Diagnosis HIV/AIDS dapat berdampak buruk pada individu, tidak hanya pada kesehatan fisik, namun juga psikologis, sosial, dan spiritual, serta dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Spiritualitas merupakan hal penting bagi banyak orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), salah satunya rasa bersyukur (gratitude). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas intervensi gratitude terhadap kualitas hidup ODHA. Penelitian quasi experimental design dengan one group pre-post test without control melibatkan 30 ODHA yang berpartisipasi secara sukarela sesuai kriteria inklusi dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Saphiro Wilk sebaran data berdistribusi normal. Hasil uji t berpasangan diperoleh p-value o,ooo yang berarti ada perbedaan rata-rata kualitas hidup ODHA sebelum dan sesudah diberikan intervensi gratitude. Perawat dapat menggunakan intervensi gratitude dalam memberikan asuhan keperawatan guna meningkatkan kualitas hidup ODHA.
INTERVENSI GRATITUDE DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ODHA
Diagnosis HIV/AIDS dapat berdampak buruk pada individu, tidak hanya pada kesehatan fisik, namun juga psikologis, sosial, dan spiritual, serta dapat menurunkan kualitas hidup mereka. Spiritualitas merupakan hal penting bagi banyak orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), salah satunya rasa bersyukur (gratitude). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas intervensi gratitude terhadap kualitas hidup ODHA. Penelitian quasi experimental design dengan one group pre-post test without control melibatkan 30 ODHA yang berpartisipasi secara sukarela sesuai kriteria inklusi dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Saphiro Wilk sebaran data berdistribusi normal. Hasil uji t berpasangan diperoleh p-value o,ooo yang berarti ada perbedaan rata-rata kualitas hidup ODHA sebelum dan sesudah diberikan intervensi gratitude. Perawat dapat menggunakan intervensi gratitude dalam memberikan asuhan keperawatan guna meningkatkan kualitas hidup ODHA.