Perawat Syukuri Nikmat, Berbagi Di Bulan Ramadhan 1440 H <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Kelebihan maupun keahlian yang dimiliki akan menjadi lebih bermakna bila dapat disampaikan atau digunakan kepada yang membutuhkan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Kemajuan yang telah dicapai selama ini dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas patut disyukuri dan menjadi motivasi untuk mengembangkan usaha kedepannya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai bentuk rasa syukur atas kemajuan yang dicapai, maka PT. Rumah Perawatan Indonesia (RUMAT) berinisiasi menggelar kegiatan sosial di bulan Ramadhan 1440 H bertajuk “Berbagi Bahagia, Hadirkan Ceria” di Ballroom Hotel Ibis, Lantai Dasar Masjid Trans Studio Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/5/2019).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan ini dihadiri oleh Dadang Suharto, S.Kp, WOCN selaku Direktur RUMAT, Fakhrudin, S.T yang merupakan CEO RUMAT, M. Wahyu Hananto pemilik sanggar Raiya, Widodo selaku owner mukena Fathiyah dan para undangan lainnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebelum acara berbuka bersama, RUMAT berkesempatan membagikan bingkisan kepada 130 anak dan 8 pembina sebagai pelengkap untuk menyambut hari lebaran dan persiapan ajaran baru masuk sekolah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Hari ini adalah kegiatan rutin berbagi dari RUMAT yang punya pelayanan perawatan luka diabetes. Ini kegiatan yang kedua, saat pertama kali dilaksanakan di Bekasi, sekarang di Bandung untuk berbagi kepada adik-adik yatim piatu sekitar Bandung. Dikarenakan ada 8 pelayanan unit kami yang berada di Bandung. Kami berikan bingkisan berupa tas, alat tulis dan uang,” ucap Dadang Suharto usai kegiatan, Minggu (26/5/2019).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Direktur PT. Rumah Perawatan Indonesia (RUMAT) ini mengatakan bahwa praktik keperawatan yang dikelolanya sudah berkembang di beberapa daerah. Saat ini kami sudah memiliki 84 unit di seluruh pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera, serta direncanakan berikutnya akan membuka cabang di Kota Palembang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Saya berharap teman-teman yang punya keahlian untuk mulai merintis praktik keperawatan yang sebenarnya masyarakat menunggu dalam bentuk nyata pelayanan kepada masyarakat,” katanya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui kegiatan ini, ia berharap kepada masyarakat, bahwa perawat sebagai tenaga kesehatan yang mereka tahu selama ini hanya dokter dan bidan saja. Dengan kegiatan ini mungkin salah satunya supaya masyarakat tahu bahwa perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan secara langsung juga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Berbagi rejeki ini memberikan manfaat besar untuk minta didoakan supaya rencana pelayanan kami dapat membuka sampai dengan 250 unit, dapat kami capai dalam waktu yang sesuai dengan target bersama,” harapnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Diterangkannya pula, RUMAT berdiri di bulan Agustus  tahun 2010, sementara staf-staf yang bekerja di RUMAT ini direkrut dari mulai lulusan Ners, DIII Keperawatan, yang fresh graduate diberikan pelatihan selama 3 bulan untuk dapat menangani luka-luka kronis, khususnya luka diabetes. Dengan memiliki keterampilan yang cukup, maka selanjutnya mereka diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Setelah 3 bulan dilatih, pada bulan ke 4 mereka sudah mempunyai keterampilan, dengan cepat dapat membuka pelayanan yang baru untuk mereka yang sudah siap memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat,” jelasnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan pengalamannya, ia melihat adanya potensi-potensi untuk membuka praktik mandiri tersebut dan besar peluangnya, disebabkan kasus luka kronis di Indonesia itu banyak sekali, selain itu di negara-negara maju jarang sekali menemukan penanganan luka-luka dengan stadium yang parah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Perawat-perawat kami di RUMAT dapat menangani kasus-kasus yang tak terbayangkan oleh tenaga kesehatan dengan keadaan luka yang sangat parah. Mereka sudah dibekali ilmu yang cukup, maka mereka dapat membantu pasien-pasien yang putus asa, yang tadinya mau diamputasi karena perawatan yang tepat, akhirnya terhindarkan dari amputasi,” imbuhnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam kesempatan yang sama, seorang anak yatim piatu telah ditinggal bapaknya meninggal sejak ia lahir dan ditinggal ibunya disaat usia 4 tahun, ia merasa bersyukur dengan adanya kegiatan semacam ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Saya merasa senang dan berterima kasih banyak atas bantuannya, supaya usahanya maju dan terus bantu orang,” ungkap Rian (12 tahun) siswa kelas V SD Jati Mekar, Kota Bandung.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rangkaian kegiatan berjalan baik berkat bantuan dan dukungan staf-staf RUMAT, melalui koordinasi Nurfadlah, S.Kep., Ners yang dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> </p>

Perawat Syukuri Nikmat, Berbagi Di Bulan Ramadhan 1440 H

Infokom DPP PPNI - Kelebihan maupun keahlian yang dimiliki akan menjadi lebih bermakna bila dapat disampaikan atau digunakan kepada yang membutuhkan.

Kemajuan yang telah dicapai selama ini dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas patut disyukuri dan menjadi motivasi untuk mengembangkan usaha kedepannya.

Sebagai bentuk rasa syukur atas kemajuan yang dicapai, maka PT. Rumah Perawatan Indonesia (RUMAT) berinisiasi menggelar kegiatan sosial di bulan Ramadhan 1440 H bertajuk “Berbagi Bahagia, Hadirkan Ceria” di Ballroom Hotel Ibis, Lantai Dasar Masjid Trans Studio Bandung, Jawa Barat, Minggu (26/5/2019).

Kegiatan ini dihadiri oleh Dadang Suharto, S.Kp, WOCN selaku Direktur RUMAT, Fakhrudin, S.T yang merupakan CEO RUMAT, M. Wahyu Hananto pemilik sanggar Raiya, Widodo selaku owner mukena Fathiyah dan para undangan lainnya.

Sebelum acara berbuka bersama, RUMAT berkesempatan membagikan bingkisan kepada 130 anak dan 8 pembina sebagai pelengkap untuk menyambut hari lebaran dan persiapan ajaran baru masuk sekolah.

“Hari ini adalah kegiatan rutin berbagi dari RUMAT yang punya pelayanan perawatan luka diabetes. Ini kegiatan yang kedua, saat pertama kali dilaksanakan di Bekasi, sekarang di Bandung untuk berbagi kepada adik-adik yatim piatu sekitar Bandung. Dikarenakan ada 8 pelayanan unit kami yang berada di Bandung. Kami berikan bingkisan berupa tas, alat tulis dan uang,” ucap Dadang Suharto usai kegiatan, Minggu (26/5/2019).

Direktur PT. Rumah Perawatan Indonesia (RUMAT) ini mengatakan bahwa praktik keperawatan yang dikelolanya sudah berkembang di beberapa daerah. Saat ini kami sudah memiliki 84 unit di seluruh pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera, serta direncanakan berikutnya akan membuka cabang di Kota Palembang.

“Saya berharap teman-teman yang punya keahlian untuk mulai merintis praktik keperawatan yang sebenarnya masyarakat menunggu dalam bentuk nyata pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Melalui kegiatan ini, ia berharap kepada masyarakat, bahwa perawat sebagai tenaga kesehatan yang mereka tahu selama ini hanya dokter dan bidan saja. Dengan kegiatan ini mungkin salah satunya supaya masyarakat tahu bahwa perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan secara langsung juga.

“Berbagi rejeki ini memberikan manfaat besar untuk minta didoakan supaya rencana pelayanan kami dapat membuka sampai dengan 250 unit, dapat kami capai dalam waktu yang sesuai dengan target bersama,” harapnya.

Diterangkannya pula, RUMAT berdiri di bulan Agustus  tahun 2010, sementara staf-staf yang bekerja di RUMAT ini direkrut dari mulai lulusan Ners, DIII Keperawatan, yang fresh graduate diberikan pelatihan selama 3 bulan untuk dapat menangani luka-luka kronis, khususnya luka diabetes. Dengan memiliki keterampilan yang cukup, maka selanjutnya mereka diberikan kesempatan untuk mempraktekkannya.

“Setelah 3 bulan dilatih, pada bulan ke 4 mereka sudah mempunyai keterampilan, dengan cepat dapat membuka pelayanan yang baru untuk mereka yang sudah siap memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat,” jelasnya.

Berdasarkan pengalamannya, ia melihat adanya potensi-potensi untuk membuka praktik mandiri tersebut dan besar peluangnya, disebabkan kasus luka kronis di Indonesia itu banyak sekali, selain itu di negara-negara maju jarang sekali menemukan penanganan luka-luka dengan stadium yang parah.

“Perawat-perawat kami di RUMAT dapat menangani kasus-kasus yang tak terbayangkan oleh tenaga kesehatan dengan keadaan luka yang sangat parah. Mereka sudah dibekali ilmu yang cukup, maka mereka dapat membantu pasien-pasien yang putus asa, yang tadinya mau diamputasi karena perawatan yang tepat, akhirnya terhindarkan dari amputasi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, seorang anak yatim piatu telah ditinggal bapaknya meninggal sejak ia lahir dan ditinggal ibunya disaat usia 4 tahun, ia merasa bersyukur dengan adanya kegiatan semacam ini.

“Saya merasa senang dan berterima kasih banyak atas bantuannya, supaya usahanya maju dan terus bantu orang,” ungkap Rian (12 tahun) siswa kelas V SD Jati Mekar, Kota Bandung.

Rangkaian kegiatan berjalan baik berkat bantuan dan dukungan staf-staf RUMAT, melalui koordinasi Nurfadlah, S.Kep., Ners yang dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana. (IR)