Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tetap konsisten memberikan edukasi bagi anggota perawat di masa pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19), sampai saat ini telah menyajikan kegiatan Nursing Zoominar hingga episode ke 233.
Dengan menghadirkan narasumber Dyna Apriany dan Tina Shinta P dalam menyampaikan tema Back To School, serta dipandu moderator Nani Rukmanah.
“Tema yang dipilih, saya kira sangat strategis, menyoal tentang hal-hal atau prepare back to school, mungkin untuk anak kita, tetangga dan sebagainya, yang mana selama ini sudah hampir satu tahun stay terus di rumah belajar dengan jarak jauh menggunakan fasilitas IT yang tersedia,” ucap Rohman Azzam pada Zoominar DPP PPNI episode 233 melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (5/4/2021).
Menurutnya, tentu saja perubahan dari kondisi belajar di rumah kepersiapan menuju ke sekolah ini perlu dilakukan langkah-langkah untuk persiapannya, selain tidak saja pada anak yang akan sekolah tetapi orang tuanya pun harus juga mempersiapkannya.
Hal ini tersebut dikatakannya, karena orang tua tentu juga ada yang masih khawatir ketika melepas anaknya bersekolah di tengah masa Covid-19 yang terjadi sekarang ini.
Berdasarkan informasi yang selalu berkembang, diungkapkannya, bahwa kalau dulu masyarakat cukup menggunakan masker jika sedang berkerumunan saja atau memakai masker dimanapun sesuai kebijakan, bahkan di rumah sekalipun termasuk mutasi virus dan informasi lainnnya terus berkembang.
“Informasi-informasi itu terkadang mendatangkan kecemasan-kecemasan bagi masyarakat, termasuk orang tua. Tentunya melihat berita di media sosial, banyak sekali catatan-catatan yang mengingatkan pada kita, baik orang tua maupun anak,” kata Ketua DPP PPNI Bidang Infokom ini.
Diungkapkannya, sehubungan dengan kecemasan pada orang tua, misalkan bagaimana menyiapkan anak-anaknya berangkat ke sekolah nantinya, tentu harus membuat persiapan yang matang, bisa jadi anak mengalami kebingungan dikarenakan selama ini lama di rumah, kemudian kebiasaan sekolah terdahulu diaktifkan kembali.
“Praktis orang tua harus menyiapkan diri untuk melepaskan anaknya, dengan maksud membekali anaknya untuk bisa datang bersekolah dan kembali lagi ke rumah dalam kondisi aman, sementara bagi orang tua sendiri untuk tidak cemas ketika anaknya keluar dari rumah,” ungkap Rohman Azzam, berkaitan hal yang pertama yang perlu dilakukan bagi orang tua dalam persiapan anak-anak untuk kembali bersekolah.
Hal yang keduanya, dikatakannya bahwa orang tua juga harus mengedukasi anak berkaitan new normal dan pengaruhnya dalam aktifitas kesehatan mereka sehari-hari, dikarenakan di masa new normal ini tidak mudah, karena dahulu masyarakat mempunyai kebiasaaan yang tidak baik dalam hal PHBS, seperti cuci tangan saja harus diperintah dulu oleh orang tua pada umumnya, baru anak-anak mau mencuci tangan.
“Sementara dalam kondisi sekarang, pola hidup baru ini (new normal) tentu dia (anak-anak) harus diajarkan dan diedukasi setiap hari, sehingga kebiasaan cuci tangan misalkan sudah menjadi bagian budaya anak-anak kesehariannya,” tegasnya.
Sedangkan hal ketiga yang menjadi perhatian, menurutnya tentu saja orang tua diharapkannya untuk mengingatkan bahwa bahaya Covid-19 ini nyata adanya, bahaya ini merupakan ancaman yang dapat dialami oleh siapapun, tidak mengenal usia dan memang banyak dilaporkan bukan pada anak-anak kasus terbanyaknya, tetapi potensi sakit maupun terpapar itu kepada siapapun dapat dialami. Jadi bahaya Covid ini harus dijelaskan kepada anak-anak.
Kemudian orang tua diharapkannya pula untuk mengajari protokol kesehatan kepada anaknya (seperti memakai masker, dll) diajarkan dengan benar, membawa hand sanitizer dan hal lainnya yang menjadi kebiasan baru bagi anak-anak, termasuk kebiasaan membawa bekal dari rumah, dikarenakan jauh lebih safety dan aman.
Ditambahkannya, agar menghindari kecemasan yang berlebihan baik pada orang tua maupun anaknya supaya nantinya dapat fokus dalam belajar.
Sementara itu, diterangkannnya, saat ini PPNI juga mencermati situasi dan dinamisnya di masa pandemi Covid-19 ini, yang mana telah menimbulkan kecemasan maupun ketakutan di masyarakat sehingga PPNI sudah dapat mengantisipasinya.
“Oleh karena itu, PPNI baru-baru ini melaunching Call Center atau Hotline Center terkait edukasi dan konseling Covid,” ucapnya.
“Insya Allah pada tanggal 7, 8 April sudah dalam proses penyiapan tim yang akan terlibat dalam memberikan edukasi, konseling dan sudah akan mulai bekerja,” lanjutnya.
Dijelaskannya, bahwa hal itu akan memberikan pelayanan dari PPNI kepada masyarakat, tidak saja pada sejawat tetapi masyarakat umum, dan nomernya dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan informasi terkait Covid dan konseling.
Selanjutnya, Rohman Azzam juga menyampaikan penghargaan tinggi dari Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah) kepada seluruh sejawat perawat yang saat ini terus berjuang di garda depan dalam penanggulangan Covid-19, termasuk aktif terlibat sebagai vaksinator atau edukator pada program vaksinasi Covid-19, dikarenakan peran perawat dibutuhkan dalam mensukseskan program pemerintah tersebut.
“Kita tentu bagian dari sistem pelayanan kesehatan sebagai penopang, pensupport dan mendukung program pemerintah, sehingga proses mengeliminasi Covid-19 bisa berjalan cepat dan kita kembali menerapkan new normal atau kondisi yang lebih baik seperti sebelumnya,” pungkasnya. (IR)
PPNI Edukasikan & Peduli Anak-Anak Kembali Bersekolah
Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tetap konsisten memberikan edukasi bagi anggota perawat di masa pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19), sampai saat ini telah menyajikan kegiatan Nursing Zoominar hingga episode ke 233.
Dengan menghadirkan narasumber Dyna Apriany dan Tina Shinta P dalam menyampaikan tema Back To School, serta dipandu moderator Nani Rukmanah.
“Tema yang dipilih, saya kira sangat strategis, menyoal tentang hal-hal atau prepare back to school, mungkin untuk anak kita, tetangga dan sebagainya, yang mana selama ini sudah hampir satu tahun stay terus di rumah belajar dengan jarak jauh menggunakan fasilitas IT yang tersedia,” ucap Rohman Azzam pada Zoominar DPP PPNI episode 233 melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Senin (5/4/2021).
Menurutnya, tentu saja perubahan dari kondisi belajar di rumah kepersiapan menuju ke sekolah ini perlu dilakukan langkah-langkah untuk persiapannya, selain tidak saja pada anak yang akan sekolah tetapi orang tuanya pun harus juga mempersiapkannya.
Hal ini tersebut dikatakannya, karena orang tua tentu juga ada yang masih khawatir ketika melepas anaknya bersekolah di tengah masa Covid-19 yang terjadi sekarang ini.
Berdasarkan informasi yang selalu berkembang, diungkapkannya, bahwa kalau dulu masyarakat cukup menggunakan masker jika sedang berkerumunan saja atau memakai masker dimanapun sesuai kebijakan, bahkan di rumah sekalipun termasuk mutasi virus dan informasi lainnnya terus berkembang.
“Informasi-informasi itu terkadang mendatangkan kecemasan-kecemasan bagi masyarakat, termasuk orang tua. Tentunya melihat berita di media sosial, banyak sekali catatan-catatan yang mengingatkan pada kita, baik orang tua maupun anak,” kata Ketua DPP PPNI Bidang Infokom ini.
Diungkapkannya, sehubungan dengan kecemasan pada orang tua, misalkan bagaimana menyiapkan anak-anaknya berangkat ke sekolah nantinya, tentu harus membuat persiapan yang matang, bisa jadi anak mengalami kebingungan dikarenakan selama ini lama di rumah, kemudian kebiasaan sekolah terdahulu diaktifkan kembali.
“Praktis orang tua harus menyiapkan diri untuk melepaskan anaknya, dengan maksud membekali anaknya untuk bisa datang bersekolah dan kembali lagi ke rumah dalam kondisi aman, sementara bagi orang tua sendiri untuk tidak cemas ketika anaknya keluar dari rumah,” ungkap Rohman Azzam, berkaitan hal yang pertama yang perlu dilakukan bagi orang tua dalam persiapan anak-anak untuk kembali bersekolah.
Hal yang keduanya, dikatakannya bahwa orang tua juga harus mengedukasi anak berkaitan new normal dan pengaruhnya dalam aktifitas kesehatan mereka sehari-hari, dikarenakan di masa new normal ini tidak mudah, karena dahulu masyarakat mempunyai kebiasaaan yang tidak baik dalam hal PHBS, seperti cuci tangan saja harus diperintah dulu oleh orang tua pada umumnya, baru anak-anak mau mencuci tangan.
“Sementara dalam kondisi sekarang, pola hidup baru ini (new normal) tentu dia (anak-anak) harus diajarkan dan diedukasi setiap hari, sehingga kebiasaan cuci tangan misalkan sudah menjadi bagian budaya anak-anak kesehariannya,” tegasnya.
Sedangkan hal ketiga yang menjadi perhatian, menurutnya tentu saja orang tua diharapkannya untuk mengingatkan bahwa bahaya Covid-19 ini nyata adanya, bahaya ini merupakan ancaman yang dapat dialami oleh siapapun, tidak mengenal usia dan memang banyak dilaporkan bukan pada anak-anak kasus terbanyaknya, tetapi potensi sakit maupun terpapar itu kepada siapapun dapat dialami. Jadi bahaya Covid ini harus dijelaskan kepada anak-anak.
Kemudian orang tua diharapkannya pula untuk mengajari protokol kesehatan kepada anaknya (seperti memakai masker, dll) diajarkan dengan benar, membawa hand sanitizer dan hal lainnya yang menjadi kebiasan baru bagi anak-anak, termasuk kebiasaan membawa bekal dari rumah, dikarenakan jauh lebih safety dan aman.
Ditambahkannya, agar menghindari kecemasan yang berlebihan baik pada orang tua maupun anaknya supaya nantinya dapat fokus dalam belajar.
Sementara itu, diterangkannnya, saat ini PPNI juga mencermati situasi dan dinamisnya di masa pandemi Covid-19 ini, yang mana telah menimbulkan kecemasan maupun ketakutan di masyarakat sehingga PPNI sudah dapat mengantisipasinya.
“Oleh karena itu, PPNI baru-baru ini melaunching Call Center atau Hotline Center terkait edukasi dan konseling Covid,” ucapnya.
“Insya Allah pada tanggal 7, 8 April sudah dalam proses penyiapan tim yang akan terlibat dalam memberikan edukasi, konseling dan sudah akan mulai bekerja,” lanjutnya.
Dijelaskannya, bahwa hal itu akan memberikan pelayanan dari PPNI kepada masyarakat, tidak saja pada sejawat tetapi masyarakat umum, dan nomernya dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan informasi terkait Covid dan konseling.
Selanjutnya, Rohman Azzam juga menyampaikan penghargaan tinggi dari Ketua Umum DPP PPNI (Harif Fadhillah) kepada seluruh sejawat perawat yang saat ini terus berjuang di garda depan dalam penanggulangan Covid-19, termasuk aktif terlibat sebagai vaksinator atau edukator pada program vaksinasi Covid-19, dikarenakan peran perawat dibutuhkan dalam mensukseskan program pemerintah tersebut.
“Kita tentu bagian dari sistem pelayanan kesehatan sebagai penopang, pensupport dan mendukung program pemerintah, sehingga proses mengeliminasi Covid-19 bisa berjalan cepat dan kita kembali menerapkan new normal atau kondisi yang lebih baik seperti sebelumnya,” pungkasnya. (IR)