RS Siaga & Tangani Baik Korban Demontrasi Tolak Pemilu 2019 <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Infokom DPP PPNI - Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban akibat bentrokan yang terjadi pada demo penolakan hasil Pemilu 2019 sangat diperlukan termasuk kesiapan dari pelayanan kesehatan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Berdasarkan data, ada 737 demonstran yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan telah ditangani sesuai prosedur medis. Ada sebagian besar korban dapat dilakukan rawat jalan dan beberapa korban mengalami cedera yang cukup serius dan harus dilakukan tindakan operasi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Para demonstran yang dirawat di rumah sakit itu paling banyak berusia 20-29 tahun dengan jumlah 294 orang, kemudian usia 10-19 tahun 170 orang, dan usia 30-39 tahun 114 orang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Semua tersebar di beberapa fasilitas layanan kesehatan, yakni RS Pelni, RS Abdi Waluyo, RSUD Tarakan, RSAL Mintoharjo, RS Budi Kemuliaan, RSUD Tanah Abang, RSCM, Posko Lapangan, RS Dharmais, RS Siloam kebon jeruk, IGD MMC, RS Patria IKKT, RS Medika Permata Hijau, RSPAD Gatot Subroto, RSUD Pasar Rebo, RS Polri, dan Puskesmas Kembangan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Berkaitan dengan hal ini, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan jajaran kesehatan harus selalu siap, onsite maupun on call untuk keadaan darurat baik kebencanaan atau pelayanan massal lainnya. Sistem sudah berjalan dengan baik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">“Kalaupun ada edaran ataupun ajakan untuk lebih siap lagi, hanya untuk mengingatkan dan memastikan semuanya siap. Tidak ada tendensi politik apapun, politik kesehatan adalah pelayanan kepada masyarakat secara maksimal untuk derajat kesehatan yang lebih baik,” katanya melalui pesan singkat, Kamis (23/5/2019).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Sementara itu, pagi tadi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti melakukan kunjungan ke RS Pelni.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">dr. Bambang mengatakan seluruh pasien telah ditangani dengan baik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">“Alhamdulillah Seluruh pasien baik rawat jalan dan rawat inap termasuk pasien yang dilakukan operasi tertangani dengan baik,” jelasnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Pada saat ini 4 pasien yang masih dirawat di ICU dan HCU RS Pelni, 3 pasien pasca laparotomi karena luka serius di perut yang memerlukan tindakan operasi, dan satu karena penyakit jantung. Semua dapat tertangani baik dan kondisi stabil. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Sumber : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> </p> </p>

RS Siaga & Tangani Baik Korban Demontrasi Tolak Pemilu 2019

Infokom DPP PPNI - Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban akibat bentrokan yang terjadi pada demo penolakan hasil Pemilu 2019 sangat diperlukan termasuk kesiapan dari pelayanan kesehatan.

Berdasarkan data, ada 737 demonstran yang dirawat di sejumlah rumah sakit dan telah ditangani sesuai prosedur medis. Ada sebagian besar korban dapat dilakukan rawat jalan dan beberapa korban mengalami cedera yang cukup serius dan harus dilakukan tindakan operasi.

Para demonstran yang dirawat di rumah sakit itu paling banyak berusia 20-29 tahun dengan jumlah 294 orang, kemudian usia 10-19 tahun 170 orang, dan usia 30-39 tahun 114 orang.

Semua tersebar di beberapa fasilitas layanan kesehatan, yakni RS Pelni, RS Abdi Waluyo, RSUD Tarakan, RSAL Mintoharjo, RS Budi Kemuliaan, RSUD Tanah Abang, RSCM, Posko Lapangan, RS Dharmais, RS Siloam kebon jeruk, IGD MMC, RS Patria IKKT, RS Medika Permata Hijau, RSPAD Gatot Subroto, RSUD Pasar Rebo, RS Polri, dan Puskesmas Kembangan.

Berkaitan dengan hal ini, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan jajaran kesehatan harus selalu siap, onsite maupun on call untuk keadaan darurat baik kebencanaan atau pelayanan massal lainnya. Sistem sudah berjalan dengan baik.

“Kalaupun ada edaran ataupun ajakan untuk lebih siap lagi, hanya untuk mengingatkan dan memastikan semuanya siap. Tidak ada tendensi politik apapun, politik kesehatan adalah pelayanan kepada masyarakat secara maksimal untuk derajat kesehatan yang lebih baik,” katanya melalui pesan singkat, Kamis (23/5/2019).

Sementara itu, pagi tadi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti melakukan kunjungan ke RS Pelni.

dr. Bambang mengatakan seluruh pasien telah ditangani dengan baik.

“Alhamdulillah Seluruh pasien baik rawat jalan dan rawat inap termasuk pasien yang dilakukan operasi tertangani dengan baik,” jelasnya.

Pada saat ini 4 pasien yang masih dirawat di ICU dan HCU RS Pelni, 3 pasien pasca laparotomi karena luka serius di perut yang memerlukan tindakan operasi, dan satu karena penyakit jantung. Semua dapat tertangani baik dan kondisi stabil. (IR)

 

Sumber : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI