Ini Data Petugas Pemilu 2019 Yang Meninggal Dari 24 Provinsi <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Infokom DPP PPNI - Koordinasi terus dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mengumpulkan data berkaitan dengan meninggalnya petugas Pemilu 2019. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Kemenkes RI telah melakukan pendataan petugas Pemilu 2019 yang meninggal di 24 provinsi dan hasilnya diketahui sebanyak 498 jiwa yang meninggal.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Data tersebut diterima Kemenkes kemarin, Senin (13/5) berdasarkan laporan dari setiap Dinas Kesehatan. Pendataan dilakukan atas koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Berdasarkan data yang ada, telah diketahui dari 498 jiwa itu, di DKI Jakarta 18 jiwa, Jawa Barat 177 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 82 jiwa, Banten 29 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 4 jiwa, Bali 2 jiwa, Kalimantan Tengah 6 jiwa, Kalimantan Timur 6 jiwa, Sumatera Barat 1 jiwa, Gorontalo tidak ada, Kalimantan Selatan 8 jiwa, NTB 7 jiwa, Sulawesi Utara 2 jiwa, Lampung 23 jiwa, Sumatera Selatan 25 jiwa, Jambi 6 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Maluku Utara tidak ada, Maluku 2 jiwa, Yogyakarta 10 jiwa, Riau 7 jiwa, Kalimantan Barat 26 jiwa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Dari 24 provinsi, diketahui lokasi meninggalnya petugas Pemilu di rumah sakit sebanyak 61 jiwa, dan di luar rumah sakit sebanyak 95 jiwa. Sementara itu masih ada 342 jiwa yang masih dalam proses inventarisir oleh dinas kesehatan dan rumah sakit di masing-masing provinsi terkait lokasi meninggalnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Usia korban paling banyak berkisar antara 50 hingga 59 tahun dengan jumlah 65 jiwa. Sisanya di bawah 19 tahun sebanyak 12 jiwa, 20-29 tahun 9 jiwa, 30-39 tahun 22 jiwa, 40-49 tahun 44 jiwa, 60-69 tahun 26 jiwa, dan 70 tahun ke atas sebanyak 11 jiwa.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Hingga kemarin sore pukul 15.00 WIB, hasil investigasi penyebab meninggalnya petuga Pemilu masih sama, yakni disebabkan oleh 13 jenis penyakit, infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, kegagalan multi organ, dan satu lagi disebabkan oleh kecelakaan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Kemenkes dalam hal ini menekankan tidak ada korban meninggal disebabkan karena kelelahan. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan tidak ada korban meninggal pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang disebabkan oleh kelelahan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Ia menjelaskan bahwa kelelahan tersebut sebagai pemicu penyakit yang diderita petugas Pemilu itu menjadi parah dan menyebabkan kematian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Sekjen juga berterima kasih kepada dinas kesehatan di daerah dan di rumah sakit atas respons yang dilakukan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">“Saya juga terima kasih ke teman-teman daerah (dinas kesehatan dan rumah sakit) kerena luar biasa respons nya. Kemudain masalah-masalah ini tentunya kita tidak menghendaki hal ini terjadi,” katanya, Senin (13/5). (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Sumber : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI </span></p> </p> </p>

Ini Data Petugas Pemilu 2019 Yang Meninggal Dari 24 Provinsi

Infokom DPP PPNI - Koordinasi terus dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk mengumpulkan data berkaitan dengan meninggalnya petugas Pemilu 2019.  

Kemenkes RI telah melakukan pendataan petugas Pemilu 2019 yang meninggal di 24 provinsi dan hasilnya diketahui sebanyak 498 jiwa yang meninggal.

Data tersebut diterima Kemenkes kemarin, Senin (13/5) berdasarkan laporan dari setiap Dinas Kesehatan. Pendataan dilakukan atas koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten.

Berdasarkan data yang ada, telah diketahui dari 498 jiwa itu, di DKI Jakarta 18 jiwa, Jawa Barat 177 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 82 jiwa, Banten 29 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 4 jiwa, Bali 2 jiwa, Kalimantan Tengah 6 jiwa, Kalimantan Timur 6 jiwa, Sumatera Barat 1 jiwa, Gorontalo tidak ada, Kalimantan Selatan 8 jiwa, NTB 7 jiwa, Sulawesi Utara 2 jiwa, Lampung 23 jiwa, Sumatera Selatan 25 jiwa, Jambi 6 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Maluku Utara tidak ada, Maluku 2 jiwa, Yogyakarta 10 jiwa, Riau 7 jiwa, Kalimantan Barat 26 jiwa.

Dari 24 provinsi, diketahui lokasi meninggalnya petugas Pemilu di rumah sakit sebanyak 61 jiwa, dan di luar rumah sakit sebanyak 95 jiwa. Sementara itu masih ada 342 jiwa yang masih dalam proses inventarisir oleh dinas kesehatan dan rumah sakit di masing-masing provinsi terkait lokasi meninggalnya.

Usia korban paling banyak berkisar antara 50 hingga 59 tahun dengan jumlah 65 jiwa. Sisanya di bawah 19 tahun sebanyak 12 jiwa, 20-29 tahun 9 jiwa, 30-39 tahun 22 jiwa, 40-49 tahun 44 jiwa, 60-69 tahun 26 jiwa, dan 70 tahun ke atas sebanyak 11 jiwa.

Hingga kemarin sore pukul 15.00 WIB, hasil investigasi penyebab meninggalnya petuga Pemilu masih sama, yakni disebabkan oleh 13 jenis penyakit, infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, kegagalan multi organ, dan satu lagi disebabkan oleh kecelakaan.

Kemenkes dalam hal ini menekankan tidak ada korban meninggal disebabkan karena kelelahan. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan tidak ada korban meninggal pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang disebabkan oleh kelelahan.

Ia menjelaskan bahwa kelelahan tersebut sebagai pemicu penyakit yang diderita petugas Pemilu itu menjadi parah dan menyebabkan kematian.

Sekjen juga berterima kasih kepada dinas kesehatan di daerah dan di rumah sakit atas respons yang dilakukan.

“Saya juga terima kasih ke teman-teman daerah (dinas kesehatan dan rumah sakit) kerena luar biasa respons nya. Kemudain masalah-masalah ini tentunya kita tidak menghendaki hal ini terjadi,” katanya, Senin (13/5). (IR)

 

Sumber : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI