Infokom DPP PPNI - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 M, umat Islam dimanapun berada melakukan kegiatan penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat disekitarnya.
Sebelum melakukan pemotongan hewan kurban, umat muslim melakukan sholat Idul Adha yang biasa dilaksanakan di dalam masjid ataupun di tanah lapangan.
Kegiatan serupa juga dilakukan oleh jemaah masjid Baiturrahman di Jalan Tengki Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Pada tahun ini pihak masjid menerima hewan kurban sebanyak 6 ekor sapi dan 12 ekor kambing untuk disembelih dan disalurkan kepada warga disekitar masjid.
Setelah berlangsungnya pemotongan hewan kurban, masyarakat diberi kesempatan untuk mengambil daging kurban yang telah dipersiapkan panitia.
Sementara itu, pada tahun ini Pemda DKI Jakarta menghimbau untuk menggunakan kresek bambu disaat proses pembungkusan daging kurban yang akan dibagikan ke masyarakat, tetapi ada yang mengikuti himbauan dan masih ada pula yang belum menggunakannya.
Ada beberapa masjid di Jakarta maupun ditempat lainnya yang sudah menggunakan alternatif pembungkus daging hewan kurban menggunakan kresek bambu. Namun semua itu tergantung keinginan, kemampuan ataupun pendapat berbeda dari masing-masing pihak panitia Idul Adha.
“Kalau masjid Nurul Hikmah, sebenarnya bukan pertama kali menggunakannya, pada tahun lalu saat saya menerima daging kurban telah menggunakan kemasan besek bambu. Tentunya ide tersebut saya mendukung sekali,” ucap Isnawan Risqi Rakhman, S.Kep., Ners di Lapangan Masjid Nurul Hidayah, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Ahad (11/8/2019).
Menurut Ketua Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta ini menerangkan bahwa penggunaan kresek plastik sebaiknya dihindari, dikarenakan terkadang plastik kresek saat ini kualitasnya kurang baik, terutama warna hitam yang berasal dari sisa limbah.
“Jadi pakai besek bambu itu lebih alami. Tahun ini penggunanan besek bambu itu lebih ngetrend dan pasti poduksinya lebih banyak,” terang Risqi.
Perawat yang pada tahun ini diberikan kelimpahan rejeki dan berkesempatan pula untuk memberikan seekor kambing kurban kepada panitia masjid Nurul Hikmah, mengatakan bahwa ada dampak baik penggunaan besek bambu dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
“Selain penerima daging kurban yang menerima manfaatnya, pengusaha-pengusaha besek bambu pun jadi menggeliat atau maju. Saya mendukung sekali penggunaanya dan memang lebih sehat untuk menyimpan daging kurban,” pungkasnya. (IR)
Pemakaian Kresek Bambu Untuk Daging Kurban Lebih Alami & Sehat
Infokom DPP PPNI - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019 M, umat Islam dimanapun berada melakukan kegiatan penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat disekitarnya.
Sebelum melakukan pemotongan hewan kurban, umat muslim melakukan sholat Idul Adha yang biasa dilaksanakan di dalam masjid ataupun di tanah lapangan.
Kegiatan serupa juga dilakukan oleh jemaah masjid Baiturrahman di Jalan Tengki Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Pada tahun ini pihak masjid menerima hewan kurban sebanyak 6 ekor sapi dan 12 ekor kambing untuk disembelih dan disalurkan kepada warga disekitar masjid.
Setelah berlangsungnya pemotongan hewan kurban, masyarakat diberi kesempatan untuk mengambil daging kurban yang telah dipersiapkan panitia.
Sementara itu, pada tahun ini Pemda DKI Jakarta menghimbau untuk menggunakan kresek bambu disaat proses pembungkusan daging kurban yang akan dibagikan ke masyarakat, tetapi ada yang mengikuti himbauan dan masih ada pula yang belum menggunakannya.
Ada beberapa masjid di Jakarta maupun ditempat lainnya yang sudah menggunakan alternatif pembungkus daging hewan kurban menggunakan kresek bambu. Namun semua itu tergantung keinginan, kemampuan ataupun pendapat berbeda dari masing-masing pihak panitia Idul Adha.
“Kalau masjid Nurul Hikmah, sebenarnya bukan pertama kali menggunakannya, pada tahun lalu saat saya menerima daging kurban telah menggunakan kemasan besek bambu. Tentunya ide tersebut saya mendukung sekali,” ucap Isnawan Risqi Rakhman, S.Kep., Ners di Lapangan Masjid Nurul Hidayah, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Ahad (11/8/2019).
Menurut Ketua Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta ini menerangkan bahwa penggunaan kresek plastik sebaiknya dihindari, dikarenakan terkadang plastik kresek saat ini kualitasnya kurang baik, terutama warna hitam yang berasal dari sisa limbah.
“Jadi pakai besek bambu itu lebih alami. Tahun ini penggunanan besek bambu itu lebih ngetrend dan pasti poduksinya lebih banyak,” terang Risqi.
Perawat yang pada tahun ini diberikan kelimpahan rejeki dan berkesempatan pula untuk memberikan seekor kambing kurban kepada panitia masjid Nurul Hikmah, mengatakan bahwa ada dampak baik penggunaan besek bambu dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
“Selain penerima daging kurban yang menerima manfaatnya, pengusaha-pengusaha besek bambu pun jadi menggeliat atau maju. Saya mendukung sekali penggunaanya dan memang lebih sehat untuk menyimpan daging kurban,” pungkasnya. (IR)