News Archive
- 26 Januari 2019 18:22:00 WHO SEARO Apresiasi Keberhasilan Pembangunan Indonesia Sehat
Infokom DPP PPNI - Keberhasilan dan pencapaian pembangunan Indonesia Sehat selama 4 tahun terakhir ini mendapat apresiasi dari Direktur Regional WHO SEARO (South East Asia Region).
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Regional, Dr. Poonam Khetapral Singh, dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM(K), di sela-sela pertemuan Programme, Budget and Administration Committee (PBAC) Executive Board WHO yang digelar di Jenewa, 21-23 Januari 2019.
Dr. Poonam menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dedikasi Menteri Kesehatan RI dan seluruh staf Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan kinerja pembangunan kesehatan di Indonesia sejalan dengan target SDGs Bidang Kesehatan dan 8 Flagship Prioritas WHO SEARO, serta meningkatnya kerja sama Kementerian Kesehatan dengan WHO Indonesia dan SEARO.
- 18 Januari 2019 11:21:23 Tanggapan Kemenkes Masalah Struk ATM Mengandung Senyawa Kimia
Infokom DPP PPNI - Kewaspadan terhadap struk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjadi perhatian masyarakat, dikhawatirkan berdampak membahayakan terhadap kesehatan. Tentunya untuk memastikannya, diperlukan kajian atau penelitian yang lebih detil dari pihak yang berwenang.
Berdasarkan informasi yang beredar bahwa struk ATM mengandung senyawa kimia yang disebut Bisphenol A (BPA). Masih perlu kajian yang mendalam terkait bagaimana proses BPA masuk ke dalam tubuh dan apa yang disebabkan jika terpapar BPA.
Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Agus Nurali mengatakan struk ATM mengandung BPA yang mungkin berdampak buruk pada kesehatan.
- 17 Januari 2019 11:41:01 Upaya Kemenkes Untuk Pemenuhan Tenaga Ortotik & Prostetik
Infokom DPP PPNI - Ortotik prostetik merupakan ilmu yang mempelajari tentang pelayanan pengukuran, pembuatan, pengepasan alat bantu dan alat ganti anggota gerak tubuh manusia yang hilang atau disabilitas.
Pada saat ini kebutuhan akan tenaga kesehatan ortotik dan prostetik masih tinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya meningkatkan jumlah tenaga kesehatan tersebut untuk memaksimalkan pelayan kesehatan bagi penyandang disabilitas.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan Kemenkes berupaya memberikan pelayanan kesehatan bagi mereka melalui pelayanan ortopedi. Namun pelayanan itu perlu dimaksimalkan khususnya terkait jumlah tenaga kesehatan lulusan ortotik dan prostetik.
- 15 Januari 2019 11:19:49 Musim Haji 2019, Kemenkes Sudah Terima Calon Nakes
Infokom DPP PPNI - Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Puskeshaji) RI saat awal tahun 2019 ini sedang mencari para calon Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) yang akan ditugaskan ke Tanah Suci dalam operasional haji tahun 2019.
Berdasarkan data, kisaran 11.300 tenaga kesehatan (Nakes) yang mendaftar, Kemenkes akan menetapkan 1.800 Tenaga Kesehatan yang akan ditugaskan sebagai TKHI dan PPIH.
Untuk jumlah TKHI sebanyak 1.521 orang. Sedangkan PPIH Bidang kesehatan 306 orang, termasuk di dalamnya Tim Asistensi dan Manajerial. Terlihat memang belum ada penambahan petugas, masih sama seperti tahun 2018.
Kapuskeshaji Eka Jusup Singka menyatakan bahwa proses rekruitmen mengacu kepada Permenkes Nomor 3 tahun 2018 tentang Rekruitmen PPIH, TKHI dan TPK (Tenaga Pendukung Kesehatan).
- 13 Januari 2019 10:54:04 Ini Hasil Program Kerja Kemenkes RI Untuk Masyarakat
Infokom DPP PPNI - Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, pada 4 tahun terakhir ini untuk melaksanakan program kesehatan bagi masyarakat. Mulai dari peningkatan kondisi kesehatan masyarakat, keberadaan fasilitas kesehatan, dan kepesertaan JKN nampak terlihat secara statistik.
Sehubungan dengan kondisi kesehatan masyarakat, misalnya dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU). Hal itu tercantum dalam RPJMN 2015-2019.
Dari tahun 2015 cakupan terus meningkat dari 78,43% menjadi 80,61% (2016). Di tahun 2017, sampai dengan Desember menjadi 83,67%. Kemudian perNovember 2018, menjadi 73,50% ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan bersalin di Fasyankes.