Infokom DPP PPNI - Usai sudah perhelatan akbar Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang. Keterlibatan pihak terkait dalam mensukseskan penyelenggaraan Asian Games kali ini menjadi prestasi tersendiri bagi bangsa Indonesia. Melalui kerjasama yang baik, kegiatan berjalan dengan baik pula.
Bidang kesehatan disaat pelaksanaan Asian Games menjadi prioritas pelayanan yang sangat diperlukan oleh para atlit maupun peserta lainnya. Dengan keterlibatan tenaga dokter sekitar 201 orang sedangkan tenaga perawat ada 482 orang yang berasal dari DKI Jakarta, membuktikan perawat menjadi bagian penting dalam kesuksesan pelaksanaan Asian Games XVIII 2018.
Melalui pesan tertulisnya, Senin (3/9/2018) perawat Zaini dari Jakarta menyatakan pelayanan kesehatan masih disiagakan disaat penutupan Asian Games, Minggu (2/9/2018). Ia ungkapkan bahwa di acara penutupan, semua sehat, gembira, ceria dan tidak ada yang sakit.
Menurut perawat yang bertugas di atlet Vilige, Medikal dan Doping Control Perawat menuturkan bahwa pelaksanaan Asian Games luar biasa. Antusisme para penonton baik sekali. Penonton tertib dan supportnya luar biasa.
Zaini berharap agar perawat yang tergabung dalam PPNI dapat terlibat lagi di even nasional maupun internasional.
Namun dibalik kesukseksan penyelenggaraan, Zaini yang setiap harinya bertugas di RS Fatmawati Jakarta menginginkan nantinya agar kegiatan seperti ini, lebih terorganisir lagi, masalah logistik untuk Tim Tenaga Kesehatan (Nakes) harus tepat sasaran. Ia pun mengeluhkan masih banyak nakes yang belum mendapatkan Name Tag disaat bertugas serta atribut jaga, baju maupun perlengkapan lainnya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta Ns. Jajang Rahmat, S.Kp, M.Kep.Sp.Kom melalui pesan tertulisnya, Senin (3/9) menjelaskan bahwa kontribusi tenaga keperawatan selama Asian Games sangat diperlukan. Hal ini, terkait perannya perawat dalam menangani kasus-kasus yang ada.
Jajang pula menerangkan bahwa kadang-kadang mendapatkan keluhan dari temen-teman yang telah bertugas, yang menyampaikan tentang keberadaan perawat bahkan nakes lainnya tidak diungkap ke masyarakat, melalui ucapan terima kasih baik dari Presiden atau Wapres terkait dukungan kesehatan tersebut, sehingga ungkapan/slogan No Medic No Games, belum terungkap.
Dikesempatan ini pula, Jajang mengucapkan terima kasih kepada temen-teman (perawat) yang telah terlibat dan menjalankan tugas dengan baik. Tentunya PPNI mensupport dengan SKP pengabdian.
Prestasi atlit Indonesia cukup membanggakan pada kegiatan Asian Games XVIII tahun 2018 ini. Dengan perolehan mendali : 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu, sehingga Indonesia berada diurutan keempat, setelah juara umum Cina (Tiongkok), Jepang dan Korea Selatan. (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI DKI Jakarta
Perawat Berperan Penting Disaat Penutupan Asian Games XVIII 2018
Infokom DPP PPNI - Usai sudah perhelatan akbar Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang. Keterlibatan pihak terkait dalam mensukseskan penyelenggaraan Asian Games kali ini menjadi prestasi tersendiri bagi bangsa Indonesia. Melalui kerjasama yang baik, kegiatan berjalan dengan baik pula.
Bidang kesehatan disaat pelaksanaan Asian Games menjadi prioritas pelayanan yang sangat diperlukan oleh para atlit maupun peserta lainnya. Dengan keterlibatan tenaga dokter sekitar 201 orang sedangkan tenaga perawat ada 482 orang yang berasal dari DKI Jakarta, membuktikan perawat menjadi bagian penting dalam kesuksesan pelaksanaan Asian Games XVIII 2018.
Melalui pesan tertulisnya, Senin (3/9/2018) perawat Zaini dari Jakarta menyatakan pelayanan kesehatan masih disiagakan disaat penutupan Asian Games, Minggu (2/9/2018). Ia ungkapkan bahwa di acara penutupan, semua sehat, gembira, ceria dan tidak ada yang sakit.
Menurut perawat yang bertugas di atlet Vilige, Medikal dan Doping Control Perawat menuturkan bahwa pelaksanaan Asian Games luar biasa. Antusisme para penonton baik sekali. Penonton tertib dan supportnya luar biasa.
Zaini berharap agar perawat yang tergabung dalam PPNI dapat terlibat lagi di even nasional maupun internasional.
Namun dibalik kesukseksan penyelenggaraan, Zaini yang setiap harinya bertugas di RS Fatmawati Jakarta menginginkan nantinya agar kegiatan seperti ini, lebih terorganisir lagi, masalah logistik untuk Tim Tenaga Kesehatan (Nakes) harus tepat sasaran. Ia pun mengeluhkan masih banyak nakes yang belum mendapatkan Name Tag disaat bertugas serta atribut jaga, baju maupun perlengkapan lainnya.
Sementara itu, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta Ns. Jajang Rahmat, S.Kp, M.Kep.Sp.Kom melalui pesan tertulisnya, Senin (3/9) menjelaskan bahwa kontribusi tenaga keperawatan selama Asian Games sangat diperlukan. Hal ini, terkait perannya perawat dalam menangani kasus-kasus yang ada.
Jajang pula menerangkan bahwa kadang-kadang mendapatkan keluhan dari temen-teman yang telah bertugas, yang menyampaikan tentang keberadaan perawat bahkan nakes lainnya tidak diungkap ke masyarakat, melalui ucapan terima kasih baik dari Presiden atau Wapres terkait dukungan kesehatan tersebut, sehingga ungkapan/slogan No Medic No Games, belum terungkap.
Dikesempatan ini pula, Jajang mengucapkan terima kasih kepada temen-teman (perawat) yang telah terlibat dan menjalankan tugas dengan baik. Tentunya PPNI mensupport dengan SKP pengabdian.
Prestasi atlit Indonesia cukup membanggakan pada kegiatan Asian Games XVIII tahun 2018 ini. Dengan perolehan mendali : 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu, sehingga Indonesia berada diurutan keempat, setelah juara umum Cina (Tiongkok), Jepang dan Korea Selatan. (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI DKI Jakarta