Infokom DPP PPNI - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menjadi pro dan kontra di masyarakat, namun organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) selalu mendukung keputusan Pemerintah tersebut demi memutus rantai penyebaran Covid-19, termasuk perpanjangan PPKM Darurat.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah menganggap pemberlakuan PPKM Darurat yang dimulai kembali 3-20 Juli 2021, lebih efektif untuk menekan laju perkembangan wabah Covid-19 yang belum terkendali di tanah air.
Sementara perpanjangan PPKM Darurat yang direncanakan hingga akhir Juli 2021 masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Pusat.
"Itu (PPKM Darurat) akan mengurangi transmisi dan mengurangi jumlah kasus," ucap Harif Fadhillah, melalui pernyataan tertulis yang disampaikannya di berbagai media di Jakarta, seperti dilansir republika.co.id pada Jumat (16/7/2021).
Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa kebijakan PPKM Darurat penting dilaksanakan untuk mengurangi transmisi dan membatasi mobilitas orang. Dengan situasi itu diharapkan dapat mengurangi beban kerja para perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
Doktor Keperawatan ini menegaskan PPNI sejak awal telah mendukung penanganan pandemi pada sektor hulu dengan membatasi mobilitas orang yang disebabkan faktor penularan Covid-19 adalah interaksi yang terjadi antar manusia.
"Tujuan PPKM Darurat untuk membatasi mobilitas dan kegiatan-kegiatan aktivitas yang menyebabkan orang mobile dan berkumpul," kata Harif Fadhillah.
Tentunya kesadaran masyarakat menurutnya harus dilibatkan dan ditingkatkan demi mengurangi laju kasus Covid-19.
"Tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat, jangan memberikan contoh yang justru bertolak belakang dengan protokol kesehatan," sebutnya.
Ditambahkannya, bahwa keterlibatan masyarakat merupakan kunci untuk menekan penularan Covid-19, disamping keberadaan varian Delta yang sudah masuk ke Indonesia.
"Sebenarnya kalau kita sadar, tidak perlu pakai aparat, kita jaga diri masing-masing. Masyarakat adalah garda terdepan yang menjadi kunci untuk mengurangi transmisi, memutus mata rantai, apalagi varian Delta yang katanya karakternya cepat dan progresif," terang Harif Fadhillah. (IR)
Sumber : republika.co.id
PPNI Inginkan PPKM Darurat Diperpanjang & Melibatkan Peran Masyarakat
Infokom DPP PPNI - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menjadi pro dan kontra di masyarakat, namun organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) selalu mendukung keputusan Pemerintah tersebut demi memutus rantai penyebaran Covid-19, termasuk perpanjangan PPKM Darurat.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah menganggap pemberlakuan PPKM Darurat yang dimulai kembali 3-20 Juli 2021, lebih efektif untuk menekan laju perkembangan wabah Covid-19 yang belum terkendali di tanah air.
Sementara perpanjangan PPKM Darurat yang direncanakan hingga akhir Juli 2021 masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Pusat.
"Itu (PPKM Darurat) akan mengurangi transmisi dan mengurangi jumlah kasus," ucap Harif Fadhillah, melalui pernyataan tertulis yang disampaikannya di berbagai media di Jakarta, seperti dilansir republika.co.id pada Jumat (16/7/2021).
Harif Fadhillah mengungkapkan bahwa kebijakan PPKM Darurat penting dilaksanakan untuk mengurangi transmisi dan membatasi mobilitas orang. Dengan situasi itu diharapkan dapat mengurangi beban kerja para perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
Doktor Keperawatan ini menegaskan PPNI sejak awal telah mendukung penanganan pandemi pada sektor hulu dengan membatasi mobilitas orang yang disebabkan faktor penularan Covid-19 adalah interaksi yang terjadi antar manusia.
"Tujuan PPKM Darurat untuk membatasi mobilitas dan kegiatan-kegiatan aktivitas yang menyebabkan orang mobile dan berkumpul," kata Harif Fadhillah.
Tentunya kesadaran masyarakat menurutnya harus dilibatkan dan ditingkatkan demi mengurangi laju kasus Covid-19.
"Tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat, jangan memberikan contoh yang justru bertolak belakang dengan protokol kesehatan," sebutnya.
Ditambahkannya, bahwa keterlibatan masyarakat merupakan kunci untuk menekan penularan Covid-19, disamping keberadaan varian Delta yang sudah masuk ke Indonesia.
"Sebenarnya kalau kita sadar, tidak perlu pakai aparat, kita jaga diri masing-masing. Masyarakat adalah garda terdepan yang menjadi kunci untuk mengurangi transmisi, memutus mata rantai, apalagi varian Delta yang katanya karakternya cepat dan progresif," terang Harif Fadhillah. (IR)
Sumber : republika.co.id