Infokom DPP PPNI - Peringatan HUT PPNI Ke 44 dilaksanakan perawat di seluruh tanah air Indonesia maupun perawat yang berada di luar negeri. Pada HUT PPNI tahun 2018 ini tema yang diangkat Gerakan Perawat Dalam Mendukung Praktik Keperawatan Mandiri. Untuk DPP PPNI sendiri kegiatan diisi dengan seminar dan talkshow serta dilanjutkan malam puncak HUT PPNI digelar di Hotel Bidakara Jakarta.
Dalam acara peringatan HUT PPNI ini, Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah dan Sekjen DPP PPNI Mustikasari mengundang tamu kehormatan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta para undangan lainnya termasuk pengurus DPW PPNI seluruh Indonesia.
"Seiring semakin kompleknya masalah kesehatan di masyarakat maka semakin dibutuhkan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maka di era JKN, Fasilitas pelayanan kesehatan primer menjadi ujung tombak pelayanan dan penapis rujukan. Dengan adanya praktik keperawatan mandiri merupakan salah satu fasyankes primer yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat antara lain pemberian pelayanan kesehatan pasca hospitalisasi dan kedepannya diharapkan dapat menjadi jejaring dalam sistem JKN,” jelas Nila F. Moeloek dalam pemaparannya saat menjadi Keynote Speech di acara peringatan HUT PPNI Ke 44 di Hotel Bidakara Jakarta, Indonesia, Minggu (18/03/2018).
Menkes RI ini mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung praktik mandiri yang dilakukan perawat, namun pelaksanaannya di masyarakat harus sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan.
“Dalam menjalankan praktik profesi sebagai perawat agar patuh kepada sumpah profesi, etika profesi, kewajiban dan hak profesi, tanggung jawab profesi, standar pelayanan profesi, dan peraturan perundang-undangan terkait profesi,” kata Nila.
Kegiatan HUT PPNI, diawali dengan seminar mengundang narasumber Ketua Adinkes Krisnajaya MS dengan materi kebijakan Dinkes dalam mendukung praktik keperawatan mandiri sedangkan materi sharing pengalaman penerapan kebijakan perawat di desa disampaikan Ketua DPW PPNI Sulawesi Tenggara Heryanto.
Dikesempatan ini pula dilangsungkannya launching Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sebelumnya peserta dan tamu undangan mendapatkan pemaparan dari Dally Rahman.
Untuk acara talkshow, menghadirkan narasumber diantaranya Roosari Tyas Wardani dari Kemendes RI dengan materi pendayagunaan perawat di desa, Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah dengan materi peran PPNI dalam mendorong praktik mandiri, sedangkan materi dukungan Pemda dalam menerapkan perawat di desa disampaikan Heryanto yang juga anggota DPRD Kab. Bombana.
Rangkaian acara malam puncak HUT PPNI tahun ini yang diketuai Ahmad Eru berjalan dengan baik. Selain menyajikan hiburan, dilaksanakan juga acara pelantikan Badan Bantuan Hukum Advokasi Perawat Indonesia (BBHAPI), Launching Jurnal International PPNI (IJNNA) dilanjutkan sambutan Prof. Gufron, pemutaran film dokumenter perjalanan PPNI dan penghargaan kepada wartawan. (Ibrahim romending)
Menkes Hadiri HUT PPNI Ke 44 & Dukung Praktik Mandiri Perawat
Infokom DPP PPNI - Peringatan HUT PPNI Ke 44 dilaksanakan perawat di seluruh tanah air Indonesia maupun perawat yang berada di luar negeri. Pada HUT PPNI tahun 2018 ini tema yang diangkat Gerakan Perawat Dalam Mendukung Praktik Keperawatan Mandiri. Untuk DPP PPNI sendiri kegiatan diisi dengan seminar dan talkshow serta dilanjutkan malam puncak HUT PPNI digelar di Hotel Bidakara Jakarta.
Dalam acara peringatan HUT PPNI ini, Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah dan Sekjen DPP PPNI Mustikasari mengundang tamu kehormatan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta para undangan lainnya termasuk pengurus DPW PPNI seluruh Indonesia.
"Seiring semakin kompleknya masalah kesehatan di masyarakat maka semakin dibutuhkan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maka di era JKN, Fasilitas pelayanan kesehatan primer menjadi ujung tombak pelayanan dan penapis rujukan. Dengan adanya praktik keperawatan mandiri merupakan salah satu fasyankes primer yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat antara lain pemberian pelayanan kesehatan pasca hospitalisasi dan kedepannya diharapkan dapat menjadi jejaring dalam sistem JKN,” jelas Nila F. Moeloek dalam pemaparannya saat menjadi Keynote Speech di acara peringatan HUT PPNI Ke 44 di Hotel Bidakara Jakarta, Indonesia, Minggu (18/03/2018).
Menkes RI ini mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung praktik mandiri yang dilakukan perawat, namun pelaksanaannya di masyarakat harus sesuai dengan standarisasi profesi keperawatan.
“Dalam menjalankan praktik profesi sebagai perawat agar patuh kepada sumpah profesi, etika profesi, kewajiban dan hak profesi, tanggung jawab profesi, standar pelayanan profesi, dan peraturan perundang-undangan terkait profesi,” kata Nila.
Kegiatan HUT PPNI, diawali dengan seminar mengundang narasumber Ketua Adinkes Krisnajaya MS dengan materi kebijakan Dinkes dalam mendukung praktik keperawatan mandiri sedangkan materi sharing pengalaman penerapan kebijakan perawat di desa disampaikan Ketua DPW PPNI Sulawesi Tenggara Heryanto.
Dikesempatan ini pula dilangsungkannya launching Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sebelumnya peserta dan tamu undangan mendapatkan pemaparan dari Dally Rahman.
Untuk acara talkshow, menghadirkan narasumber diantaranya Roosari Tyas Wardani dari Kemendes RI dengan materi pendayagunaan perawat di desa, Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah dengan materi peran PPNI dalam mendorong praktik mandiri, sedangkan materi dukungan Pemda dalam menerapkan perawat di desa disampaikan Heryanto yang juga anggota DPRD Kab. Bombana.
Rangkaian acara malam puncak HUT PPNI tahun ini yang diketuai Ahmad Eru berjalan dengan baik. Selain menyajikan hiburan, dilaksanakan juga acara pelantikan Badan Bantuan Hukum Advokasi Perawat Indonesia (BBHAPI), Launching Jurnal International PPNI (IJNNA) dilanjutkan sambutan Prof. Gufron, pemutaran film dokumenter perjalanan PPNI dan penghargaan kepada wartawan. (Ibrahim romending)