Infokom DPP PPNI - Himbauan terus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid -19.
Dengan adanya virus Covid-19 dapat menempel pada benda di sekitar kita, terutama di tempat-tempat umum yang bisa saja kita sentuh. Cuci tangan menjadi cara paling ampuh membunuh virus itu yang menempel di tangan kita.
“Faktor pembawa virus Covid-19 adalah manusia yang teinfeksi virus tersebut. Virus akan tumbuh menjadi banyak di sepanjang saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, sampai paru-paru. Dia akan keluar pada saat orang berbicara, bersin, dan batuk, menyebar bisa sampai radius 1 meter lebih dari dan menempel di benda-benda sekitar,” ungkap Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (25/5/2020).
Penularan Covid-19 karena memegang benda sekitar yang tercemar virus tersebut tidak bisa dihindarkan. Rajin cuci tangan dengan memakai sabun diakuinya efektif membunuh virus Covid-19.
“Virus ini karakternya memiliki tubuh terbungkus oleh dinding dari struktur kimia lemah yang sangat mudah hancur apabila terkena sabun. Oleh karena itulah kenapa alasannya harus cuci tangan pakai sabun,” ujarnya.
Tak hanya itu, cuci tangan pakai sabun harus diiringi dengan jaga jarak fisik dengan orang lain lebih dari 1 meter. Ia meyakini bahwa jaga jarak kurang dari 1 meter kemungkinan penularan lebih besar.
“Kita tidak pernah tahu siapa yang berada di luar rumah yang mengidap dan membawa virus Covid-19, belum lagi jumlah kasus positif terus bertambah. Di sinilah penting nya jaga jarak,” katanya.
Sampai dengan hari ini jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 256.946. Hasilnya, pasien positif Covid-19 bertambah 479 total 22.750 orang, pasien sembuh bertambah 240 orang total 5.642, sementara pasien meninggal bertambah 19 orang total 1.391.
Jumlah tersebut tersebar di 405 kabupaten/kota di semua provinsi. Namun tidak diartikan di semua wilayah terdapat kasus tinggi, tetapi justru ada wilayah yang tidak ada penambahan kasus.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sampai hari ini sebanyak 49.361 dan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 12.342.
“Untuk menekan penambahan kasus tersebut yang harus kita lakukan saat ini adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak, dan tidak keluar rumah jika tidak penting,” ucap dr. Achmad.
“Mari kita kembali ingatkan, kita ubah paradigma kita, kita tetap produktif namun aman dari Covid-19 dengan melakukan langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19,” tambahnya. (IM)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI
Mencuci Tangan Dengan Sabun, Cara Efektif Membunuh Virus Covid-19
Infokom DPP PPNI - Himbauan terus dilakukan pemerintah Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid -19.
Dengan adanya virus Covid-19 dapat menempel pada benda di sekitar kita, terutama di tempat-tempat umum yang bisa saja kita sentuh. Cuci tangan menjadi cara paling ampuh membunuh virus itu yang menempel di tangan kita.
“Faktor pembawa virus Covid-19 adalah manusia yang teinfeksi virus tersebut. Virus akan tumbuh menjadi banyak di sepanjang saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut, sampai paru-paru. Dia akan keluar pada saat orang berbicara, bersin, dan batuk, menyebar bisa sampai radius 1 meter lebih dari dan menempel di benda-benda sekitar,” ungkap Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (25/5/2020).
Penularan Covid-19 karena memegang benda sekitar yang tercemar virus tersebut tidak bisa dihindarkan. Rajin cuci tangan dengan memakai sabun diakuinya efektif membunuh virus Covid-19.
“Virus ini karakternya memiliki tubuh terbungkus oleh dinding dari struktur kimia lemah yang sangat mudah hancur apabila terkena sabun. Oleh karena itulah kenapa alasannya harus cuci tangan pakai sabun,” ujarnya.
Tak hanya itu, cuci tangan pakai sabun harus diiringi dengan jaga jarak fisik dengan orang lain lebih dari 1 meter. Ia meyakini bahwa jaga jarak kurang dari 1 meter kemungkinan penularan lebih besar.
“Kita tidak pernah tahu siapa yang berada di luar rumah yang mengidap dan membawa virus Covid-19, belum lagi jumlah kasus positif terus bertambah. Di sinilah penting nya jaga jarak,” katanya.
Sampai dengan hari ini jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 256.946. Hasilnya, pasien positif Covid-19 bertambah 479 total 22.750 orang, pasien sembuh bertambah 240 orang total 5.642, sementara pasien meninggal bertambah 19 orang total 1.391.
Jumlah tersebut tersebar di 405 kabupaten/kota di semua provinsi. Namun tidak diartikan di semua wilayah terdapat kasus tinggi, tetapi justru ada wilayah yang tidak ada penambahan kasus.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sampai hari ini sebanyak 49.361 dan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 12.342.
“Untuk menekan penambahan kasus tersebut yang harus kita lakukan saat ini adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak, dan tidak keluar rumah jika tidak penting,” ucap dr. Achmad.
“Mari kita kembali ingatkan, kita ubah paradigma kita, kita tetap produktif namun aman dari Covid-19 dengan melakukan langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19,” tambahnya. (IM)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI