Infokom DPP PPNI - Kampanye untuk mencegah masalah stunting (kerdil) telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Kampanye secara nasional, diawali pelaksanaan dari ibukota Jakarta, yang dipusatkan di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Pada acara ini, ada pesan “cegah stunting itu penting” dideklarasikan dengan menyanyikan bersama yel-yel cegah stunting itu penting dilanjutkan dengan pembubuhan tanda telapak tangan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang didampingi istrinya, Fery Farhati Ganis, selaku Ketua PKK Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, dihadiri juga Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur DI Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam X, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo dan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Kirana Pritasari.
Tentunya deklarasi ini menjadi titik awal penyadaran masyarakat mengenai bahaya stunting dan bagaimana upaya pencegahannya. Melalui upaya ini, diharapkan prevalensi stunting bisa diturunkan dari 37,2% (2013) menjadi 28% (2019).
Pelaksanaan deklarasi ini disaksikan oleh ribuan ibu-ibu penggerak PKK dan PAUD di DKI Jakarta, kader Posyandu, ibu-ibu Bhayangkari, serta mahasiswa/i jurusan Gizi Poltekkes dan Universitas di wilayah Jabodetabek.
Dalam sambutannya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyatakan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
“Kalau sumber daya manusianya juga generasinya lemah, maka bangsa itu akan lemah. Kita perlu menyadari bahwa ketahanan nasional dimulai dari ketahanan keluarga,” tutur Moeldoko.
Pada kesempatan tersebut, para kepala daerah diserukan agar Kampanye Pencegahan Stunting dapat dilaksanakan secara bertahap di semua provinsi di Indonesia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menuturkan bahwa stunting merupakan permasalahan yang paling mendasar yang harus segera diselesaikan. Permasalahan ini perlu mendapat perhatian karena bukan hanya terjadi di pedesaan, melainkan di perkotaan, bahkan di ibu kota Indonesia.
“Di DKI Jakarta, meski angkanya di bawah rata-rata nasional, namun masih sekitar 27% prevalensinya. Kita harus lebih serius memperhatikan makanan yang kita berikan kepada anak-anak untuk pertumbuhan mereka,” ungkap Anies.
Sehubungan dengan hal tersebut, Istri Gubernur DKI Jakarta, selaku Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis, menyerukan pesan bagi para ibu agar selalu mengingat kata BAGIMU yang merupakan singkatan dari Bahagiakan Anakmu, Beri Gizi yang cukup, dan Stimulasi indera anak kita. (IR)
Sumber : Foto & Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI
Jakarta Mengawali Kampanye Cegah Stunting Di Indonesia
Infokom DPP PPNI - Kampanye untuk mencegah masalah stunting (kerdil) telah dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Kampanye secara nasional, diawali pelaksanaan dari ibukota Jakarta, yang dipusatkan di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Pada acara ini, ada pesan “cegah stunting itu penting” dideklarasikan dengan menyanyikan bersama yel-yel cegah stunting itu penting dilanjutkan dengan pembubuhan tanda telapak tangan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang didampingi istrinya, Fery Farhati Ganis, selaku Ketua PKK Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, dihadiri juga Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur DI Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam X, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo dan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Kirana Pritasari.
Tentunya deklarasi ini menjadi titik awal penyadaran masyarakat mengenai bahaya stunting dan bagaimana upaya pencegahannya. Melalui upaya ini, diharapkan prevalensi stunting bisa diturunkan dari 37,2% (2013) menjadi 28% (2019).
Pelaksanaan deklarasi ini disaksikan oleh ribuan ibu-ibu penggerak PKK dan PAUD di DKI Jakarta, kader Posyandu, ibu-ibu Bhayangkari, serta mahasiswa/i jurusan Gizi Poltekkes dan Universitas di wilayah Jabodetabek.
Dalam sambutannya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyatakan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
“Kalau sumber daya manusianya juga generasinya lemah, maka bangsa itu akan lemah. Kita perlu menyadari bahwa ketahanan nasional dimulai dari ketahanan keluarga,” tutur Moeldoko.
Pada kesempatan tersebut, para kepala daerah diserukan agar Kampanye Pencegahan Stunting dapat dilaksanakan secara bertahap di semua provinsi di Indonesia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menuturkan bahwa stunting merupakan permasalahan yang paling mendasar yang harus segera diselesaikan. Permasalahan ini perlu mendapat perhatian karena bukan hanya terjadi di pedesaan, melainkan di perkotaan, bahkan di ibu kota Indonesia.
“Di DKI Jakarta, meski angkanya di bawah rata-rata nasional, namun masih sekitar 27% prevalensinya. Kita harus lebih serius memperhatikan makanan yang kita berikan kepada anak-anak untuk pertumbuhan mereka,” ungkap Anies.
Sehubungan dengan hal tersebut, Istri Gubernur DKI Jakarta, selaku Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta, Fery Farhati Ganis, menyerukan pesan bagi para ibu agar selalu mengingat kata BAGIMU yang merupakan singkatan dari Bahagiakan Anakmu, Beri Gizi yang cukup, dan Stimulasi indera anak kita. (IR)
Sumber : Foto & Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI