Infokom DPP PPNI - Demi menjaga kesehatan bagi jemaah haji setelah melakukan aktivitas yang berdampak kelelahan, berbagai himbauan yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
Setelah prosesi Armuzna berakhir pada 13 Zulhijjah atau 1 Juli 2023, Jemaah haji mulai kembali ke penginapan masing-masing.
Untuk itulah Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengimbau jemaah haji untuk beristirahat di penginapan dan kurangi aktivitas fisik 1 sampai 2 hari ke depan.
“Jemaah haji yang sudah selesai melaksanakan prosesi Armuzna, kami imbau untuk beristirahat di hotel dahulu 1-2 hari supaya lelah berkurang dan mengisi tenaga kembali,” ucap Kapus Liliek.
Kapus Lilik menyampaikan bahwa berakhirnya prosesi Armuzna, maka pos kesehatan (Poskes) yang disiapkan untuk Armuzna juga sudah selesai operasional.
Poskes Arafah yang mulai 8 Zulhijah pukul 06.00 WAS hingga 10 Zulhijah pukul 03.00 WAS dengan 40 personil tenaga kesehatan. Poskes Arafah telah melayani 163 jemaah haji sakit dan 18 orang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Adapun tiga penyakit terbanyak yaitu 21 kasus pneumonia, 18 Heatstroke dan 11 demensia.
Pada operasional Poskes Arafah, terdapat 12 jemaah haji wafat yakni 4 jemaah wafat di RSAS, 7 jemaah wafat di Poskes Arafah, dan 1 jemaah wafat di tenda. Penyebab kematian terbanyak di Poskes Arafah adalah serangan jantung.
Sedangkan Poskes Muzdalifah dimana mulai beroperasi 10 Zulhijah pukul 18.00 WAS hingga 13.45 WAS. Untuk memberikan pelayanan kesehatan selama bermalam di Muzdalifah, telah dikerahkan 51 tenaga kesehatan di 11 pos. Poskes Muzdalifah telah merawat 163 jemaah haji sakit dan 10 jemaah dirujuk di RSAS. Tidak ada jemaah haji meninggal selama operasional Poskes muzdalifah.
Selanjutnya Poskes Mina mulai beroperasi 10 Zulhijah pukul 18.00 WAS dan berakhir 13 Zulhijjah pukul 13.00 WAS dengan 115 personil tenaga kesehatan. Poskes Mina telah merawat 429 jemaah haji, dan 295 jemaah dirujuk ke RSAS. Penyakit terbanyak yang ditangani Poskes Mina adalah Heatstroke sebanyak 100 kasus. Terdapat 58 jemaah haji wafat selama operasional Poskes Mina yakni 23 jemaah haji wafat di RSAS, 4 jemaah haji wafat di Poskes, 19 Jemaah haji wafat di tenda, dan 2 jemaah haji wafat di perjalanan.
Pelayanan kesehatan lainnya yakni pos kesehatan satelit yang dioperasionalkan oleh Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 277 deteksi dini penyakit dan 79 Emergency respon. Kasus terbanyak yang ditangani oleh pos kesehatan satelit adalah heatstroke. Tidak ada jemaah haji wafat di pos kesehatan satelit.
Kapus Liliek menyampaikan bahwa penyelenggaraan kesehatan haji di Armuzna telah berjalan dengan lancar. Beberapa kendala dalam pelayanan dapat diatasi. Pelaksanaan tahun ini juga akan kami evaluasi sehingga bisa menjadikan pelajaran untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji tahun mendatang.
“Alhamdulillah penyelenggaraan kesehatan haji selama Armuzna telah berjalan lancar. namun kita tidak bisa berpuas diri, selanjutnya akan kami evaluasi sehingga poelayanan tahun mendatang akan lebih baik pastinya,” ungkap Kapus Liliek.
Ia menjelaskan bahwa prosesi ibadah haji di Armuzna menguras energi para jemaah haji. Oleh karenanya kami bersiap untuk mengantisipasi kondisi kesehatan jemaah haji pasca Armuzna.
Kapus Liliek juga mengingatkan kepada para jemaah haji untuk sering minum dan jangan menunggu haus. Jika hendak beraktifitas di luar hotel, selalu mengenakan alat pelindung diri seperti masker, kacamata hitam, topi, dan payung. Penting untuk jemaah haji tetap mengonsumsi makanan tepat waktu dan sehari sekali mengkonsumsi oralit.
“Harapannya selain menjadi haji yang mabrur tapi juga menjadi jemaah haji yang sehat hingga kembali ke tanah air nantinya,” imbuhnya. (IR)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI
Kapuskes Haji Imbau Jemaah Haji Untuk Beristirahat Usai Pelaksanaan Armuzna
Infokom DPP PPNI - Demi menjaga kesehatan bagi jemaah haji setelah melakukan aktivitas yang berdampak kelelahan, berbagai himbauan yang dilakukan Kementerian Kesehatan.
Setelah prosesi Armuzna berakhir pada 13 Zulhijjah atau 1 Juli 2023, Jemaah haji mulai kembali ke penginapan masing-masing.
Untuk itulah Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengimbau jemaah haji untuk beristirahat di penginapan dan kurangi aktivitas fisik 1 sampai 2 hari ke depan.
“Jemaah haji yang sudah selesai melaksanakan prosesi Armuzna, kami imbau untuk beristirahat di hotel dahulu 1-2 hari supaya lelah berkurang dan mengisi tenaga kembali,” ucap Kapus Liliek.
Kapus Lilik menyampaikan bahwa berakhirnya prosesi Armuzna, maka pos kesehatan (Poskes) yang disiapkan untuk Armuzna juga sudah selesai operasional.
Poskes Arafah yang mulai 8 Zulhijah pukul 06.00 WAS hingga 10 Zulhijah pukul 03.00 WAS dengan 40 personil tenaga kesehatan. Poskes Arafah telah melayani 163 jemaah haji sakit dan 18 orang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Adapun tiga penyakit terbanyak yaitu 21 kasus pneumonia, 18 Heatstroke dan 11 demensia.
Pada operasional Poskes Arafah, terdapat 12 jemaah haji wafat yakni 4 jemaah wafat di RSAS, 7 jemaah wafat di Poskes Arafah, dan 1 jemaah wafat di tenda. Penyebab kematian terbanyak di Poskes Arafah adalah serangan jantung.
Sedangkan Poskes Muzdalifah dimana mulai beroperasi 10 Zulhijah pukul 18.00 WAS hingga 13.45 WAS. Untuk memberikan pelayanan kesehatan selama bermalam di Muzdalifah, telah dikerahkan 51 tenaga kesehatan di 11 pos. Poskes Muzdalifah telah merawat 163 jemaah haji sakit dan 10 jemaah dirujuk di RSAS. Tidak ada jemaah haji meninggal selama operasional Poskes muzdalifah.
Selanjutnya Poskes Mina mulai beroperasi 10 Zulhijah pukul 18.00 WAS dan berakhir 13 Zulhijjah pukul 13.00 WAS dengan 115 personil tenaga kesehatan. Poskes Mina telah merawat 429 jemaah haji, dan 295 jemaah dirujuk ke RSAS. Penyakit terbanyak yang ditangani Poskes Mina adalah Heatstroke sebanyak 100 kasus. Terdapat 58 jemaah haji wafat selama operasional Poskes Mina yakni 23 jemaah haji wafat di RSAS, 4 jemaah haji wafat di Poskes, 19 Jemaah haji wafat di tenda, dan 2 jemaah haji wafat di perjalanan.
Pelayanan kesehatan lainnya yakni pos kesehatan satelit yang dioperasionalkan oleh Emergency Medical Team (EMT) sebanyak 277 deteksi dini penyakit dan 79 Emergency respon. Kasus terbanyak yang ditangani oleh pos kesehatan satelit adalah heatstroke. Tidak ada jemaah haji wafat di pos kesehatan satelit.
Kapus Liliek menyampaikan bahwa penyelenggaraan kesehatan haji di Armuzna telah berjalan dengan lancar. Beberapa kendala dalam pelayanan dapat diatasi. Pelaksanaan tahun ini juga akan kami evaluasi sehingga bisa menjadikan pelajaran untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji tahun mendatang.
“Alhamdulillah penyelenggaraan kesehatan haji selama Armuzna telah berjalan lancar. namun kita tidak bisa berpuas diri, selanjutnya akan kami evaluasi sehingga poelayanan tahun mendatang akan lebih baik pastinya,” ungkap Kapus Liliek.
Ia menjelaskan bahwa prosesi ibadah haji di Armuzna menguras energi para jemaah haji. Oleh karenanya kami bersiap untuk mengantisipasi kondisi kesehatan jemaah haji pasca Armuzna.
Kapus Liliek juga mengingatkan kepada para jemaah haji untuk sering minum dan jangan menunggu haus. Jika hendak beraktifitas di luar hotel, selalu mengenakan alat pelindung diri seperti masker, kacamata hitam, topi, dan payung. Penting untuk jemaah haji tetap mengonsumsi makanan tepat waktu dan sehari sekali mengkonsumsi oralit.
“Harapannya selain menjadi haji yang mabrur tapi juga menjadi jemaah haji yang sehat hingga kembali ke tanah air nantinya,” imbuhnya. (IR)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI