Infokom DPP PPNI - Bertepatan dengan HUT Ke 44, DPP PPNI mencanangkan tema Praktik Mandiri Kesehatan. Untuk merealisasikan semangat yang telah diperjuangkan, DPD PPNI Kota Padang bertepatan dengan peresmian gedung sekretariat yang baru, sekaligus pemberian SIPP (Surat Ijin Praktek Perawat) kepada perawat yang ingin praktek mandiri.
Pada saat ini kehadiran praktek perawat mandiri di masyarakat sedang mulai beranjak. Dengan kemauan yang tinggi untuk mengembangkan kemampuan yang dimilki untuk diaplikasikan ke masyarakat. Program praktik perawat mandiri ini akan berjalan dengan baik bila organisasi profesi yang menaunginya memberikan bantuan yang dibutuhkan perawat mandiri.
“Praktek mandiri perawat harus kita dukung bersama sebagai amanat pelaksanaan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014 dimana perawat dapat memiliki 2 tempat praktik, sehingga praktek mandiri menjadi sesuatu hal yang penting untuk membuktikan profesi hadir ditengah masyarakat. Bahkan dengan praktek mandiri profesi perawat akan lebih dikenal ditengah masyarakat sehingga tampilan perawat dikomunitas menjadi ikon persepsi positif tentang perawat,” ucap Ns. Alfitri, M.Kep Sp.MB setelah acara pemberian SIPP di Padang, Sabtu (17/03/2018).
Ketua DPD PPNI Kota Padang ini menganggap praktek mandiri akan mensejajarkan dengan profesi lainnya. “Saya anggap perlu kita siapkan kompetensi, performa perawat yang akan melakukan praktek mandiri, termasuk yang boleh dilakukan perawat murni asuhan keperawatan tidak boleh mengerjakan diluar area kompetensi. Dengan praktek mandiri profesi kita bisa sejajar dengan profesi lain yang telah memanfaatkan praktek mandirinya seperti dokter, apoteker, dan bidan. Tema tahun ini luar biasa membuat kita semakin percaya diri memberikan asuhan keperawatan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelas Alfitri.
Pada kesempatan ini pula secara simbolis Ketua DPP PPNI Harif Fadhillah menyerahkan SIPP yang diperlukan perawat untuk membuka praktik yang legalitas.
SIPP diberikan kepada 4 orang yaitu : 1. Drabia praktek mandiri perawat di jalan penjernihan 3 gn pangilun, memiliki perawat yang memiliki SIPP sebanyak 23 perawat diketuai oleh Ns. Defia Roza M. Biomed. 2. Hj. Emi Erawati SKM dengan 5 orang Anggota di Lubukbuaya Padang. 3. Ns. Elfi M.Kep Sp MB konsen pada perawatan luka tempat praktek di Simpang Kalumpang Padang. 4. Adam suri AMK.
Namun masih minimnya peminat perawat yang mengajukan SIPP untuk praktek mandiri. Dari data terakhir, baru 4.616 perawat yang berpraktek mandiri tersebar di 22 propinsi seluruh Indonesia.
DPP PPNI Kota Padang Beri Dukungan Untuk Perawat Mandiri
Infokom DPP PPNI - Bertepatan dengan HUT Ke 44, DPP PPNI mencanangkan tema Praktik Mandiri Kesehatan. Untuk merealisasikan semangat yang telah diperjuangkan, DPD PPNI Kota Padang bertepatan dengan peresmian gedung sekretariat yang baru, sekaligus pemberian SIPP (Surat Ijin Praktek Perawat) kepada perawat yang ingin praktek mandiri.
Pada saat ini kehadiran praktek perawat mandiri di masyarakat sedang mulai beranjak. Dengan kemauan yang tinggi untuk mengembangkan kemampuan yang dimilki untuk diaplikasikan ke masyarakat. Program praktik perawat mandiri ini akan berjalan dengan baik bila organisasi profesi yang menaunginya memberikan bantuan yang dibutuhkan perawat mandiri.
“Praktek mandiri perawat harus kita dukung bersama sebagai amanat pelaksanaan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014 dimana perawat dapat memiliki 2 tempat praktik, sehingga praktek mandiri menjadi sesuatu hal yang penting untuk membuktikan profesi hadir ditengah masyarakat. Bahkan dengan praktek mandiri profesi perawat akan lebih dikenal ditengah masyarakat sehingga tampilan perawat dikomunitas menjadi ikon persepsi positif tentang perawat,” ucap Ns. Alfitri, M.Kep Sp.MB setelah acara pemberian SIPP di Padang, Sabtu (17/03/2018).
Ketua DPD PPNI Kota Padang ini menganggap praktek mandiri akan mensejajarkan dengan profesi lainnya. “Saya anggap perlu kita siapkan kompetensi, performa perawat yang akan melakukan praktek mandiri, termasuk yang boleh dilakukan perawat murni asuhan keperawatan tidak boleh mengerjakan diluar area kompetensi. Dengan praktek mandiri profesi kita bisa sejajar dengan profesi lain yang telah memanfaatkan praktek mandirinya seperti dokter, apoteker, dan bidan. Tema tahun ini luar biasa membuat kita semakin percaya diri memberikan asuhan keperawatan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelas Alfitri.
Pada kesempatan ini pula secara simbolis Ketua DPP PPNI Harif Fadhillah menyerahkan SIPP yang diperlukan perawat untuk membuka praktik yang legalitas.
SIPP diberikan kepada 4 orang yaitu : 1. Drabia praktek mandiri perawat di jalan penjernihan 3 gn pangilun, memiliki perawat yang memiliki SIPP sebanyak 23 perawat diketuai oleh Ns. Defia Roza M. Biomed. 2. Hj. Emi Erawati SKM dengan 5 orang Anggota di Lubukbuaya Padang. 3. Ns. Elfi M.Kep Sp MB konsen pada perawatan luka tempat praktek di Simpang Kalumpang Padang. 4. Adam suri AMK.
Namun masih minimnya peminat perawat yang mengajukan SIPP untuk praktek mandiri. Dari data terakhir, baru 4.616 perawat yang berpraktek mandiri tersebar di 22 propinsi seluruh Indonesia.