Rakernas II PPNI Di Riau Resmi Dibuka, Kesejahteraan Perawat Jadi Program Prioritas <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Rapat Kerja Nasional (Rakernas)II PPNI telah resmi dibuka oleh Ketua umum DPP PPNI Harif fadhillah. Rakernas II ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil rakernas I PPNI di Yogyakarta dan merupakan media Dewan Pengurus Pusat PPNI untuk membuka diskusi dengan DPW PPNI Provinsi, DPD PPNI Kota/Kabupaten beserta dan seluruh Badan Kelengkapan PPNI dalam rangka membahas isu-isu penting untuk kelangsungan dan perkembangan PPNI sebagai organisasi profesi. Pelaksanaan Rakernas II berlangsung di Hotel Pangeran - Pekanbaru, 13-15 April 2015.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada acara pembukaan Rakernas II dihadiri tamu kehormatan Ketua DPRD Povinsi Riau Hj. Septina Primawati Rusli, para sesepuh pengurus PPNI dan undangan lainnya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sementara pejabat pemerintah pusat yang hadir diantaranya Ahmad Soebagyo Tacarino dari Kementerian Kesehatan, Ratna Dewi Andriati dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sedangkan Diah Indrajati dari Kementerian Dalam Negeri, ketiga pejabat tersebut sekaligus memberikan pembekalan kepada peserta Rakernas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam sambutannya Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah menyampaikan kegiatan Rakernas ini dalam upaya mengevaluasi perkembangan program kerja sebelumnya dan menyusun langkah besar untuk mencapai harapaan sesuai hasil Munas PPNI yang lalu. Rakernas ini menjadi perjuangan bersama di dalam sisa masa kepengurusanya yaitu masalah kesejahteraan perawat yang menjadi prioritas. Disamping itu prioritas lainnya adalah penguatan organisasi. Penguatan organisasi penting di dalam pengurus PPNI menurutnya agar kuat, tidak mudah diterjang dari kepentingan pihak luar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Harif juga merasakan gaung atau geliat PPNI sudah sampai ke daerah hingga ke tempat terpencil, diamatinya dari hasil kunjungan kerjanya selama ini. Tentunya setelah ditahun ketiga kepengurusannya dengan menggeliatnya PPNI, dilanjutkan dengan pelaksanaan fungsi organisasi. Fungsi organisasi menjadi target program PPNI pula. Disaat Rakernas ini PPNI merasa sudah cukup kuat untuk melaksanakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>fungsi organisasi itu yang sesuai dalam UU keperawatan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggotanya, menjaga martabat profesi dan mengawal etika profesi. Saat ini pun dia beranggapan bahwa sudah tepat untuk memulai bergerak untuk kemajuan bersama dengan kekuatan yang telah dimiliki.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Harif berharap peranan perawat lebih dimaksimal lagi nantinya untuk dimanfaatkan peranannya bagi Kementerian terkait, Sepert Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian Kesehatan. Peranan perawat kuat dalam bidang kesehatan, yang diketahui selain kemampuan merawat, perawat sendiri memiliki kelebihan dalam aspek lainnya sehingga menjadi bagian peranan penting dalam pembangunan kesehatan. PPNI juga memperkenalkan program solusi penyebaran perawat yaitu 1 Desa dengan 1 Perawat. Dalam hal ini program ini diharapkannya dapat menjadi program nasional.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketum mengungkapkan yang berkaitan dengan kesejahteraan perawat menjadi perjuangan bersama dengan melibatkan semua level dan chanel PPNI dengan istilah multi level dan multi chanel. Jadi pengusus PPNI (pusat) berharap keterlibatan dalam<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>perjuangan kesejateraan perawat melibatkan semua level dari DPP hingga DPK (komisariat) termasuk keterlibatan canel PPNI seperti bidang pendidikan maupun bidang lainnya untuk bersama memperjuangkan kesejahteraan perawat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam akhir sambutannya, Ketum PPNI mengharapkan rasa persatuan dan kekeluargaan di dalam PPNI yang selama ini sudah terjaga, tetap dipertahankan agar tidak terpengaruhi dengan tekanan dari luar supaya PPNI tetap menyatu untuk melanjutkan program bersama disisa dua tahun kepengurusannya. (IR) </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Para peserta seminar hadir dari 34 DPW PPNI seluruh Indonesia. </p> <p> </p> </p>

Rakernas II PPNI Di Riau Resmi Dibuka, Kesejahteraan Perawat Jadi Program Prioritas

Infokom DPP PPNI - Rapat Kerja Nasional (Rakernas)II PPNI telah resmi dibuka oleh Ketua umum DPP PPNI Harif fadhillah. Rakernas II ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil rakernas I PPNI di Yogyakarta dan merupakan media Dewan Pengurus Pusat PPNI untuk membuka diskusi dengan DPW PPNI Provinsi, DPD PPNI Kota/Kabupaten beserta dan seluruh Badan Kelengkapan PPNI dalam rangka membahas isu-isu penting untuk kelangsungan dan perkembangan PPNI sebagai organisasi profesi. Pelaksanaan Rakernas II berlangsung di Hotel Pangeran - Pekanbaru, 13-15 April 2015.

Pada acara pembukaan Rakernas II dihadiri tamu kehormatan Ketua DPRD Povinsi Riau Hj. Septina Primawati Rusli, para sesepuh pengurus PPNI dan undangan lainnya. 

Sementara pejabat pemerintah pusat yang hadir diantaranya Ahmad Soebagyo Tacarino dari Kementerian Kesehatan, Ratna Dewi Andriati dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,  sedangkan Diah Indrajati dari Kementerian Dalam Negeri, ketiga pejabat tersebut sekaligus memberikan pembekalan kepada peserta Rakernas.

Dalam sambutannya Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah menyampaikan kegiatan Rakernas ini dalam upaya mengevaluasi perkembangan program kerja sebelumnya dan menyusun langkah besar untuk mencapai harapaan sesuai hasil Munas PPNI yang lalu. Rakernas ini menjadi perjuangan bersama di dalam sisa masa kepengurusanya yaitu masalah kesejahteraan perawat yang menjadi prioritas. Disamping itu prioritas lainnya adalah penguatan organisasi. Penguatan organisasi penting di dalam pengurus PPNI menurutnya agar kuat, tidak mudah diterjang dari kepentingan pihak luar.

Harif juga merasakan gaung atau geliat PPNI sudah sampai ke daerah hingga ke tempat terpencil, diamatinya dari hasil kunjungan kerjanya selama ini. Tentunya setelah ditahun ketiga kepengurusannya dengan menggeliatnya PPNI, dilanjutkan dengan pelaksanaan fungsi organisasi. Fungsi organisasi menjadi target program PPNI pula. Disaat Rakernas ini PPNI merasa sudah cukup kuat untuk melaksanakan fungsi organisasi itu yang sesuai dalam UU keperawatan yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggotanya, menjaga martabat profesi dan mengawal etika profesi. Saat ini pun dia beranggapan bahwa sudah tepat untuk memulai bergerak untuk kemajuan bersama dengan kekuatan yang telah dimiliki.

Harif berharap peranan perawat lebih dimaksimal lagi nantinya untuk dimanfaatkan peranannya bagi Kementerian terkait, Sepert Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian Kesehatan. Peranan perawat kuat dalam bidang kesehatan, yang diketahui selain kemampuan merawat, perawat sendiri memiliki kelebihan dalam aspek lainnya sehingga menjadi bagian peranan penting dalam pembangunan kesehatan. PPNI juga memperkenalkan program solusi penyebaran perawat yaitu 1 Desa dengan 1 Perawat. Dalam hal ini program ini diharapkannya dapat menjadi program nasional.

Ketum mengungkapkan yang berkaitan dengan kesejahteraan perawat menjadi perjuangan bersama dengan melibatkan semua level dan chanel PPNI dengan istilah multi level dan multi chanel. Jadi pengusus PPNI (pusat) berharap keterlibatan dalam  perjuangan kesejateraan perawat melibatkan semua level dari DPP hingga DPK (komisariat) termasuk keterlibatan canel PPNI seperti bidang pendidikan maupun bidang lainnya untuk bersama memperjuangkan kesejahteraan perawat.

Dalam akhir sambutannya, Ketum PPNI mengharapkan rasa persatuan dan kekeluargaan di dalam PPNI yang selama ini sudah terjaga, tetap dipertahankan agar tidak terpengaruhi dengan tekanan dari luar supaya PPNI tetap menyatu untuk melanjutkan program bersama disisa dua tahun kepengurusannya. (IR) 

Para peserta seminar hadir dari 34 DPW PPNI seluruh Indonesia.