Infokom DPP PPNI - Berita duka menyelimuti rakyat Indonesia kembali, setelah terkabar wilayah kota Palu dan Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah mengalami gempa bumi dengan kekuatan magnitude 7,7 SR yang dimutakhirkan BMKG menjadi magnitudo 7,4 SR.
Dari pengamatan BKMG, gempa yang terjadi pada hari Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB dengan pusat gempa pada 10 km Timur Laut Donggala (Sulteng). Gempa bumi ini berpotensi tsunami, sehingga BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 -3 meter) di pantai Donggala bagian utara, daerah Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak (28/9) pukul 18.36 WIB.
Dalam rangka memberikan rasa kepedulian terhadap korban bencana di wilayah Sulawesi Tengah, maka Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memohon doa keselamatan dan perlindungan untuk teman-teman perawat dan keluarganya yang saat ini sedang mengalami bencana tersebut.
Untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi, PPNI sendiri telah menunjuk Penanggung Jawab Bencana Nasional PPNI Untuk Sulawesi Tengah yaitu Ati Suryamediawati selaku Ketua DPP Bidang Pelayanan PPNI yang juga akan mengkoordinir Tim Relawan PPNI dari Provinsi atas nama PPNI. Tim Relawan PPNI yang akan diturunkan menggunakan ROMPI PPNI (diluar itu PPNI tidak bertanggung jawab).
Melalui hubungan telepon, Fajrilah Ketua DPW PPNI Sulawesi Tengah, Sabtu (29//2018) pukul 06.05 WIB mengatakan pada saat kejadian gempa dan hingga saat ini, ia bersama keluarga intinya sedang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikarenakan ia sedang bertepatan melanjutkan pendidikannya di kota tersebut.
Koordinator DPP PPNI wilayah Sulawesi ini membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayahnya, yang sebelumnya ia belum yakin, khawatir hanya berita hoax berdasarkan info dari media massa yang beredar. Namun akhirnya, Ia lebih yakin setelah mendapat informasi dari televisi bahwa kejadian itu benar terjadi di Donggala dan Palu.
Fajrilah merasa belum yakin kejadiaan tersebut sebelumnya, setelah mendapat informasi dari media, Ia pun langsung menghubungi rekan Pengurus PPNI di Sulteng, namun ia tidak mendapatkan respon atau putus hubungan karena jalur komunikasi yang mengalami gangguan dari kemarin pasca kejadian hingga hari Sabtu pagi ini (29/9/2018). (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI Sulteng
DPP PPNI Siap Mengkoordinir Perawat Relawan Atas Gempa Di Sulteng
Infokom DPP PPNI - Berita duka menyelimuti rakyat Indonesia kembali, setelah terkabar wilayah kota Palu dan Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah mengalami gempa bumi dengan kekuatan magnitude 7,7 SR yang dimutakhirkan BMKG menjadi magnitudo 7,4 SR.
Dari pengamatan BKMG, gempa yang terjadi pada hari Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB dengan pusat gempa pada 10 km Timur Laut Donggala (Sulteng). Gempa bumi ini berpotensi tsunami, sehingga BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 -3 meter) di pantai Donggala bagian utara, daerah Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG telah mengakhiri peringatan dini tsunami sejak (28/9) pukul 18.36 WIB.
Dalam rangka memberikan rasa kepedulian terhadap korban bencana di wilayah Sulawesi Tengah, maka Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) memohon doa keselamatan dan perlindungan untuk teman-teman perawat dan keluarganya yang saat ini sedang mengalami bencana tersebut.
Untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi, PPNI sendiri telah menunjuk Penanggung Jawab Bencana Nasional PPNI Untuk Sulawesi Tengah yaitu Ati Suryamediawati selaku Ketua DPP Bidang Pelayanan PPNI yang juga akan mengkoordinir Tim Relawan PPNI dari Provinsi atas nama PPNI. Tim Relawan PPNI yang akan diturunkan menggunakan ROMPI PPNI (diluar itu PPNI tidak bertanggung jawab).
Melalui hubungan telepon, Fajrilah Ketua DPW PPNI Sulawesi Tengah, Sabtu (29//2018) pukul 06.05 WIB mengatakan pada saat kejadian gempa dan hingga saat ini, ia bersama keluarga intinya sedang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikarenakan ia sedang bertepatan melanjutkan pendidikannya di kota tersebut.
Koordinator DPP PPNI wilayah Sulawesi ini membenarkan kejadian tersebut terjadi di wilayahnya, yang sebelumnya ia belum yakin, khawatir hanya berita hoax berdasarkan info dari media massa yang beredar. Namun akhirnya, Ia lebih yakin setelah mendapat informasi dari televisi bahwa kejadian itu benar terjadi di Donggala dan Palu.
Fajrilah merasa belum yakin kejadiaan tersebut sebelumnya, setelah mendapat informasi dari media, Ia pun langsung menghubungi rekan Pengurus PPNI di Sulteng, namun ia tidak mendapatkan respon atau putus hubungan karena jalur komunikasi yang mengalami gangguan dari kemarin pasca kejadian hingga hari Sabtu pagi ini (29/9/2018). (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI Sulteng