Infokom DPP PPNI - Upaya Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) telah optimal menpersembahkan Daily Zoominar Nursing hingga episode ke 200.
Melalui kehadiran Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam setiap episode, memberikan bukti nyata kecintaan maupun kepeduliannya terhadap Pengurus dan Anggota PPNI dalam upaya meningkatkan kompetensi, ilmu pengetahuan terhadap perawat terutama di saat masa pandemi Covid-19.
Dengan keterlibatan narasumber yang berkompeten dan kepiawaian moderator, serta materi yang menarik di setiap penampilannya, membuat minat bagi masyarakat keperawatan untuk menantikannya melalui ruang Zoominar maupun kanal Youtube Bapena PPNI.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman Panitia Satgas yang telah mengantarkan Zoominar kita ini tepat di hari ke 200,” ungkap Harif Fadhillah, saat menjadi Keynote Speaker pada Zoominar DPP episode ke 200 dengan tema Perlindungan Hukum, Etika Kesejawatan & Pemberantasan Infeksi Tropis Di Masa Pandemi, melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Rabu (20/1/2020).
“Tidak terasa sudah 200 hari di masa pandemi ini, kita melakukan salah satu upaya mitigasi, yaitu meningkatkan kompetensi dan pemahaman bagi petugas kesehatan khususnya perawat,” lanjutnya.
Harif Fadhillah mengatakan bahwa Zoominar ini dilaksanakan dengan harapan agar mendapatkan informasi yang cukup, dapat pula memberikan pelayanan yang efektif dan juga mengetahui bagaimana cara-cara mencegah, serta menindaklanjuti bila ada persoalan-persoalan yang timbul.
Menurutnya, yang menjadi titik penting seminar ini bukan hanya sekedar seminar untuk kepentingan diri sendiri, juga lebih dari itu adalah bagaimana kiranya dapat mengatasi pandemi melalui seminar ini.
“Hingga hari ini saya masih bersedih juga, sudah 205 orang perawat yang gugur di masa pandemi ini, hampir setiap hari kita mendapatkan berita tersebut,” sebutnya.
Diungkapkannya, tentunya hal ini menjadi perhatian kita semua, walaupun tidak mudah mencegah itu, dan sudah pula berusaha untuk menginformasikan serta mengingatkan kepada rekan perawat, tapi faktaknya masih ada saja teman perawat yang gugur.
“Ini menjadi perhatian kita semua, bahwa covid ini benar-benar ada. Tentunya kita inginkan cepat selesai, keluar dari persoalan ini,” tegas Harif Fadhillah.
Secara nasional, dijelaskannya, diketahui cara jalan keluarnya adalah mematuhi protokol kesehatan dengan 3M atau 5M, bersama Pemerintah tentu saja mensukseskan 3T (tracing, tracking, treatment), dan juga tidak kalah penting dengan mensukseskan vaksinasi Covid-19.
Diterangkannya, pada Senin (18/1/2021) DPP PPNI juga sudah mengundang seluruh Ketua DPW dan juga DPD PPNI untuk mengikuti Zoominar DPP PPNI episode 198, yang hadir lebih dari 1.000 orang di ruang Zoominar tersebut, dan mendapat arahan langsung dari Dirjen P2P Kemenkes RI (Muhammad Budi Hidayat).
“Untuk memberikan arahan dan motivasi untuk kita semua dan menyampaikan bahwa ada terobosan baru terkait kesulitan-kesulitan di lapangan dalam hal pendaftaran Vaksin Covid-19,” kata Harif Fadhillah, mengenai maksud dan tujuan kehadiran Plt Dirjen P2P Kemenkes RI.
Melanjutkan hal tersebut, Harif Fadhillah menyarankan untuk meminta tolong, agar cara terbaru registrasi pendaftaran vaksinasi tersebut, kalau bisa ditampilkan di setiap kesempatan atau setiap harinya diinformasikan, agar supaya teman-teman perawat tetap antusias di lapangan dan tidak mengalami hambatan dalam rangka proses pendaftaran vaksinasi Covid-19.
Disampaikannya juga, berdasarkan pengamatanya dari seluruh negara yang melaksanakan vaksinasi, bahwa kebijakan utama mereka memberikan vaksin itu telah dipastikan kepada tenaga kesehatan terlebih dulu, dan perawat pada umumnya yang paling banyak.
“Dilakukan oleh mereka itu (negara-negara tersebut) agar kita aman terlebih dahulu, baru bisa melayani. Jadi bagi kita hal ini bukan hanya kepentingan negara saja, tapi juga demi kepentingan diri sendiri dan juga kepentingan keluarga kita, yang berada di belakang kita,” tutur Harif Fadhillah.
“Saya minta nanti Pak Jajat Sudrajat (Ketua Satgas Covid-19 DPP PPNI) dan kawan-kawan, sehubungan mekanisme pendaftaran itu perlu diinformasikan, paling tidak dapat diulang-ulang setiap harinya, untuk diberitahukan kepada teman-teman baik di ruang Zoominar maupun di ruang Youtube, sehingga tidak mendapatkan kesulitan dalam pendaftaran vaksin Covid-19,” harapnya.
Berkaitan dengan materi kali ini terutama di masa pandemi ini menurutnya sangat penting mengenai Perlindungan Hukum maupun Etika Kesejawatan.
Ditambahkannya, perlindungan hukum ini kalau disimak bahwa konsepnya adalah kita bisa melindungi dari masalah hukum, bilamana syarat utamanya adalah kita berada pada posisi yang benar menurut kaca mata hukum, maka kita akan terlindungi dari hukum.
Berdasarkan pemaparanya, bahwa posisi yang benar itu menurut kaca mata hukum adalah cara Pertama, yaitu tidak melanggar hukum, dan Kedua, yaitu mengetahui bagaimana cara kerja hukum, dan ini akan menjadi penting bagi kita semua.
Lebih lanjut diungkapkanya, dikarenakan hal ini menjadi persoalan kita pada hari ini dan kedepannya, bagaiman kita sesama perawat ini dapat memupuk rasa kolegialitas (rasa kebersamaan) atau rasa satu corps, dan tidak saling menyakiti, sehingga saling bersatu dalam ruang dan waktu untuk bangkit bersama-sama.
“Alhamdulilah pada saat ini sudah ada kemajuan, jadi jangan sampai kita terlihat bertikai di depan orang, di luar sesama perawat,” pujinya.
Sebenarnya menurut pendapatnya, perselisihan itu dapat diselesaikan di dalam (intern) dan dikomunikasikan ke luar dengan baik, sehingga orang lain akan merespek pada profesi kita menjadi menghargai dan menghormati, sehingga dampaknya akan semakin berkembang dan meninggikan lagi pengakuaan orang lain terhadap profesi perawat.
“Bayangkan kalau setiap hari kita lihat ada yang ribut, bertikai di media sosial, maupun di tatanan pelayanan secara nyata, itu memberi kesannya adalah apa yang akan diperebutkan oleh kita sebenarnya,” ucap Harif Fadhillah.
“Oleh karena itu, saya kira mari kita dorong bersama-sama dengan memupuk rasa kolegialitas atau etika kesejawatan,” imbuhnya.
Selain itu, berkaitan dengan materi lain mengenai pencegahan infeksi penyakit tropis, Harif Fadhillah memberikan perhatian juga terhadap penyakit-penyakit selain dari pandemi Covid-19, jadi jangan sampai kita luput pada masalah penyaki infeksi yang saat ini juga menimpa di negara kita.
“Tentu juga kita harus menaruh perhatian, juga kepada risiko penularan dari penyakit yang memang tergolong pada infeksi tropis,” pungkas Harif Fadhillah. (IR)
Sumber foto : Screenshot Youtube Bapena PPNI
Zoominar DPP PPNI Ke 200 : Ajak Kuatkan Kolegialitas & Perhatian Penyakit Infeksi Tropis
Infokom DPP PPNI - Upaya Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) telah optimal menpersembahkan Daily Zoominar Nursing hingga episode ke 200.
Melalui kehadiran Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam setiap episode, memberikan bukti nyata kecintaan maupun kepeduliannya terhadap Pengurus dan Anggota PPNI dalam upaya meningkatkan kompetensi, ilmu pengetahuan terhadap perawat terutama di saat masa pandemi Covid-19.
Dengan keterlibatan narasumber yang berkompeten dan kepiawaian moderator, serta materi yang menarik di setiap penampilannya, membuat minat bagi masyarakat keperawatan untuk menantikannya melalui ruang Zoominar maupun kanal Youtube Bapena PPNI.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman Panitia Satgas yang telah mengantarkan Zoominar kita ini tepat di hari ke 200,” ungkap Harif Fadhillah, saat menjadi Keynote Speaker pada Zoominar DPP episode ke 200 dengan tema Perlindungan Hukum, Etika Kesejawatan & Pemberantasan Infeksi Tropis Di Masa Pandemi, melalui kanal Youtube Bapena PPNI, Rabu (20/1/2020).
“Tidak terasa sudah 200 hari di masa pandemi ini, kita melakukan salah satu upaya mitigasi, yaitu meningkatkan kompetensi dan pemahaman bagi petugas kesehatan khususnya perawat,” lanjutnya.
Harif Fadhillah mengatakan bahwa Zoominar ini dilaksanakan dengan harapan agar mendapatkan informasi yang cukup, dapat pula memberikan pelayanan yang efektif dan juga mengetahui bagaimana cara-cara mencegah, serta menindaklanjuti bila ada persoalan-persoalan yang timbul.
Menurutnya, yang menjadi titik penting seminar ini bukan hanya sekedar seminar untuk kepentingan diri sendiri, juga lebih dari itu adalah bagaimana kiranya dapat mengatasi pandemi melalui seminar ini.
“Hingga hari ini saya masih bersedih juga, sudah 205 orang perawat yang gugur di masa pandemi ini, hampir setiap hari kita mendapatkan berita tersebut,” sebutnya.
Diungkapkannya, tentunya hal ini menjadi perhatian kita semua, walaupun tidak mudah mencegah itu, dan sudah pula berusaha untuk menginformasikan serta mengingatkan kepada rekan perawat, tapi faktaknya masih ada saja teman perawat yang gugur.
“Ini menjadi perhatian kita semua, bahwa covid ini benar-benar ada. Tentunya kita inginkan cepat selesai, keluar dari persoalan ini,” tegas Harif Fadhillah.
Secara nasional, dijelaskannya, diketahui cara jalan keluarnya adalah mematuhi protokol kesehatan dengan 3M atau 5M, bersama Pemerintah tentu saja mensukseskan 3T (tracing, tracking, treatment), dan juga tidak kalah penting dengan mensukseskan vaksinasi Covid-19.
Diterangkannya, pada Senin (18/1/2021) DPP PPNI juga sudah mengundang seluruh Ketua DPW dan juga DPD PPNI untuk mengikuti Zoominar DPP PPNI episode 198, yang hadir lebih dari 1.000 orang di ruang Zoominar tersebut, dan mendapat arahan langsung dari Dirjen P2P Kemenkes RI (Muhammad Budi Hidayat).
“Untuk memberikan arahan dan motivasi untuk kita semua dan menyampaikan bahwa ada terobosan baru terkait kesulitan-kesulitan di lapangan dalam hal pendaftaran Vaksin Covid-19,” kata Harif Fadhillah, mengenai maksud dan tujuan kehadiran Plt Dirjen P2P Kemenkes RI.
Melanjutkan hal tersebut, Harif Fadhillah menyarankan untuk meminta tolong, agar cara terbaru registrasi pendaftaran vaksinasi tersebut, kalau bisa ditampilkan di setiap kesempatan atau setiap harinya diinformasikan, agar supaya teman-teman perawat tetap antusias di lapangan dan tidak mengalami hambatan dalam rangka proses pendaftaran vaksinasi Covid-19.
Disampaikannya juga, berdasarkan pengamatanya dari seluruh negara yang melaksanakan vaksinasi, bahwa kebijakan utama mereka memberikan vaksin itu telah dipastikan kepada tenaga kesehatan terlebih dulu, dan perawat pada umumnya yang paling banyak.
“Dilakukan oleh mereka itu (negara-negara tersebut) agar kita aman terlebih dahulu, baru bisa melayani. Jadi bagi kita hal ini bukan hanya kepentingan negara saja, tapi juga demi kepentingan diri sendiri dan juga kepentingan keluarga kita, yang berada di belakang kita,” tutur Harif Fadhillah.
“Saya minta nanti Pak Jajat Sudrajat (Ketua Satgas Covid-19 DPP PPNI) dan kawan-kawan, sehubungan mekanisme pendaftaran itu perlu diinformasikan, paling tidak dapat diulang-ulang setiap harinya, untuk diberitahukan kepada teman-teman baik di ruang Zoominar maupun di ruang Youtube, sehingga tidak mendapatkan kesulitan dalam pendaftaran vaksin Covid-19,” harapnya.
Berkaitan dengan materi kali ini terutama di masa pandemi ini menurutnya sangat penting mengenai Perlindungan Hukum maupun Etika Kesejawatan.
Ditambahkannya, perlindungan hukum ini kalau disimak bahwa konsepnya adalah kita bisa melindungi dari masalah hukum, bilamana syarat utamanya adalah kita berada pada posisi yang benar menurut kaca mata hukum, maka kita akan terlindungi dari hukum.
Berdasarkan pemaparanya, bahwa posisi yang benar itu menurut kaca mata hukum adalah cara Pertama, yaitu tidak melanggar hukum, dan Kedua, yaitu mengetahui bagaimana cara kerja hukum, dan ini akan menjadi penting bagi kita semua.
Lebih lanjut diungkapkanya, dikarenakan hal ini menjadi persoalan kita pada hari ini dan kedepannya, bagaiman kita sesama perawat ini dapat memupuk rasa kolegialitas (rasa kebersamaan) atau rasa satu corps, dan tidak saling menyakiti, sehingga saling bersatu dalam ruang dan waktu untuk bangkit bersama-sama.
“Alhamdulilah pada saat ini sudah ada kemajuan, jadi jangan sampai kita terlihat bertikai di depan orang, di luar sesama perawat,” pujinya.
Sebenarnya menurut pendapatnya, perselisihan itu dapat diselesaikan di dalam (intern) dan dikomunikasikan ke luar dengan baik, sehingga orang lain akan merespek pada profesi kita menjadi menghargai dan menghormati, sehingga dampaknya akan semakin berkembang dan meninggikan lagi pengakuaan orang lain terhadap profesi perawat.
“Bayangkan kalau setiap hari kita lihat ada yang ribut, bertikai di media sosial, maupun di tatanan pelayanan secara nyata, itu memberi kesannya adalah apa yang akan diperebutkan oleh kita sebenarnya,” ucap Harif Fadhillah.
“Oleh karena itu, saya kira mari kita dorong bersama-sama dengan memupuk rasa kolegialitas atau etika kesejawatan,” imbuhnya.
Selain itu, berkaitan dengan materi lain mengenai pencegahan infeksi penyakit tropis, Harif Fadhillah memberikan perhatian juga terhadap penyakit-penyakit selain dari pandemi Covid-19, jadi jangan sampai kita luput pada masalah penyaki infeksi yang saat ini juga menimpa di negara kita.
“Tentu juga kita harus menaruh perhatian, juga kepada risiko penularan dari penyakit yang memang tergolong pada infeksi tropis,” pungkas Harif Fadhillah. (IR)
Sumber foto : Screenshot Youtube Bapena PPNI