Infokom DPP PPNI - Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan bagi petugas penyelenggara PEMILU 2019 terutama disaat perhitungan suara, maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI membentuk tim kesehatan pasca Pemilu 2019. Tim kesehatan disiagakan di tingkat provinsi dan pusat.
Pada tingkat provinsi maupun pusat, tenaga kesehatan akan disiagakan dalam 3 shift dengan jumlah minimal 3-4 personel pershiftnya mulai tanggal 6/7 Mei hingga 25 Mei 2019.
Adapun tenaga kesehatan itu terdiri dari dokter umum, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung dan pembuluh darah, perawat, sementara untuk tingkat pusat dilengkapi spesialis anestes.
Posko kesehatan berada di KPU tingkat provinsi yang di bawah tanggung jawab dinas kesehatan setempat, sementara posko kesehatan di kantor KPU pusat di bawah tanggung jawab Kemenkes. Mengenai jumlah posko tergantung kebutuhan di lapangan.
Tak hanya tenaga kesehatan, Kemenkes juga menyiagakan alat kesehatan, 1 unit mobil ambulans dengan fasilitas lengkap baik di KPU provinsi maupun KPU pusat, dan ICU mini.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek berharap tidak ada lagi tambahan kasus kematian pada Pemilu kali ini.
“Semoga dengan disiagakan tim kesehatan dapat mencegah hal yang tidak diinginkan,” katanya usai rapat koordinasi dengan KPU Pusat, Rabu (8/5/2019) di Jakarta.
Data KPU pada 17 April hingga 7 Mei 2019 total petugas yang menderita sakit sebanyak 4.310 orang, dan 456 petugas yang meninggal dari total jumlah petugas 7.286.067 orang.
Di DKI Jakarta berdasarkan data dari Dinas Kesahatan provinsi, jumlah yang meninggal sebanyak 18 jiwa, sementara yang sakit sebanyak 2.641 orang dari total petugas 135.531 orang. Dari 18 yang meninggal tersebut diakibatkan oleh penyakit yang diderita korban, 8 korban karena infark miocard, 4 korban gagal jantung, 1 korban koma hepatikum, 2 korban stroke, 2 korban respiratory failure, dan 1 korban akibat meningitis.
Sebelumnya, Kemenkes telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh direktur rumah sakit tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi petugas KPP/PPK yang memerlukan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pada 23 April 2019.
Selanjutnya pada 29 April 2019 Kemenkes juga mengirimkan surat edaran tentang Audit Medis dan Pelaporan Petugas KPPS/PPK/BAWASLU yang Sakit dan Meninggal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Setelah itu pada 6 Mei telah dilakukan rapat koordinasi antara KPU, Bawaslu, Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktur RS vertikal untuk membahas audit kematian. (IR)
Berita : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI
Perawat Dilibatkan Menjaga Kesehatan Petugas Penyelenggara Usai PEMILU 2019
Infokom DPP PPNI - Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan bagi petugas penyelenggara PEMILU 2019 terutama disaat perhitungan suara, maka Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI membentuk tim kesehatan pasca Pemilu 2019. Tim kesehatan disiagakan di tingkat provinsi dan pusat.
Pada tingkat provinsi maupun pusat, tenaga kesehatan akan disiagakan dalam 3 shift dengan jumlah minimal 3-4 personel pershiftnya mulai tanggal 6/7 Mei hingga 25 Mei 2019.
Adapun tenaga kesehatan itu terdiri dari dokter umum, spesialis penyakit dalam, spesialis jantung dan pembuluh darah, perawat, sementara untuk tingkat pusat dilengkapi spesialis anestes.
Posko kesehatan berada di KPU tingkat provinsi yang di bawah tanggung jawab dinas kesehatan setempat, sementara posko kesehatan di kantor KPU pusat di bawah tanggung jawab Kemenkes. Mengenai jumlah posko tergantung kebutuhan di lapangan.
Tak hanya tenaga kesehatan, Kemenkes juga menyiagakan alat kesehatan, 1 unit mobil ambulans dengan fasilitas lengkap baik di KPU provinsi maupun KPU pusat, dan ICU mini.
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek berharap tidak ada lagi tambahan kasus kematian pada Pemilu kali ini.
“Semoga dengan disiagakan tim kesehatan dapat mencegah hal yang tidak diinginkan,” katanya usai rapat koordinasi dengan KPU Pusat, Rabu (8/5/2019) di Jakarta.
Data KPU pada 17 April hingga 7 Mei 2019 total petugas yang menderita sakit sebanyak 4.310 orang, dan 456 petugas yang meninggal dari total jumlah petugas 7.286.067 orang.
Di DKI Jakarta berdasarkan data dari Dinas Kesahatan provinsi, jumlah yang meninggal sebanyak 18 jiwa, sementara yang sakit sebanyak 2.641 orang dari total petugas 135.531 orang. Dari 18 yang meninggal tersebut diakibatkan oleh penyakit yang diderita korban, 8 korban karena infark miocard, 4 korban gagal jantung, 1 korban koma hepatikum, 2 korban stroke, 2 korban respiratory failure, dan 1 korban akibat meningitis.
Sebelumnya, Kemenkes telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh direktur rumah sakit tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi petugas KPP/PPK yang memerlukan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pada 23 April 2019.
Selanjutnya pada 29 April 2019 Kemenkes juga mengirimkan surat edaran tentang Audit Medis dan Pelaporan Petugas KPPS/PPK/BAWASLU yang Sakit dan Meninggal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Setelah itu pada 6 Mei telah dilakukan rapat koordinasi antara KPU, Bawaslu, Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktur RS vertikal untuk membahas audit kematian. (IR)
Berita : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI