Infokom DPP PPNI - Semarak peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia (HUT PPNI) Ke-47 Tahun 2021 di berbagai daerah maupun di negara tertentu berlangsung baik dengan menyesuaikan situasi pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Dr. Harif Fadhillah, S.Kp.,SH.,M.Kep.,MH senantiasa menyampaikan pentingnya sinergitas PPNI terhadap Pemerintah untuk selalu dikembangkan dalam rangka mensukseskan program kesehatan di tanah air.
Untuk itulah Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara yang diketuai H. Maryanto, SKM.,S.Kep.,Ns dalam rangkaian acara Apel Akbar Perawat melibatkan Wakil Walikota Jakarta Utara Ir. Juaini, MM, Kabag Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Utara Drs. Muhammad Alwi, MM, dan Kasudinkes Jakarta Utara dr. Yudi Dimyati.
Nampak hadir pula Bendahara DPW PPNI DKI Jakarta Hartanto, SKp.,M.Kes.,MM.,Ak, para Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara dan Ketua DPK PPNI Se Jakarta Utara.
“Tema HUT PPNI tahun ini adalah Perawat Tangguh, Indonesia Bebas Covid-19 dan Masyarakat sehat. Bersamaan dengan penanggulangan Covid-19 di Indonesia, dibutuhkan semangat juang yang tinggi,” ungkap Ir. Juaini, MM saat memberikan sambutan dalam kegiatan Apel Akbar Perawat secara virtual di ruang Fatahillah, Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta, Sabtu (27/3/2021).
“Untuk itulah diharapkan perawat agar tetap terjaga menghadapi segala potensi, demi menunjang prinsip dan mental dalam perannya sebagai pemberi pelayanan kesehatan bagi pasien,” lanjut Wakil Walikota Jakarta Utara ini.
Diungkapkannya bahwa di tengah pandemi Covid-19, perawat merupakan garda terdepan sekaligus sebagai tembok pertahanan terakhir dalam penanganan Covid-19. Perawat telah berjuang secara terus menerus, mengemban tugas dan amanah sebagai profesi, bahkan dalam perjuangannya ada yang gugur.
Selaku Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, dirinya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh perawat yang gugur saat menjalankan tugasnya menangani Covid-19.
“Marilah kita doakan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan,” tuturnya.
Selain itu, Juaini mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap perawat di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara yang telah berjibaku memberikan pelayanan, baik yang bertugas di RS, Klinik, fasilitas kesehatan lainnya dan Pendidikan Tinggi Keperawatan sejak sebelum maupun di masa pandemi Covid-19.
Wakil Walikota berharap agar semoga rekan perawat selalu diberikan kesehatan dan perlindungan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta ganjaran pahala yang berlipat ganda atas darma baktiknya terhadap masyarakat.
“Marilah kita jadikan tema HUT PPNI kali ini sebagai tonggak semangat perawat dalam memerangi Covid-19, agar lebih meningkatkan rasa optimisme, spiritual, dan penuh harapan serta standar tetap terjaga. Sesuai cita-cita luhur, menyehatkan masyarakat Indonesia dan bebas Covid-19,” ucap Juaini.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Jakarta Utara H. Maryanto, SKM.,S.Kep.,Ns saat ditemui di Balai Yos Sudarso setelah melakukan Apel Akbar Perawat kemudian mendampingi Wakil Walikota menyaksikan pelaksanaan donor darah, berharap agar pengurus PPNI Jakarta Utara tetap kontinyu bersinergi dengan Pemerintah.
“Kita berharap dari Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara senantiasa bisa bersinergi, sama-sama membangun Kota Administrasi Jakarta Utara dalam bidang kesehatan,” terang H. Maryanto.
Menurutnya, bentuk sinergitas tersebut dapat direalisasikan dengan keterlibatan pihaknya dalam kegiatan vaksinasi Covid-19, dimana setelah sebelumya Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara melakukan audiensi dengan Walikota Jakarta Utara (Ali Maulana Hakim, S.IP.,M.Si) dan sesuai dengan arahan Walikota, pihaknya diminta untuk membantu pada sentral vaksinasi di Balai Yos Sudarso, hingga tanggal 31 Maret 2021.
Ditambahkannya, meskipun demikian sebenarnya PPNI itu anggotanya sudah menyatu di pelayanan kesehatan, namun atas permintaan tersebut, akhirnya Perawat yang tidak dalam bertugas di Yankes, yang sedang libur maupun cuti dilibatkan untuk membantu di sentral vaksinasi itu.
Sehubungan dengan rekan perawat yang gugur, H. Maryanto tetap mendoakan agar rekan yang gugur asal wilayah Jakarta Utara dimana relatif paling kecil jumlahnya di wilayah DKI Jakarta, namun sebagai perawat tentunya semua berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan dari rekan yang telah gugur.
“Tentunya pada masa pandemi ini, kami tetap setia kepada layanan di asuhan keperawatan pada pelayanan kesehatan, yang menjadi barometer sebenarnya ada di keperawatan,” jelasnya.
“Karena profesi lain itu sangat tergantung kepada profesi perawat, misalkan ahli gizi, radiologi, bahkan dokter juga selalu menanyakan perkembangan terkait dengan tanda-tanda vital, seperti kondisi terakhir di ruang isolasi, dikarenakan hal itu bersentuhan langsung dengan profesi perawat,” lanjut H. Maryanto
Dikatakannya juga bahwa dibalik baju APD yang dipakai perawat (hazmat) sebetulnya teman-teman juga ada rasa optimisme dan bersemangat untuk menyembuhkan klien atau pasien.
Maryanto menerangkan 5 Perawat yang gugur diantaranya berasal dari RS Firdaus, RS Sukmul, RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Pantai Indah Kapuk. Berdasarkan hasil telaah bahwa mereka yang meninggal dikarenakan Covid-19, dan sudah diajukan kepada Kemenkes untuk diberikan santunan kematian, sementara dari PPNI juga memberikan santunan kepada ahli waris.
Diterangkannya, seperti tadi adanya penyerahan sertifikat dari DPP PPNI untuk almarhum Rizky Yogi asal RS Firdaus yang paling terakhir menerima, namun yang lainnya sudah diberikan santunan dan piagam penghargaan dari DPP, DPW DKI Jakarta dan DPD PPNI Jakarta Utara.
Dalam upaya menghindari perawat gugur saat bertugas, H. Maryanto menekankan kepada teman-teman untuk taat terhadap SOP yang dibuat oleh masing-masing RS dan tentunya mengacu kepada Permenkes, Prokes, dan sistem safety, dikarenakan pelayanan di isolasi tersebut berbeda dengan pelayanan lainnya non Covid-19, yang mana di saat mengunakan pakaian hazmat tingkat kelelahan itu cukup tinggi.
Dari semua itu, PPNI Jakarta Utara berharap kepada rekan perawat se Jakarta Utara untuk tetap semangat, fokus, setia melayani masyarakat, walaupun pandemi Covid-19 ini belum dapat diprediksi kapan selesainya, termasuk juga cinta terhadap organisasi profesi PPNI.
“Tetap solid di bawah organisasi profesi PPNI, karena PPNI menjadi satu-satunya organisasi yang diakui oleh Pemerintah sebagaimana ada pada UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014 Pasal 41. Dapat bersama-sama dengan Pemerintah melawan pandemi Covid-19 ini,” ujar Sekretaris Badan Bantuan Hukum (BBH) DPP PPNI.
Sedangkan harapan kepada Pemerintah adalah tentunya lebih perhatian lagi kepada PPNI, dan hal ini juga menjadi barometer untuk Provinsi lainnya.
“Mudah-mudahan seperti di Jakarta Utara ini, perhatian-perhatian ini, juga dapat ditularkan kepada Kota Administrasi lainnya. Jadi setiap kegiatan tentunya harus bersinergi kepada Pemerintah, sebagaimana visi nasional kita yaitu ingin dicintai anggota, disayangi pemerintah dan juga disegani oleh profesi lainnya,” imbuhnya. (IM)
PPNI Jakarta Utara Gelar Apel Akbar Perawat & Donor Darah
Infokom DPP PPNI - Semarak peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia (HUT PPNI) Ke-47 Tahun 2021 di berbagai daerah maupun di negara tertentu berlangsung baik dengan menyesuaikan situasi pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Dr. Harif Fadhillah, S.Kp.,SH.,M.Kep.,MH senantiasa menyampaikan pentingnya sinergitas PPNI terhadap Pemerintah untuk selalu dikembangkan dalam rangka mensukseskan program kesehatan di tanah air.
Untuk itulah Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara yang diketuai H. Maryanto, SKM.,S.Kep.,Ns dalam rangkaian acara Apel Akbar Perawat melibatkan Wakil Walikota Jakarta Utara Ir. Juaini, MM, Kabag Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Utara Drs. Muhammad Alwi, MM, dan Kasudinkes Jakarta Utara dr. Yudi Dimyati.
Nampak hadir pula Bendahara DPW PPNI DKI Jakarta Hartanto, SKp.,M.Kes.,MM.,Ak, para Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara dan Ketua DPK PPNI Se Jakarta Utara.
“Tema HUT PPNI tahun ini adalah Perawat Tangguh, Indonesia Bebas Covid-19 dan Masyarakat sehat. Bersamaan dengan penanggulangan Covid-19 di Indonesia, dibutuhkan semangat juang yang tinggi,” ungkap Ir. Juaini, MM saat memberikan sambutan dalam kegiatan Apel Akbar Perawat secara virtual di ruang Fatahillah, Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, DKI Jakarta, Sabtu (27/3/2021).
“Untuk itulah diharapkan perawat agar tetap terjaga menghadapi segala potensi, demi menunjang prinsip dan mental dalam perannya sebagai pemberi pelayanan kesehatan bagi pasien,” lanjut Wakil Walikota Jakarta Utara ini.
Diungkapkannya bahwa di tengah pandemi Covid-19, perawat merupakan garda terdepan sekaligus sebagai tembok pertahanan terakhir dalam penanganan Covid-19. Perawat telah berjuang secara terus menerus, mengemban tugas dan amanah sebagai profesi, bahkan dalam perjuangannya ada yang gugur.
Selaku Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, dirinya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada seluruh perawat yang gugur saat menjalankan tugasnya menangani Covid-19.
“Marilah kita doakan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan,” tuturnya.
Selain itu, Juaini mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada segenap perawat di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara yang telah berjibaku memberikan pelayanan, baik yang bertugas di RS, Klinik, fasilitas kesehatan lainnya dan Pendidikan Tinggi Keperawatan sejak sebelum maupun di masa pandemi Covid-19.
Wakil Walikota berharap agar semoga rekan perawat selalu diberikan kesehatan dan perlindungan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta ganjaran pahala yang berlipat ganda atas darma baktiknya terhadap masyarakat.
“Marilah kita jadikan tema HUT PPNI kali ini sebagai tonggak semangat perawat dalam memerangi Covid-19, agar lebih meningkatkan rasa optimisme, spiritual, dan penuh harapan serta standar tetap terjaga. Sesuai cita-cita luhur, menyehatkan masyarakat Indonesia dan bebas Covid-19,” ucap Juaini.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Jakarta Utara H. Maryanto, SKM.,S.Kep.,Ns saat ditemui di Balai Yos Sudarso setelah melakukan Apel Akbar Perawat kemudian mendampingi Wakil Walikota menyaksikan pelaksanaan donor darah, berharap agar pengurus PPNI Jakarta Utara tetap kontinyu bersinergi dengan Pemerintah.
“Kita berharap dari Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara senantiasa bisa bersinergi, sama-sama membangun Kota Administrasi Jakarta Utara dalam bidang kesehatan,” terang H. Maryanto.
Menurutnya, bentuk sinergitas tersebut dapat direalisasikan dengan keterlibatan pihaknya dalam kegiatan vaksinasi Covid-19, dimana setelah sebelumya Pengurus DPD PPNI Jakarta Utara melakukan audiensi dengan Walikota Jakarta Utara (Ali Maulana Hakim, S.IP.,M.Si) dan sesuai dengan arahan Walikota, pihaknya diminta untuk membantu pada sentral vaksinasi di Balai Yos Sudarso, hingga tanggal 31 Maret 2021.
Ditambahkannya, meskipun demikian sebenarnya PPNI itu anggotanya sudah menyatu di pelayanan kesehatan, namun atas permintaan tersebut, akhirnya Perawat yang tidak dalam bertugas di Yankes, yang sedang libur maupun cuti dilibatkan untuk membantu di sentral vaksinasi itu.
Sehubungan dengan rekan perawat yang gugur, H. Maryanto tetap mendoakan agar rekan yang gugur asal wilayah Jakarta Utara dimana relatif paling kecil jumlahnya di wilayah DKI Jakarta, namun sebagai perawat tentunya semua berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan dari rekan yang telah gugur.
“Tentunya pada masa pandemi ini, kami tetap setia kepada layanan di asuhan keperawatan pada pelayanan kesehatan, yang menjadi barometer sebenarnya ada di keperawatan,” jelasnya.
“Karena profesi lain itu sangat tergantung kepada profesi perawat, misalkan ahli gizi, radiologi, bahkan dokter juga selalu menanyakan perkembangan terkait dengan tanda-tanda vital, seperti kondisi terakhir di ruang isolasi, dikarenakan hal itu bersentuhan langsung dengan profesi perawat,” lanjut H. Maryanto
Dikatakannya juga bahwa dibalik baju APD yang dipakai perawat (hazmat) sebetulnya teman-teman juga ada rasa optimisme dan bersemangat untuk menyembuhkan klien atau pasien.
Maryanto menerangkan 5 Perawat yang gugur diantaranya berasal dari RS Firdaus, RS Sukmul, RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Pantai Indah Kapuk. Berdasarkan hasil telaah bahwa mereka yang meninggal dikarenakan Covid-19, dan sudah diajukan kepada Kemenkes untuk diberikan santunan kematian, sementara dari PPNI juga memberikan santunan kepada ahli waris.
Diterangkannya, seperti tadi adanya penyerahan sertifikat dari DPP PPNI untuk almarhum Rizky Yogi asal RS Firdaus yang paling terakhir menerima, namun yang lainnya sudah diberikan santunan dan piagam penghargaan dari DPP, DPW DKI Jakarta dan DPD PPNI Jakarta Utara.
Dalam upaya menghindari perawat gugur saat bertugas, H. Maryanto menekankan kepada teman-teman untuk taat terhadap SOP yang dibuat oleh masing-masing RS dan tentunya mengacu kepada Permenkes, Prokes, dan sistem safety, dikarenakan pelayanan di isolasi tersebut berbeda dengan pelayanan lainnya non Covid-19, yang mana di saat mengunakan pakaian hazmat tingkat kelelahan itu cukup tinggi.
Dari semua itu, PPNI Jakarta Utara berharap kepada rekan perawat se Jakarta Utara untuk tetap semangat, fokus, setia melayani masyarakat, walaupun pandemi Covid-19 ini belum dapat diprediksi kapan selesainya, termasuk juga cinta terhadap organisasi profesi PPNI.
“Tetap solid di bawah organisasi profesi PPNI, karena PPNI menjadi satu-satunya organisasi yang diakui oleh Pemerintah sebagaimana ada pada UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014 Pasal 41. Dapat bersama-sama dengan Pemerintah melawan pandemi Covid-19 ini,” ujar Sekretaris Badan Bantuan Hukum (BBH) DPP PPNI.
Sedangkan harapan kepada Pemerintah adalah tentunya lebih perhatian lagi kepada PPNI, dan hal ini juga menjadi barometer untuk Provinsi lainnya.
“Mudah-mudahan seperti di Jakarta Utara ini, perhatian-perhatian ini, juga dapat ditularkan kepada Kota Administrasi lainnya. Jadi setiap kegiatan tentunya harus bersinergi kepada Pemerintah, sebagaimana visi nasional kita yaitu ingin dicintai anggota, disayangi pemerintah dan juga disegani oleh profesi lainnya,” imbuhnya. (IM)