tepat dalam prosesnya.
Menurut Doktor Keperawatan ini bahwa yang terpenting Uji Kompetensi baik secara nasional maupun internasional merupakan keniscayaan yang memang harus dilaksanakan.
“Mudah-mudahan PPNI dapat menyeleggarakan ini dengan baik, atas bantuan dari seluruh jajaran PPNI dari Pusat sampai ke Komisariat, dan juga partisipasi aktif dari anggota-angota,” sebut Harif Fadhillah.
Ditambahkannya, melalui uji kompetensi ini pula diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di lapangan yang memang sehari-harinya mempunyai risiko-risiko (misalkan: diberhentikan, tidak menerima gaji, dan sebagainya).
Harif Fadhillah berharap pula kepada peserta yang mengikuti Uji Komptensi ini agar semuanya dapat mengikutinya dengan baik dan lulus dengan sempurna.
Sementara itu, sehubungan dengan pelaksanaan Nursing Zoominar yang terakhir kali, selaku Ketua Umum DPP PPNI dan atas nama Pengurus DPP PPNI beserta Satgas Covid-19 DPP PPNI, yang selama ini menjadi penanggung jawab dalam seluruh kegiatan, menyampaikan permohonan maaf bila ada yang kurang sempurna dalam pelaksanaannya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas atensi dan perhatiannya. Kalaupun ada yang kurang, mohon dimaafkan dan akan ditingkatkan nantinya,” imbuhnya.
“Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan selamat dalam mengikuti Zoominar ini dan mohon doa restunya juga agar Munas kita lancar dan selamat,” pungkas Harif Fadhillah. (IR)