Infokom DPP PPNI - Kenangan baik yang dilakukan almarhum H. Sutopo (51 tahun) semasa hidupnya menjadi cerita tersendiri bagi kelurga, kerabat maupun teman kerjanya. Setelah dikabarkan, mantan Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor tersebut meninggal dunia, keadaan rumah duka kedatangan para pelayat.
Hampir semua pengurus maupun anggota perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendatangi rumah duka yang berlokasi dikawasan Rancamaya, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018) lalu.
Dikesempatan hari berikutya, Ketua DPW PPNI Jawa Barat Wawan Hernawan mendatangi kediaman rumah alm untuk menyampaikan rasa dukanya, sesama rekan organisasi profesi PPNI.
Rasa dukapun turut dirasakan keluarga besar Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI atas kepergian alm. Dalam kesempatan berikutnya, Sekretaris III DPP PPNI Ahmad Eru Saprudin menemui istri almarhum untuk menyampaikan bela sungkawa sekaligus memberikan uang duka, Kamis (5/7/2018).
Setelah empat puluh hari meninggalnya alm, dilakukannya tradisi masyarakat Islam untuk memanjatkan doa bersama, yang dilaksanakan oleh kelurga besar alm bersama kerabat dan tetangga sekitarnya pada Jumat (20/7/2018).
Selesainya peringatan 40 hari Alm, Sabtu (21/7) melalui pesan tertulisnya Hj. Eli Liawati (isteri Alm) menyampaikan rasa syukur atas perhatian semua pihak terhadap cobaan yang menimpa pada keluarganya. Ia dan keluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua teman- teman alm dan organisasi PPNI yang begitu kompak dan memperhatikan alm dari mulai sakit sampai tutup usia.
Atas semua upaya yang dilakukan, Ia sampaikan tidak dapat membalas kebaikan ibu maupun bapak sekalian dan semoga Tuhan membalasnya. Disamping itu, Ia panjatkan agar organisasi PPNI lebih maju dan selalu bersatu dalam menjalankan tugasnya.
Bidan ini pun mengenang sosok Alm semasa hidupnya, sebagai seorang suami yang bertanggungjawab, humoris dan tegas. Alm masih sempatkan tertawa meskipun saat itu, dia sedang merasakan sakit. Alm selalu mementingkan kepentingan orang lain, bahkan diakhir hayatnya, pada detik-detik ajal mau menjemputnya, dia masih memperhatikan orang lain.
Sambungnya lagi, sifat pemurah dan penyayang terhadap sesama pada akhir hidupnya masih diperlihatkannya, dengan cara tetap ingin berbagi sedekah. Dibalik peristiwa ini, menurutnya walaupun suaminya telah tiada, canda dan tawanya masih teringat selalu ditengah keluarganya.
Ia sampaikan pula, dengan kepergian almarhum, para tetangga maupun kerabatnyapun merasa kehilangan.
Saat mengakhiri pesannya, Dikesempatan yang baik ini, dengan segala kerendahan hati, Ia beserta keluarga besar memohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama hidup almarhum, mempunyai kesalahan baik disengaja ataupun tidak. (IR)
Sumber : Bid. Eli Liawati (isteri alm)
Sebelum Peringatan 40 Hari Alm. Sutopo, DPP PPNI Kunjungi Kediaman Keluarganya
Infokom DPP PPNI - Kenangan baik yang dilakukan almarhum H. Sutopo (51 tahun) semasa hidupnya menjadi cerita tersendiri bagi kelurga, kerabat maupun teman kerjanya. Setelah dikabarkan, mantan Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor tersebut meninggal dunia, keadaan rumah duka kedatangan para pelayat.
Hampir semua pengurus maupun anggota perawat dan tenaga kesehatan lainnya mendatangi rumah duka yang berlokasi dikawasan Rancamaya, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2018) lalu.
Dikesempatan hari berikutya, Ketua DPW PPNI Jawa Barat Wawan Hernawan mendatangi kediaman rumah alm untuk menyampaikan rasa dukanya, sesama rekan organisasi profesi PPNI.
Rasa dukapun turut dirasakan keluarga besar Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI atas kepergian alm. Dalam kesempatan berikutnya, Sekretaris III DPP PPNI Ahmad Eru Saprudin menemui istri almarhum untuk menyampaikan bela sungkawa sekaligus memberikan uang duka, Kamis (5/7/2018).
Setelah empat puluh hari meninggalnya alm, dilakukannya tradisi masyarakat Islam untuk memanjatkan doa bersama, yang dilaksanakan oleh kelurga besar alm bersama kerabat dan tetangga sekitarnya pada Jumat (20/7/2018).
Selesainya peringatan 40 hari Alm, Sabtu (21/7) melalui pesan tertulisnya Hj. Eli Liawati (isteri Alm) menyampaikan rasa syukur atas perhatian semua pihak terhadap cobaan yang menimpa pada keluarganya. Ia dan keluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua teman- teman alm dan organisasi PPNI yang begitu kompak dan memperhatikan alm dari mulai sakit sampai tutup usia.
Atas semua upaya yang dilakukan, Ia sampaikan tidak dapat membalas kebaikan ibu maupun bapak sekalian dan semoga Tuhan membalasnya. Disamping itu, Ia panjatkan agar organisasi PPNI lebih maju dan selalu bersatu dalam menjalankan tugasnya.
Bidan ini pun mengenang sosok Alm semasa hidupnya, sebagai seorang suami yang bertanggungjawab, humoris dan tegas. Alm masih sempatkan tertawa meskipun saat itu, dia sedang merasakan sakit. Alm selalu mementingkan kepentingan orang lain, bahkan diakhir hayatnya, pada detik-detik ajal mau menjemputnya, dia masih memperhatikan orang lain.
Sambungnya lagi, sifat pemurah dan penyayang terhadap sesama pada akhir hidupnya masih diperlihatkannya, dengan cara tetap ingin berbagi sedekah. Dibalik peristiwa ini, menurutnya walaupun suaminya telah tiada, canda dan tawanya masih teringat selalu ditengah keluarganya.
Ia sampaikan pula, dengan kepergian almarhum, para tetangga maupun kerabatnyapun merasa kehilangan.
Saat mengakhiri pesannya, Dikesempatan yang baik ini, dengan segala kerendahan hati, Ia beserta keluarga besar memohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama hidup almarhum, mempunyai kesalahan baik disengaja ataupun tidak. (IR)
Sumber : Bid. Eli Liawati (isteri alm)