Perawat Christina Palembang : Banyak Dukungan & Inginkan Tak Terulang Kembali <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Infokom DPP PPNI - Kepedulian maupun perlindungan Organisasi Profesi (OP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap anggota Perawat terus berlanjut dan apapun permasalahan hukum yang dialami dapat diselesaikan dengan baik. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Berkaitan hal tersebut, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah didampingi Tim Badan Bantuan Hukum (BBH) PPNI, DPW PPNI Sumatera Selatan, DPD PPNI Kota Palembang, Pimpinan RS Siloam Sriwijaya Palembang dan Pengurus PPNI lainnya menjenguk Perawat Christina Ramauli Simatupang (CRS) di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (20/4/2021).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Tindakan kekerasan yang dialami Perawat CRS dilakukan oleh Jason Tjakrawinata alias JT (38 th), JT merasa tak terima dikarenakan tangan anaknya berdarah usai selang infusnya dicabut oleh korban saat menjalani perawatan di RS Siloam Sriwijaya Palembang pada Kamis (15/4/2021).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih, serta Tuhan dekatkan dengan orang-orang yang baik dan tulus, atas kedatangan Bapak Ketua Umum PPNI (Harif Fadhillah) yang sudah datang menyempatkan waktu ke Palembang,” ujar CRS melalui komunikasi HP yang dimiliki rekan Perawat disana, setelah menerima kunjungan, Rabu (21/4/2021). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Diungkapkannya, bahwa dirinya merasa bersyukur karena banyak orang yang mendukung dan sangat sayang terhadapnya sampai sekarang ini. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Saya tidak merasa sedih dengan kejadian ini dan merasa tidak sendiri untuk melangkah selanjutnya,” terang Christina. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Hal itu dapat dirasakannya dari sesama Perawat dan organisasi PPNI atas dukungan yang sangat luar biasa, termasuk di media sosial (spt facebook) dikarenakan responnya yang juga sangat luar biasa dan baik sampai saat ini, dan berharap agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan, termasuk telah memaafkannya atas tindakan tersangka. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Sudah saya maafin, kita saling mengasihi, tapikan masalah hukum tetap dilanjutkan dan saya tidak mau adalagi peristiwa-peristiwa dialami tenaga kesehatan lainnya, apalagi tenaga perawat sebagai garda terdepan, agar lebih dihargai,” tuturnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Pada kesempatan ini pula Perawat CRS menyampaikan ucapan terima kasihnya, yang pertama kepada Tuhan, selanjutnya ditujukan kepada pihak RS Siloam untuk melanjutkan kasus ini. Ucapan terima kasih juga buat PPNI, rekan Perawat, almamater, dan keluarga serta semua tenaga kesehatan lainnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Menurutnya, bahwa menjadi perawat sekarang ini merupakan panggilan hati dan ketetapan Tuhan, jadi atas peristiwa ini juga sudah menjadi rencana Tuhan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Semoga tidak ada lagi tindakan yang nakal atau tindakan yang kurang menyenangkan seperti ini dan tidak terulang kembali,” pungkasnya. (IR) </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;"> </span></p> </p> </p>

Perawat Christina Palembang : Banyak Dukungan & Inginkan Tak Terulang Kembali

Infokom DPP PPNI - Kepedulian maupun perlindungan Organisasi Profesi (OP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap anggota Perawat terus berlanjut dan apapun permasalahan hukum yang dialami dapat diselesaikan dengan baik.

Berkaitan hal tersebut, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah didampingi Tim Badan Bantuan Hukum (BBH) PPNI, DPW PPNI Sumatera Selatan, DPD PPNI Kota Palembang, Pimpinan RS Siloam Sriwijaya Palembang dan Pengurus PPNI lainnya menjenguk Perawat Christina Ramauli Simatupang (CRS) di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (20/4/2021).

Tindakan kekerasan yang dialami Perawat CRS dilakukan oleh Jason Tjakrawinata alias JT (38 th), JT merasa tak terima dikarenakan tangan anaknya berdarah usai selang infusnya dicabut oleh korban saat menjalani perawatan di RS Siloam Sriwijaya Palembang pada Kamis (15/4/2021).

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih, serta Tuhan dekatkan dengan orang-orang yang baik dan tulus, atas kedatangan Bapak Ketua Umum PPNI (Harif Fadhillah) yang sudah datang menyempatkan waktu ke Palembang,” ujar CRS melalui komunikasi HP yang dimiliki rekan Perawat disana, setelah menerima kunjungan, Rabu (21/4/2021).  

Diungkapkannya, bahwa dirinya merasa bersyukur karena banyak orang yang mendukung dan sangat sayang terhadapnya sampai sekarang ini.  

“Saya tidak merasa sedih dengan kejadian ini dan merasa tidak sendiri untuk melangkah selanjutnya,” terang Christina.   

Hal itu dapat dirasakannya dari sesama Perawat dan organisasi PPNI atas dukungan yang sangat luar biasa, termasuk di media sosial (spt facebook) dikarenakan responnya yang juga sangat luar biasa dan baik sampai saat ini, dan berharap agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan, termasuk telah memaafkannya atas tindakan tersangka.

“Sudah saya maafin, kita saling mengasihi, tapikan masalah hukum tetap dilanjutkan dan saya tidak mau adalagi peristiwa-peristiwa dialami tenaga kesehatan lainnya, apalagi tenaga perawat sebagai garda terdepan, agar lebih dihargai,” tuturnya.  

Pada kesempatan ini pula Perawat CRS menyampaikan ucapan terima kasihnya, yang pertama kepada Tuhan, selanjutnya ditujukan kepada pihak RS Siloam untuk melanjutkan kasus ini. Ucapan terima kasih juga buat PPNI, rekan Perawat, almamater, dan keluarga serta semua tenaga kesehatan lainnya.

Menurutnya, bahwa menjadi perawat sekarang ini merupakan panggilan hati dan ketetapan Tuhan, jadi atas peristiwa ini juga sudah menjadi rencana Tuhan.

“Semoga tidak ada lagi tindakan yang nakal atau tindakan yang kurang menyenangkan seperti ini dan tidak terulang kembali,” pungkasnya. (IR)