GNPHI Gelar Rembug Nasional : Atasi Sumbatan Perjuangan Kesejahteraan Perawat <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">I</span><span style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;" lang="EN-US">nfokom DPP PPNI </span><span style="mso-fareast-language: IN;">-</span><span style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;" lang="EN-US"> Untuk pertama kalinya </span><span style="mso-fareast-language: IN;">GERAKAN NASIONAL PERAWAT HONOR INDONESIA (GNPHI) mengadakan acara rembug nasional untuk memperjuangkan hak-hak tenaga perawat honor yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. GNPHI sendiri merupakan naungan organisasi profesi PPNI. Acara yang mempertemukan perawat honorer dengan perwakilan pemerintah dan legislatif berlangsung di Gedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Selama ini GNPHI dengan mendapat dukungan penuh dari PPNI disemua tingkatan secara terus-menerus memperjuangkan terwujudnya peningkatan kesejahteraan agar status perawat menjadi jelas dan bersifat tetap bagi perawat honor Indonesia yang bekerja di instansi pemerintah. Sementara itu perjuangan masih terus didukung oleh semua pihak yang masih peduli dengan jasa perawat selama ini, dikarenakan nasib perawat yang kesejahteraan jauh dari kenyataan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">“Ini adalah bagian yang terpenting dari perjuangan juga perawat Indonesia, selain perjuangan kita dari jaman dahulu untuk mendapatkan pengakuan sebagai seorang profesi. Dengan UU 38 tahun 2014 disahkan, itu adalah langkah awal untuk mendapatkan pengakuan kita sebagai profesi tapi dibidang kesejahteraan masih banyak sana sini yang harus kita perjuangkan. Oleh karenanya momentum hari ini merupakan suatu langkah awal memberikan suatu penyadaran, memberikan informasi kepada khalayak bahwa perawat itu bukan pegawai biasa,” ucap Harif dalam sambutannya di gedung Joeang Jakarta, Rabu (28/3/2018).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Ketua Umum DPP PPNI ini mengharapkan melalui rembung nasional dapat bersama-sama mencanangkan, merebut kesejahteraan dengan profesionalitas perawat untuk bisa dihargai sebagai seorang perawat yang memang diluar negeri dihargai jasanya tinggi sekali, namun di negeri sendiri masih sangat jauh dari penghargaan. Dengan kegiatan ini diharapkan hambatan dalam perjuangan selama ini dapat diatasi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">“Melalui pintu KSP (Kantor Sekretariat Presiden) yang hadir pada hari ini bisa mengkonsolidasikan, membuka hambatan-hambatan itu sehingga kita makin bisa dihargai, terutama memperjuangkan perawat-perawat honor yang berkepanjangan yang tidak pernah tuntas. Sementara teman-teman dokter, bidan dengan mudahnya dengan kebijakan pemerintah mendapatkan kebijakan diangkat menjadi PNS, tapi kami diruang yang sama bekerja tidak mendapatkan kebijakan itu,” harap Harif. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Hadir pula di acara ini Oman Faturohman Dewan Pembina GNPHI, Maryanto Ketua Satgas Pengkawalan Revisi UU ASN, perwakilan perawat honor seluruh Indonesia dan para undangan lainnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Pada acara rembug nasional ini menghadirkan Nur Suhud dari Anggota Komisi IX DPR, Bini Bintari Buchori bersama Yusuf dari  Kantor Sekretariat Presiden. Kegiatan bertujuan agar semua pihak tahu bahwa perawat honor Indonesia mempunyai peranan penting untuk Indonesia sehat dan perawat honor Indonesia yang hadir dari berbagai Provinsi  untuk dapat menyampaikan keadaan dan situasi didaerahnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Andi Irawan Ketua GNPHI dihadapan pengurus DPP PPNI, Perwakilan dari KSP dan perawat honor berkesempatan memaparkan perkembangan perawat honor Indonesia dan permasalahanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Melalui rembug nasional  yang merupakan bagian proses perjuangan GNPHI bisa menjadi masukan arah kebijakan bagi penentu kebijakan, karena perawat honor Indonesia benar-benar ada dan nyata dalam melakasanakan program pemerintah baik di rumah sakit, puskesmas maupun Instansi kesehatan lainnya. (ibrahim romending)</span></p> <p> </p> </p>

GNPHI Gelar Rembug Nasional : Atasi Sumbatan Perjuangan Kesejahteraan Perawat

Infokom DPP PPNI - Untuk pertama kalinya GERAKAN NASIONAL PERAWAT HONOR INDONESIA (GNPHI) mengadakan acara rembug nasional untuk memperjuangkan hak-hak tenaga perawat honor yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. GNPHI sendiri merupakan naungan organisasi profesi PPNI. Acara yang mempertemukan perawat honorer dengan perwakilan pemerintah dan legislatif berlangsung di Gedung Joeang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia.

Selama ini GNPHI dengan mendapat dukungan penuh dari PPNI disemua tingkatan secara terus-menerus memperjuangkan terwujudnya peningkatan kesejahteraan agar status perawat menjadi jelas dan bersifat tetap bagi perawat honor Indonesia yang bekerja di instansi pemerintah. Sementara itu perjuangan masih terus didukung oleh semua pihak yang masih peduli dengan jasa perawat selama ini, dikarenakan nasib perawat yang kesejahteraan jauh dari kenyataan.

“Ini adalah bagian yang terpenting dari perjuangan juga perawat Indonesia, selain perjuangan kita dari jaman dahulu untuk mendapatkan pengakuan sebagai seorang profesi. Dengan UU 38 tahun 2014 disahkan, itu adalah langkah awal untuk mendapatkan pengakuan kita sebagai profesi tapi dibidang kesejahteraan masih banyak sana sini yang harus kita perjuangkan. Oleh karenanya momentum hari ini merupakan suatu langkah awal memberikan suatu penyadaran, memberikan informasi kepada khalayak bahwa perawat itu bukan pegawai biasa,” ucap Harif dalam sambutannya di gedung Joeang Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Ketua Umum DPP PPNI ini mengharapkan melalui rembung nasional dapat bersama-sama mencanangkan, merebut kesejahteraan dengan profesionalitas perawat untuk bisa dihargai sebagai seorang perawat yang memang diluar negeri dihargai jasanya tinggi sekali, namun di negeri sendiri masih sangat jauh dari penghargaan. Dengan kegiatan ini diharapkan hambatan dalam perjuangan selama ini dapat diatasi.

“Melalui pintu KSP (Kantor Sekretariat Presiden) yang hadir pada hari ini bisa mengkonsolidasikan, membuka hambatan-hambatan itu sehingga kita makin bisa dihargai, terutama memperjuangkan perawat-perawat honor yang berkepanjangan yang tidak pernah tuntas. Sementara teman-teman dokter, bidan dengan mudahnya dengan kebijakan pemerintah mendapatkan kebijakan diangkat menjadi PNS, tapi kami diruang yang sama bekerja tidak mendapatkan kebijakan itu,” harap Harif. 

Hadir pula di acara ini Oman Faturohman Dewan Pembina GNPHI, Maryanto Ketua Satgas Pengkawalan Revisi UU ASN, perwakilan perawat honor seluruh Indonesia dan para undangan lainnya. 

Pada acara rembug nasional ini menghadirkan Nur Suhud dari Anggota Komisi IX DPR, Bini Bintari Buchori bersama Yusuf dari  Kantor Sekretariat Presiden. Kegiatan bertujuan agar semua pihak tahu bahwa perawat honor Indonesia mempunyai peranan penting untuk Indonesia sehat dan perawat honor Indonesia yang hadir dari berbagai Provinsi  untuk dapat menyampaikan keadaan dan situasi didaerahnya.

Andi Irawan Ketua GNPHI dihadapan pengurus DPP PPNI, Perwakilan dari KSP dan perawat honor berkesempatan memaparkan perkembangan perawat honor Indonesia dan permasalahanya.

Melalui rembug nasional  yang merupakan bagian proses perjuangan GNPHI bisa menjadi masukan arah kebijakan bagi penentu kebijakan, karena perawat honor Indonesia benar-benar ada dan nyata dalam melakasanakan program pemerintah baik di rumah sakit, puskesmas maupun Instansi kesehatan lainnya. (ibrahim romending)