DPP PPNI Edukasi Mewaspadai Gejala Gastrointestinal Covid-19 <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) masih terus konsisten memfasilitasi penyelenggaraan Nursing Zoominar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Berkat arahan dari Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, kegiatan Nursing Zoominar hingga kini telah menyelesaikan episode ke 248 selama masa pandemi Covid-19.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Saat mengangkat tema Gastrointestinal & Covid-19, menghadirkan narasumber Sri Mulyani dan Ronny Sucipto, serta dipandu oleh moderator Fajar Susanti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Topik yang berkenaan dengan gejala gastrointestinal, baik itu penyintas maupun sisi lainnya akan dibahas oleh kedua pembicara,” ungkap Rohman Azzam dalam pengarahannya pada Daily Zoominar episode 248 melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Kamis (4 Juni 2021).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Ini adalah topik yang menarik sekaligus juga menantang, mengapa demikian? karena kasus ini merupakan kasus baru,” lanjut Ketua DPP PPNI Bidang Infokom ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dikatakannya, pada awal virus Covid-19, yang terjadi pada Desember 2019 di Wuhan, Hubei, China, bahwa penyakit ini dinamis dan virusnya juga mengalami mutasi yang relatif aktif sehingga ditemukan yang baru terus.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Memang dominan gejala yang muncul itu pada respiratory sistem (pernafasan), namun bukan berarti pada gejala gastrointestinal tidak terjadi,” sebutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dijelaskannya, sejak pertama dilaporkan adanya Covid-19 di Wuhan, gejala gastrointestinal sudah terjadi. Dengan berbagai studi yang dilakukan secara destriktif maupun dengan pendekatan lain, bahwa hampir 204 pasien yang terlibat pada waktu itu, dikonfirmasi adanya gejala gastrointestinal melalui pemeriksaan laboratorium, misalnya ditemukannya adanya peningkatan enzim liver.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kemudian juga diawal-awal, sudah ditemukan 41,6% laporan adanya keluhan mual-muntah dan 17,2 % mengalami diare. Jadi di awal-awal gejala gastrointestinal seperti itu sudah mulai terjadi, memang yang dominan gejala di pernapasan,” jelas Rohman Azzam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Menurutnya, bagaimana dapat mengenai pada sistem pencernaan, hal ini tentu saja dikarenakan hampir di seluruh organ tubuh kita adanya amotensi comferting enzim II, yang merupakan reseptor fungsional dari sars cov tersebut. Oleh karena itu, maka tempat jalan masuk bagi virus penyebab ke dalam sistem pencernaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Saya kira ini akan dielaborasi lebih banyak oleh para Pembicara, sekaligus informasi yang perlu disimak dengan baik, yaitu tentang bagaimana mekanisme fatogenic yang ditimbulkan oleh Covid-19 pada sistem pencernaan,” katanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Diterangkannya, bahwa tentu hal ini akan dapat digunakan untuk memperbaiki meningkatkan bagaimana pencegahan dapat dilakukan, diagnosis dapat dikerjakan dan juga treatment terhadap pasien yang dirawat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selanjutnya, ada pesan yang ingin disampaikan dari Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah), yaitu untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dimanapun, terutama saat melakukan tugas profesional yang kontak dengan pasien, baik itu yang umum maupun terpapar Covid-19.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kita tidak tahu orang yang sehat itu, tidak memiliki virus Corona, oleh karena itu protokol kesehatan tetap dijalankan,” terangnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Diharapkannya pula agar rekan Perawat terus menjadi role model dalam memerangi pandemi Covid-19 ini, yang mana telah melihat fenomena di masyarakat terutama di pedesaan, mereka itu mengabaikan terhadap prokes, di setiap kerumunan mereka tidak pakai masker, bahkan ada yang lebih extrim, bahwa mereka bilang di tempatnya tidak ada virus Corona.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Untuk itulah di tengah masyarakat seperti itu, kita menjadi suri tauladan bagi mereka dalam rangka memerangi virus Corona,” tutupnya. (IM)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sumber foto : Screenshot Youtube Bapena PPNI</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p> </p> </p>

DPP PPNI Edukasi Mewaspadai Gejala Gastrointestinal Covid-19

Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) masih terus konsisten memfasilitasi penyelenggaraan Nursing Zoominar.

Berkat arahan dari Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, kegiatan Nursing Zoominar hingga kini telah menyelesaikan episode ke 248 selama masa pandemi Covid-19.

Saat mengangkat tema Gastrointestinal & Covid-19, menghadirkan narasumber Sri Mulyani dan Ronny Sucipto, serta dipandu oleh moderator Fajar Susanti.

“Topik yang berkenaan dengan gejala gastrointestinal, baik itu penyintas maupun sisi lainnya akan dibahas oleh kedua pembicara,” ungkap Rohman Azzam dalam pengarahannya pada Daily Zoominar episode 248 melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Kamis (4 Juni 2021).

“Ini adalah topik yang menarik sekaligus juga menantang, mengapa demikian? karena kasus ini merupakan kasus baru,” lanjut Ketua DPP PPNI Bidang Infokom ini.

Dikatakannya, pada awal virus Covid-19, yang terjadi pada Desember 2019 di Wuhan, Hubei, China, bahwa penyakit ini dinamis dan virusnya juga mengalami mutasi yang relatif aktif sehingga ditemukan yang baru terus.

“Memang dominan gejala yang muncul itu pada respiratory sistem (pernafasan), namun bukan berarti pada gejala gastrointestinal tidak terjadi,” sebutnya.

Dijelaskannya, sejak pertama dilaporkan adanya Covid-19 di Wuhan, gejala gastrointestinal sudah terjadi. Dengan berbagai studi yang dilakukan secara destriktif maupun dengan pendekatan lain, bahwa hampir 204 pasien yang terlibat pada waktu itu, dikonfirmasi adanya gejala gastrointestinal melalui pemeriksaan laboratorium, misalnya ditemukannya adanya peningkatan enzim liver.

“Kemudian juga diawal-awal, sudah ditemukan 41,6% laporan adanya keluhan mual-muntah dan 17,2 % mengalami diare. Jadi di awal-awal gejala gastrointestinal seperti itu sudah mulai terjadi, memang yang dominan gejala di pernapasan,” jelas Rohman Azzam.

Menurutnya, bagaimana dapat mengenai pada sistem pencernaan, hal ini tentu saja dikarenakan hampir di seluruh organ tubuh kita adanya amotensi comferting enzim II, yang merupakan reseptor fungsional dari sars cov tersebut. Oleh karena itu, maka tempat jalan masuk bagi virus penyebab ke dalam sistem pencernaan.

“Saya kira ini akan dielaborasi lebih banyak oleh para Pembicara, sekaligus informasi yang perlu disimak dengan baik, yaitu tentang bagaimana mekanisme fatogenic yang ditimbulkan oleh Covid-19 pada sistem pencernaan,” katanya.

Diterangkannya, bahwa tentu hal ini akan dapat digunakan untuk memperbaiki meningkatkan bagaimana pencegahan dapat dilakukan, diagnosis dapat dikerjakan dan juga treatment terhadap pasien yang dirawat.

Selanjutnya, ada pesan yang ingin disampaikan dari Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah), yaitu untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dimanapun, terutama saat melakukan tugas profesional yang kontak dengan pasien, baik itu yang umum maupun terpapar Covid-19.

“Kita tidak tahu orang yang sehat itu, tidak memiliki virus Corona, oleh karena itu protokol kesehatan tetap dijalankan,” terangnya.

Diharapkannya pula agar rekan Perawat terus menjadi role model dalam memerangi pandemi Covid-19 ini, yang mana telah melihat fenomena di masyarakat terutama di pedesaan, mereka itu mengabaikan terhadap prokes, di setiap kerumunan mereka tidak pakai masker, bahkan ada yang lebih extrim, bahwa mereka bilang di tempatnya tidak ada virus Corona.

“Untuk itulah di tengah masyarakat seperti itu, kita menjadi suri tauladan bagi mereka dalam rangka memerangi virus Corona,” tutupnya. (IM)

 

Sumber foto : Screenshot Youtube Bapena PPNI