Infokom DPP PPNI - Bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok sudah banyak diketahui masyarakat, namun tingkat kesadaran untuk berhenti merokok masih berkurang dan perlu terus disosialisasikan.
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terinfeksi penyakit tuberkulosis dan kematian akibat kegagalan di sistem pernapasan.
Selain itu, bahaya merokok merupakan penyumbang terbesar penyebab dari meningkatnya angka kematian dan kesakitan akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di seluruh dunia. Saat ini tren di dunia memperlihatkan rokok akan menyebabkan kematian 8.4 juta penduduk akibat PTM di tahun 2020.
Bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2019 ini, melalui slogan yang diangkat dengan fokusnya yaitu “Tobacco and Lung Health”. “Don’t Let Tobacco Take Your Breath Away“, maka RSUP Persahabatan dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) berinisiasi melakukan rangkaian kegiatan, bersamaan dalam suasana di bulan suci Ramadhan 1440 H.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif rokok terhadap kesehatan secara umum, khususnya terhadap kesehatan paru melalui pelayanan kesehatan, sosialisasi bahaya rokok di tempat-tempat umum, pengukuran kadar CO udara ekspirasi pada kelompok yang berisiko.
“Kegiatan ini dalam rangkaian peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang sebenarnya tanggal 31 Mei nanti, namun kita peringati mulai hari ini. Sebelumnya diawali dengan konferensi pers bersama Dr. Mohammad Ali Toha, MARS selaku Dirut RSUP Persahabatan bersama DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan Ketua Tim Klinik Berhenti Merokok,” ungkap Dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) di halaman Masjid Jami RSUP Persahabatan - Jakarta Timur, DKI Jakarta, Senin (27/5/2019).
Diterangkannya, pada saat ini juga berkumpulnya 100 an orang dari Paguyuban Pengemudi Bajai sekitar RSUP Persahabatan. Panitia pelaksana melakukan edukasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan Gas CO (carbon monoksida) gratis, sekaligus pembagian beras.
Ketua Tim Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan ini mengatakan bahwa pengemudi bajaj mudah terpapar atau terkena polusi udara yang mereka hadapi sehari-hari, selain itu adanya kebiasaan menghisap rokok, terkadang penumpang juga yang merokok sehingga kedua-duanya terbuka berisiko terpaparnya.
“Maka dari itu, kita berikan edukasi kepada mereka, agar dapat menggunakan momen ini untuk berhenti merokok dan dapat juga mengingatkan penumpang untuk tidak merokok, dikarenakan kondisi polusi udara sendiri tidak dapat dihindari, “ terangnya.
Dr. Feni menerangkan pula, kegiatan semacam ini diadakan pada setiap tahunnya dengan memperhatikan tingkat kepentingannnya, sekaligus program ini perlu disosialisasikan terus dan melibatkan semua orang.
“Kegiatan ini menjadi prioritas dan juga dapat mengedukasi pada kelompok yang berbeda-beda, namun diutamakan terlebih dahulu di lingkungan sekitar RS Persahabatan. Tentunya melalui upaya ini dapat mengedukasi kepada masyarakat bahwa berhenti merokok adalah pekerjaan rumah bersama,” pungkasnya.
Rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pemeriksaan kesehatan bagi Komunitas Bajaj ini dipusatkan di halaman Masjid, termasuk pula pembagian beras sebelum pelaksanan buka puasa bersama.
Dalam mensukseskan kegiatan kali ini, Instalasi Humas dan Pemasaran RSUP Persahabatan melibatkan Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) dan Persahabatan Hospital Motor Club (PHMC). (IR)
Peringati HTTS 2019, RS Persahabatan Jakarta Berbagi Berkah
Infokom DPP PPNI - Bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok sudah banyak diketahui masyarakat, namun tingkat kesadaran untuk berhenti merokok masih berkurang dan perlu terus disosialisasikan.
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terinfeksi penyakit tuberkulosis dan kematian akibat kegagalan di sistem pernapasan.
Selain itu, bahaya merokok merupakan penyumbang terbesar penyebab dari meningkatnya angka kematian dan kesakitan akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di seluruh dunia. Saat ini tren di dunia memperlihatkan rokok akan menyebabkan kematian 8.4 juta penduduk akibat PTM di tahun 2020.
Bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) tahun 2019 ini, melalui slogan yang diangkat dengan fokusnya yaitu “Tobacco and Lung Health”. “Don’t Let Tobacco Take Your Breath Away“, maka RSUP Persahabatan dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) berinisiasi melakukan rangkaian kegiatan, bersamaan dalam suasana di bulan suci Ramadhan 1440 H.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak negatif rokok terhadap kesehatan secara umum, khususnya terhadap kesehatan paru melalui pelayanan kesehatan, sosialisasi bahaya rokok di tempat-tempat umum, pengukuran kadar CO udara ekspirasi pada kelompok yang berisiko.
“Kegiatan ini dalam rangkaian peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yang sebenarnya tanggal 31 Mei nanti, namun kita peringati mulai hari ini. Sebelumnya diawali dengan konferensi pers bersama Dr. Mohammad Ali Toha, MARS selaku Dirut RSUP Persahabatan bersama DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K) Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan Ketua Tim Klinik Berhenti Merokok,” ungkap Dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) di halaman Masjid Jami RSUP Persahabatan - Jakarta Timur, DKI Jakarta, Senin (27/5/2019).
Diterangkannya, pada saat ini juga berkumpulnya 100 an orang dari Paguyuban Pengemudi Bajai sekitar RSUP Persahabatan. Panitia pelaksana melakukan edukasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan Gas CO (carbon monoksida) gratis, sekaligus pembagian beras.
Ketua Tim Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan ini mengatakan bahwa pengemudi bajaj mudah terpapar atau terkena polusi udara yang mereka hadapi sehari-hari, selain itu adanya kebiasaan menghisap rokok, terkadang penumpang juga yang merokok sehingga kedua-duanya terbuka berisiko terpaparnya.
“Maka dari itu, kita berikan edukasi kepada mereka, agar dapat menggunakan momen ini untuk berhenti merokok dan dapat juga mengingatkan penumpang untuk tidak merokok, dikarenakan kondisi polusi udara sendiri tidak dapat dihindari, “ terangnya.
Dr. Feni menerangkan pula, kegiatan semacam ini diadakan pada setiap tahunnya dengan memperhatikan tingkat kepentingannnya, sekaligus program ini perlu disosialisasikan terus dan melibatkan semua orang.
“Kegiatan ini menjadi prioritas dan juga dapat mengedukasi pada kelompok yang berbeda-beda, namun diutamakan terlebih dahulu di lingkungan sekitar RS Persahabatan. Tentunya melalui upaya ini dapat mengedukasi kepada masyarakat bahwa berhenti merokok adalah pekerjaan rumah bersama,” pungkasnya.
Rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pemeriksaan kesehatan bagi Komunitas Bajaj ini dipusatkan di halaman Masjid, termasuk pula pembagian beras sebelum pelaksanan buka puasa bersama.
Dalam mensukseskan kegiatan kali ini, Instalasi Humas dan Pemasaran RSUP Persahabatan melibatkan Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) dan Persahabatan Hospital Motor Club (PHMC). (IR)