Infokom DPP PPNI - Pelaksanaan Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang akan segera berakhir. Melalui persiapan yang terorganisir, berdampak pula dengan penanganan yang profesional terhadapa para peserta Asian Games. Selain itu, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan SDM maupun fasilitas penunjang lainnya dalam mensukseskan hajatan olah raga se Asia.
Berdasarkan data, peranan perawat yang dilibatkan dalam kegiatan Asian Games kali ini yang berasal dari Jakarta ada 267 orang yang telah mengikuti Tim Medis Refreshing sedangkan Workshop ada 215 orang, sehingga totalnya ada 482 orang.
Untuk Perawat yang berasal dari Jawa Barat : Tim Medis Refreshing ada127 orang sedangkan Workshop 59 orang, sehingga total ada 186 orang. Untuk Perawat Sumatera Selatan : hanya Refreshing saja sebanyak 93 orang. Jadi yang mengikuti Tim Medis Refreshing dan Workshop seluruhnya ada 761 orang perawat.
Disaat mengikuti pelatihan, para tenaga kesehatan mengikuti Materi Pelatihan Emergency In Sport Event, diantaranya : a.Pertolongan pertama pada cedera kepala leher pada olah raga., b.Hidrasi dan cidera akibat lingkungan., c. Sistem pelayanan kesehatan pada multi spot even., d. Ambulans dan protokol komunikasi emergensi., e. Triase Lapangan., f. Tata laksana cedera muskulo skeletal akut., g. Evakuasi media., dan h. Stratifikasi risiko cedera olah raga.
Diinfomasikan juga, adanya distribusi layanan medical, yang terdiri dari Medical Station ada 150, tersebar di Jakarta I : 49, Jakarta II : 36, Jabar & Banten : 37 dan Palembang : 28.
Ketersediaan Medical Center ada 2 di Jakarta saja, Poliklinik ada 2, di Jakarta : 1, Palembang : 1 sedangkan Rumah Sakit Rujukan ada 27, di Jakarta : 15, Jawa Barat dan Banten : 8, sementara di Palembang : 4.
Dalam penyiapan SDM Dit Yankes Kemenkes RI, bagi Rujukan telah melakukan :
- Refreshing dan Workshop melalui kerjasama dengan Perdamsi, PDSKO dan PPNI yang telah dilaksanakan di Hotel Manhattan, Jakarta, 18 - 19 Juli 2018 lalu.
- Simulasi Rencana kontijensi melalui kerjasama dengan RSPAD & Puskris.
Dikesempatan itu dalam pelatihan tersebut peranan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dilibatkan menjadi tenaga pelatih.
Berkaitan informasi berdasarkan Alur Rujukan Pasien, dimana Rujukan di Veneu Kompetensi dan training dapat melalui alur rujukan sebagai berikut :
a. Pasien memerima rujukan dari medical station dirujuk ke medical center baru dirujuk ke RS Rujukan.
b. Pasien mendapat rujukan dari medical station langsung ke RS Rujukan terdekat.
Bagi pasien pasien di wisma atlit, pasien akan di periksa terlebih dahulu di poliklinik 24 jam dan selanjutnya dapat dirujuk langsung ke RS Rujukan yang terdekat.
Untuk pasien dari venue non kompetisi seperti di Bandara, Stasiun Gambir dapat dirujuk langsung ke RS Rujukan yang terdekat yang telah ditetapkan.
Rumah Sakit Rujukan telah tersedia di DKI Jakarta ada 15 RS, Sumatera Selatan ada 4 RS dan Jawa Barat ada 7 RS.
Sementara ketersediaan ambulance, Dit Yankes Rujukan telah menyiapkan 25 ambulan gawat darurat dan telah dititipkan kebeberapa RS Rujukan dan Dinas Kesehatan untuk dipergunakan selama acara Asian Games dan Asian Para Games berlangsung. Masing-masing di Dinkes telah disediakan ambulan pula, untuk DKI Jakarta : 59 unit, Sumatera Selatan : 42 unit, dan Banten : 5 unit.
Hingga saat ini, Tim Medis masih disiagakan dalam setiap pertandingan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Tindakan telah dilakukan terhadap atlit maupun peserta lainnya yang memerlukan penanganan medis. Terbukti Dokter/Perawat yang berkompeten berasal dari Jakarta melakukan pelayan kesehatan kepada atlit yang berlaga di Asian Games.
Pelayanan kesehatan masih sangat diperlukan hingga puncaknya, pada acara penutupan Asian Games XVIII pada hari Minggu, 2 September 2018. (IR)
Sumber : Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI
Peran Perawat Jakarta & PPNI Terlibat Sukseskan Asian Games XVIII 2018
Infokom DPP PPNI - Pelaksanaan Asian Games XVIII 2018 di Jakarta dan Palembang akan segera berakhir. Melalui persiapan yang terorganisir, berdampak pula dengan penanganan yang profesional terhadapa para peserta Asian Games. Selain itu, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan SDM maupun fasilitas penunjang lainnya dalam mensukseskan hajatan olah raga se Asia.
Berdasarkan data, peranan perawat yang dilibatkan dalam kegiatan Asian Games kali ini yang berasal dari Jakarta ada 267 orang yang telah mengikuti Tim Medis Refreshing sedangkan Workshop ada 215 orang, sehingga totalnya ada 482 orang.
Untuk Perawat yang berasal dari Jawa Barat : Tim Medis Refreshing ada127 orang sedangkan Workshop 59 orang, sehingga total ada 186 orang. Untuk Perawat Sumatera Selatan : hanya Refreshing saja sebanyak 93 orang. Jadi yang mengikuti Tim Medis Refreshing dan Workshop seluruhnya ada 761 orang perawat.
Disaat mengikuti pelatihan, para tenaga kesehatan mengikuti Materi Pelatihan Emergency In Sport Event, diantaranya : a.Pertolongan pertama pada cedera kepala leher pada olah raga., b.Hidrasi dan cidera akibat lingkungan., c. Sistem pelayanan kesehatan pada multi spot even., d. Ambulans dan protokol komunikasi emergensi., e. Triase Lapangan., f. Tata laksana cedera muskulo skeletal akut., g. Evakuasi media., dan h. Stratifikasi risiko cedera olah raga.
Diinfomasikan juga, adanya distribusi layanan medical, yang terdiri dari Medical Station ada 150, tersebar di Jakarta I : 49, Jakarta II : 36, Jabar & Banten : 37 dan Palembang : 28.
Ketersediaan Medical Center ada 2 di Jakarta saja, Poliklinik ada 2, di Jakarta : 1, Palembang : 1 sedangkan Rumah Sakit Rujukan ada 27, di Jakarta : 15, Jawa Barat dan Banten : 8, sementara di Palembang : 4.
Dalam penyiapan SDM Dit Yankes Kemenkes RI, bagi Rujukan telah melakukan :
- Refreshing dan Workshop melalui kerjasama dengan Perdamsi, PDSKO dan PPNI yang telah dilaksanakan di Hotel Manhattan, Jakarta, 18 - 19 Juli 2018 lalu.
- Simulasi Rencana kontijensi melalui kerjasama dengan RSPAD & Puskris.
Dikesempatan itu dalam pelatihan tersebut peranan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dilibatkan menjadi tenaga pelatih.
Berkaitan informasi berdasarkan Alur Rujukan Pasien, dimana Rujukan di Veneu Kompetensi dan training dapat melalui alur rujukan sebagai berikut :
a. Pasien memerima rujukan dari medical station dirujuk ke medical center baru dirujuk ke RS Rujukan.
b. Pasien mendapat rujukan dari medical station langsung ke RS Rujukan terdekat.
Bagi pasien pasien di wisma atlit, pasien akan di periksa terlebih dahulu di poliklinik 24 jam dan selanjutnya dapat dirujuk langsung ke RS Rujukan yang terdekat.
Untuk pasien dari venue non kompetisi seperti di Bandara, Stasiun Gambir dapat dirujuk langsung ke RS Rujukan yang terdekat yang telah ditetapkan.
Rumah Sakit Rujukan telah tersedia di DKI Jakarta ada 15 RS, Sumatera Selatan ada 4 RS dan Jawa Barat ada 7 RS.
Sementara ketersediaan ambulance, Dit Yankes Rujukan telah menyiapkan 25 ambulan gawat darurat dan telah dititipkan kebeberapa RS Rujukan dan Dinas Kesehatan untuk dipergunakan selama acara Asian Games dan Asian Para Games berlangsung. Masing-masing di Dinkes telah disediakan ambulan pula, untuk DKI Jakarta : 59 unit, Sumatera Selatan : 42 unit, dan Banten : 5 unit.
Hingga saat ini, Tim Medis masih disiagakan dalam setiap pertandingan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Tindakan telah dilakukan terhadap atlit maupun peserta lainnya yang memerlukan penanganan medis. Terbukti Dokter/Perawat yang berkompeten berasal dari Jakarta melakukan pelayan kesehatan kepada atlit yang berlaga di Asian Games.
Pelayanan kesehatan masih sangat diperlukan hingga puncaknya, pada acara penutupan Asian Games XVIII pada hari Minggu, 2 September 2018. (IR)
Sumber : Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI