Infokom DPP PPNI - Saat ini jemaah Indonesia ada yang sudah berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji 1439 H/2018. Keberadaan jemaah haji telah menjadi perhatian bagi tim kesehatan untuk selalu memantau dan membantu pelaksanaan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Menurut penjelasan Direktur Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dr. Muhammad Yanuar, Sp.P bahwa di KKHI ada pasien psikiatri akibat dehidrasi yang seolah-olah mengalami gangguan jiwa, namun yang sebenarnya orang tersebut mengalami dehidrasi. Karena itu, ia mengimbau jemaah haji Indonesia agar perbanyak minum air.
Yanuar mengungkapkan Tim Gerak Cepat menemukan jemaah tersebut sedang mengamuk di jalan. Setelah itu, tim TGC membawanya ke KKHI. Setelah diinfus dan diberi obat, diketahui jemaah tersebut mengalami dehidrasi.
“Ini ciri khas orang yang mengalami dehidrasi. Seolah-olah mengalami gangguan jiwa, padahal karena kekurangan minum,” kata Yanuar.
Dengan pengalaman itu, agar terhindar dari dehidrasi, Yanuar mengimbau jemaah untuk banyak minum.
“Orang Indonesia biasanya takut banyak minum karena takut buang air kecil. Padahal di masjid Nabawi banyak toilet dan jarak ke hotel pun dekat. Kecuali kita punya penyakit tertentu yang tidak boleh banyak minum,”terangnya.
Untuk itu Ia menyarankan jika menemukan jemaah seperti ini, Yanuar menganjurkan agar jemaah dibawa ke KKHI atau ke RS Arab Saudi Al Anshor, yang jaraknya lebih dekat dari masjid Nabawi.
Bagi pasien yang dibawa ke RS Arab Saudi cukup menunjukkan gelang sebagai identias yang ada ditangannya. Dikarenakan ini hal yang terpenting, Yanuar meminta agar jemaah jangan sampai bertukar gelang untuk kenang-kenangan.
“Identitas kita adalah gelang. Jangan sampai jamaah haji gelangnya ditukar, nanti bisa repot. Dikarenakan di gelang ada nama dan kloternya. Ada jemaah yang saling bertukar gelang hanya karena ingin menyampaikan kenang-kenangan,” ungkap Yanuar.
Dari informasi yang didapat, semenjak klinik tersebut dibuka, pada Selasa (17/7/2018) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah telah merawat 9 pasien, 5 di antaranya sudah kembali ke Kloter masing-masing. Salah satu pasien yang dirawat adalah jemaah yang mengalami luka melepuh pada kaki karena tidak pakai sandal saat keluar pondokan dan jemaah yang dirawat di ruang psikiatri.
Tentunya yang paling diutamakan juga para jemaah haji menjaga kesehatannya masing-masing dan mengikuti segala peraturan yang ada serta mengkonsumsi makanan yang bergizi. (IR).
Sumber : Foto & Berita Dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI
Hindari Dehidrasi, Jemaah Haji Harus Perbanyak Minum Air
Infokom DPP PPNI - Saat ini jemaah Indonesia ada yang sudah berada di Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji 1439 H/2018. Keberadaan jemaah haji telah menjadi perhatian bagi tim kesehatan untuk selalu memantau dan membantu pelaksanaan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Menurut penjelasan Direktur Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dr. Muhammad Yanuar, Sp.P bahwa di KKHI ada pasien psikiatri akibat dehidrasi yang seolah-olah mengalami gangguan jiwa, namun yang sebenarnya orang tersebut mengalami dehidrasi. Karena itu, ia mengimbau jemaah haji Indonesia agar perbanyak minum air.
Yanuar mengungkapkan Tim Gerak Cepat menemukan jemaah tersebut sedang mengamuk di jalan. Setelah itu, tim TGC membawanya ke KKHI. Setelah diinfus dan diberi obat, diketahui jemaah tersebut mengalami dehidrasi.
“Ini ciri khas orang yang mengalami dehidrasi. Seolah-olah mengalami gangguan jiwa, padahal karena kekurangan minum,” kata Yanuar.
Dengan pengalaman itu, agar terhindar dari dehidrasi, Yanuar mengimbau jemaah untuk banyak minum.
“Orang Indonesia biasanya takut banyak minum karena takut buang air kecil. Padahal di masjid Nabawi banyak toilet dan jarak ke hotel pun dekat. Kecuali kita punya penyakit tertentu yang tidak boleh banyak minum,”terangnya.
Untuk itu Ia menyarankan jika menemukan jemaah seperti ini, Yanuar menganjurkan agar jemaah dibawa ke KKHI atau ke RS Arab Saudi Al Anshor, yang jaraknya lebih dekat dari masjid Nabawi.
Bagi pasien yang dibawa ke RS Arab Saudi cukup menunjukkan gelang sebagai identias yang ada ditangannya. Dikarenakan ini hal yang terpenting, Yanuar meminta agar jemaah jangan sampai bertukar gelang untuk kenang-kenangan.
“Identitas kita adalah gelang. Jangan sampai jamaah haji gelangnya ditukar, nanti bisa repot. Dikarenakan di gelang ada nama dan kloternya. Ada jemaah yang saling bertukar gelang hanya karena ingin menyampaikan kenang-kenangan,” ungkap Yanuar.
Dari informasi yang didapat, semenjak klinik tersebut dibuka, pada Selasa (17/7/2018) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah telah merawat 9 pasien, 5 di antaranya sudah kembali ke Kloter masing-masing. Salah satu pasien yang dirawat adalah jemaah yang mengalami luka melepuh pada kaki karena tidak pakai sandal saat keluar pondokan dan jemaah yang dirawat di ruang psikiatri.
Tentunya yang paling diutamakan juga para jemaah haji menjaga kesehatannya masing-masing dan mengikuti segala peraturan yang ada serta mengkonsumsi makanan yang bergizi. (IR).
Sumber : Foto & Berita Dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI