Infokom DPP PPNI - Perhatian Kementerian Kesehatan RI terhadap dampak kabut asap dilakukan dengan bersama Dinas Kesehatan setempat yang daerahnya terdampak melalui berbagai tindakan.
Sementara itu, tingkat polusi akibat asap di Provinsi Riau, pada Jumat (19/9/2019) telah mencapai 299, artinya sudah berada di level sangat tidak sehat. Itulah Pemerintah Provinsi Riau menyediakan 75 ruang aman asap bagi masyarakat untuk mencegah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Sementara penderita ISPA, di hari yang sama tercatat sebanyak 29.360 orang. Ruang aman asap disediakan oleh pemerintah daerah termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Dalam hal ini Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes drg. Widyawati mengatakan ruang aman asap disediakan oleh pemerintah daerah untuk warga terdampak Karhutla. Ruang tanpa asap ini dilengkapi dengan kipas pembuang udara, AC, air purifier, dan kain untuk menutup jendela.
“Kain untuk menutup jendela atau ventilasi ruangan bisa menggunakan kain dakron. Kain tersebut dibasahi secara berkala agar partikel asap menempel di kain tersebut, tidak sampai terhirup oleh manusia,” ungkapnya.
Drg. Widyawati juga mengimbau masyarakat Riau agar membuat ruang tanpa asap di rumahnya masing-masing. Bisa memanfaatkan ruangan apapun yang cukup untuk keluarga di rumah.
“Prinsipnya tidak boleh ada asap masuk ke dalam ruangan, ventilasi ditutup kain dakron, dan kalo bisa pasang kipas penyedot udara,” ujarnya.
Mengantisipasi keadaan darurat seperti ini, Tim Dinas Kesehatan Riau juga telah menyiagakan 232 Puskesmas, 73 rumah sakit, 278 pos kesehatan, 78 rumah sakit, dan menyiagakan PSC di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu, dan Dumai.
Selain itu, disiagakan pula tenaga kesehatan sebanyak 23.702 orang, sedangkan bantuan yang telah tersalurkan ke Provinsi Riau antara lain masker sebanyak 1.586.000 pcs dari Kemenkes, masker sebanyak 22 ribu pcs dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Batam, 202.200 masker N95, 712.800 masker dari Pemerintah Provinsi Riau, 3 purifier, 2 oksigen konsentrator, 3 ribu oxican, 5 ribu obat tetes mata, dan 403 ribu obat-obatan lain. (IR)
Sumber : Berita dan foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI
75 Ruang Aman Disiapkan Bagi Terdampak Kabut Asap Di Riau
Infokom DPP PPNI - Perhatian Kementerian Kesehatan RI terhadap dampak kabut asap dilakukan dengan bersama Dinas Kesehatan setempat yang daerahnya terdampak melalui berbagai tindakan.
Sementara itu, tingkat polusi akibat asap di Provinsi Riau, pada Jumat (19/9/2019) telah mencapai 299, artinya sudah berada di level sangat tidak sehat. Itulah Pemerintah Provinsi Riau menyediakan 75 ruang aman asap bagi masyarakat untuk mencegah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Sementara penderita ISPA, di hari yang sama tercatat sebanyak 29.360 orang. Ruang aman asap disediakan oleh pemerintah daerah termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Dalam hal ini Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes drg. Widyawati mengatakan ruang aman asap disediakan oleh pemerintah daerah untuk warga terdampak Karhutla. Ruang tanpa asap ini dilengkapi dengan kipas pembuang udara, AC, air purifier, dan kain untuk menutup jendela.
“Kain untuk menutup jendela atau ventilasi ruangan bisa menggunakan kain dakron. Kain tersebut dibasahi secara berkala agar partikel asap menempel di kain tersebut, tidak sampai terhirup oleh manusia,” ungkapnya.
Drg. Widyawati juga mengimbau masyarakat Riau agar membuat ruang tanpa asap di rumahnya masing-masing. Bisa memanfaatkan ruangan apapun yang cukup untuk keluarga di rumah.
“Prinsipnya tidak boleh ada asap masuk ke dalam ruangan, ventilasi ditutup kain dakron, dan kalo bisa pasang kipas penyedot udara,” ujarnya.
Mengantisipasi keadaan darurat seperti ini, Tim Dinas Kesehatan Riau juga telah menyiagakan 232 Puskesmas, 73 rumah sakit, 278 pos kesehatan, 78 rumah sakit, dan menyiagakan PSC di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu, dan Dumai.
Selain itu, disiagakan pula tenaga kesehatan sebanyak 23.702 orang, sedangkan bantuan yang telah tersalurkan ke Provinsi Riau antara lain masker sebanyak 1.586.000 pcs dari Kemenkes, masker sebanyak 22 ribu pcs dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Batam, 202.200 masker N95, 712.800 masker dari Pemerintah Provinsi Riau, 3 purifier, 2 oksigen konsentrator, 3 ribu oxican, 5 ribu obat tetes mata, dan 403 ribu obat-obatan lain. (IR)
Sumber : Berita dan foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI