Infokom DPP PPNI - Produktivitas Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) dalam memberikan edukasi kepada anggota perawat secara online terus terealisasi, walaupun di situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) berinisiasi mengangkat tema Nursing Zoominar yaitu Persiapan Sekolah Tatap Muka, juga sesuai anjuran Pemerintah yang akan merencanakan dan memberlakukan sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021.
Nursing Zoominar episode ke-235 ini menghadirkan narasumber Diah Rosanty dan Ira Midhawati serta dipandu moderator Umi Kalsum.
“Materi yang disampaikan sangat penting, kita akan mendapatkan update, ilmu dan pengalaman bagaimana implementasi keperawatan komunitas dalam melakukan persiapan pembelajaran sekolah tatap muka,” terang Rohman Azzam dalam pengarahannya pada Nursing Zoominar DPP PPNI episode ke 235, melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (12/4/2021).
“Nanti akan disampaikan oleh pembicara yang saya kira sangat menguasai di bidangnya, beliau spesialis keperawatan komunitas. Tentu saja ilmu dan penetrasinya ke komunitas ini sangat kuat, dan oleh karena itu kita ingin mendapatkan pencerahan dari beliau,” lanjutnya.
Rohman Azzam mengatakan bahwa pembicara yang kedua juga akan membawa topik tentang peran perawat komunitas dalam persiapan pola tatap muka terbatas.
Sementara itu dijelaskannya, bahwa dirinya sering berbicara dengan orang tua siswa, kebetulan anaknya juga masih bersekolah di SMA, kurang lebih adanya isu-isu yang berkembang antara lain adalah adanya kekhawatiran mereka ketika melepaskan anaknya untuk mulai sekolah. Namun di sisi lain mereka juga menginginkan proses pembelajaran yang normal seperti sediakala ketika belum ada pandemi Covid, dan itu yang juga menjadi harapan mereka.
“Mereka (orang tua) berada di persimpangan, di satu sisi kebutuhan, untuk segera sekolah dinormalkan, tetapi disisi lain juga menimbulkan kekhawatiran pada anak-anak akan bahaya terinfeksi oleh virus Covid-19 ini juga besar,” sebutnya.
Menurutnya, bagaimanapun juga tentu perawat menjadi role model mempelopori pergerakan dalam penaganan Covid-19, dimanapun berada paling tidak prinsip 3M maupun 5M dikerjakan, sekaligus mengedukasi masyarakat melalui perilaku sehar-hari.
Selain itu juga DPP PPNI membaca situasi dimana masyarakat berada pada posisi ketakutan, kecemasan yang berkembang karena pandemi Covid-19 ini disebabkan adalah penyakit baru, banyak hal yang baru dan belum diketahui serta prosesnya berkembang dinamis juga mutasi terus terjadi. Hal inilah merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan bagi masyarakat.
“Oleh karena itu DPP PPNI mengeluarkan kebijakan dengan membuat salah satunya Layanan Hotline Edukasi Vaksin & Konseling Covid-19,” ucap Rohman Azzam.
“Pada 17 Maret 2021 yang lalu, telah dilaunching oleh Menteri Kesehatan (Budi Gunawan Sadikin), dan ternyata memang layanan ini baru dan satu-satunya yang diinisiasi oleh organisasi profesi bidang kesehatan, jadi yang lain belum ada,” sambungnya.
Dijelaskannya, saat ini Tim Layanan Hotline sedang melakukan persiapan-persiapan untuk mematangkan berbagai hal hingga pada implementasinya dan mudah-mudahan pada akhir bulan April ini akan segera di publish. Nantinya diharapkan masyarakat dapat mengetahuinya dan menjadi salah satu sarana untuk bertanya, berkonsultasi terkait masalah Covid-19 maupun vaksin, yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah.
Upaya yang dilakukan oleh DPP PPNI tersebut, menurutnya dalam rangka Pertama, memastikan anggota PPNI khususnya mendapatkan pelayanan terkait Covid-19, Kedua, masyarakat umum juga mendapatkan manfaat dari hadirnya profesi perawat ini, dan Ketiga, membantu Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 ini, yang tentunya Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tentu harus melibatkan ke yang lainnya termasuk Organisasi Profesi PPNI .
Selanjutnya, disampaikannya sehubungan pesan dari Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah) dan Sekretaris Jenderal DPP PPNI (Mustikasari), yaitu jangan lupa untuk menjaga kondisi kesehatan, kemudian mengedukasi ke semua orang yang berada di sekelilingnya, sama-sama ikut menangani dan memberantas pandemi Covid-19 dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pengurus DPP PPNI juga memberikan salam terutama kepada sebagian besar teman-teman perawat muslim yang akan melaksanakan ibadah suci bulan Ramadhan 1442 H dalam suasana pandemi Covid-19.
“Kepada teman-teman muslim yang akan melaksanakannya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Ramadhan. Semoga amaliyah di bulan Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya,” tutup Rohman Azzam. (IR)
PPNI Mengedukasikan Perawat & Masyarakat Dalam Persiapan Sekolah Tatap Muka
Infokom DPP PPNI - Produktivitas Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) dalam memberikan edukasi kepada anggota perawat secara online terus terealisasi, walaupun di situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) berinisiasi mengangkat tema Nursing Zoominar yaitu Persiapan Sekolah Tatap Muka, juga sesuai anjuran Pemerintah yang akan merencanakan dan memberlakukan sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021.
Nursing Zoominar episode ke-235 ini menghadirkan narasumber Diah Rosanty dan Ira Midhawati serta dipandu moderator Umi Kalsum.
“Materi yang disampaikan sangat penting, kita akan mendapatkan update, ilmu dan pengalaman bagaimana implementasi keperawatan komunitas dalam melakukan persiapan pembelajaran sekolah tatap muka,” terang Rohman Azzam dalam pengarahannya pada Nursing Zoominar DPP PPNI episode ke 235, melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (12/4/2021).
“Nanti akan disampaikan oleh pembicara yang saya kira sangat menguasai di bidangnya, beliau spesialis keperawatan komunitas. Tentu saja ilmu dan penetrasinya ke komunitas ini sangat kuat, dan oleh karena itu kita ingin mendapatkan pencerahan dari beliau,” lanjutnya.
Rohman Azzam mengatakan bahwa pembicara yang kedua juga akan membawa topik tentang peran perawat komunitas dalam persiapan pola tatap muka terbatas.
Sementara itu dijelaskannya, bahwa dirinya sering berbicara dengan orang tua siswa, kebetulan anaknya juga masih bersekolah di SMA, kurang lebih adanya isu-isu yang berkembang antara lain adalah adanya kekhawatiran mereka ketika melepaskan anaknya untuk mulai sekolah. Namun di sisi lain mereka juga menginginkan proses pembelajaran yang normal seperti sediakala ketika belum ada pandemi Covid, dan itu yang juga menjadi harapan mereka.
“Mereka (orang tua) berada di persimpangan, di satu sisi kebutuhan, untuk segera sekolah dinormalkan, tetapi disisi lain juga menimbulkan kekhawatiran pada anak-anak akan bahaya terinfeksi oleh virus Covid-19 ini juga besar,” sebutnya.
Menurutnya, bagaimanapun juga tentu perawat menjadi role model mempelopori pergerakan dalam penaganan Covid-19, dimanapun berada paling tidak prinsip 3M maupun 5M dikerjakan, sekaligus mengedukasi masyarakat melalui perilaku sehar-hari.
Selain itu juga DPP PPNI membaca situasi dimana masyarakat berada pada posisi ketakutan, kecemasan yang berkembang karena pandemi Covid-19 ini disebabkan adalah penyakit baru, banyak hal yang baru dan belum diketahui serta prosesnya berkembang dinamis juga mutasi terus terjadi. Hal inilah merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan kecemasan bagi masyarakat.
“Oleh karena itu DPP PPNI mengeluarkan kebijakan dengan membuat salah satunya Layanan Hotline Edukasi Vaksin & Konseling Covid-19,” ucap Rohman Azzam.
“Pada 17 Maret 2021 yang lalu, telah dilaunching oleh Menteri Kesehatan (Budi Gunawan Sadikin), dan ternyata memang layanan ini baru dan satu-satunya yang diinisiasi oleh organisasi profesi bidang kesehatan, jadi yang lain belum ada,” sambungnya.
Dijelaskannya, saat ini Tim Layanan Hotline sedang melakukan persiapan-persiapan untuk mematangkan berbagai hal hingga pada implementasinya dan mudah-mudahan pada akhir bulan April ini akan segera di publish. Nantinya diharapkan masyarakat dapat mengetahuinya dan menjadi salah satu sarana untuk bertanya, berkonsultasi terkait masalah Covid-19 maupun vaksin, yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah.
Upaya yang dilakukan oleh DPP PPNI tersebut, menurutnya dalam rangka Pertama, memastikan anggota PPNI khususnya mendapatkan pelayanan terkait Covid-19, Kedua, masyarakat umum juga mendapatkan manfaat dari hadirnya profesi perawat ini, dan Ketiga, membantu Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 ini, yang tentunya Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tentu harus melibatkan ke yang lainnya termasuk Organisasi Profesi PPNI .
Selanjutnya, disampaikannya sehubungan pesan dari Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah) dan Sekretaris Jenderal DPP PPNI (Mustikasari), yaitu jangan lupa untuk menjaga kondisi kesehatan, kemudian mengedukasi ke semua orang yang berada di sekelilingnya, sama-sama ikut menangani dan memberantas pandemi Covid-19 dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pengurus DPP PPNI juga memberikan salam terutama kepada sebagian besar teman-teman perawat muslim yang akan melaksanakan ibadah suci bulan Ramadhan 1442 H dalam suasana pandemi Covid-19.
“Kepada teman-teman muslim yang akan melaksanakannya, kami ucapkan selamat memasuki bulan Ramadhan. Semoga amaliyah di bulan Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya,” tutup Rohman Azzam. (IR)