Meninggalnya Perawat Razan Al Najjar,Tinggalkan Duka Bagi Perawat Indonesia <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p><span style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Kekejaman tentara Israel terus dirasakan oleh masyarakat Palestina, termasuk korban perawat muda Palestina, Razan Ashraf al-Najjar ditembak mati pasukan militer Israel saat bentrokan dengan para demonstran di dekat perbatasan Jalur Gaza. Kepergian untuk selamanya meninggalkan duka bagi perawat di dunia, tak terkecuali perawat Indonesia.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: white; mso-fareast-language: IN;">Perawat yang usianya 21 tahun ini, semasa hidupnya dijuluki Angel of Mercy, yang merupakan sukarelawan Kementerian Kesehatan Gaza.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: white; mso-fareast-language: IN;">Berdasarkan sumber-sumber medis Palestina seperti diberitakan kantor berita Palestine al-Yawm dan dilansir media Press TV, Sabtu (2/6), Razan Ashraf al-Najjar, saat itu sedang menangani para demonstran Palestina yang terluka di timur Khan Yunis, yang berlokasi sekitar 25 kilometer selatan Kota Gaza. Dia pun sempat membalut luka seorang pria yang terluka akibat tabung gas air mata.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: white; mso-fareast-language: IN;">Ketika itu Razan berada di jarak kurang dari 100 meter dari pagar pembatas perbatasan. Kejadian memilukan dan naas  itu terjadi, saat Razan terkena salah satu tembakan yang berasal dari militer Israel ke arah demonstran Palestina. </span><span style="mso-fareast-language: IN;">Saat itu pula, Dia mengalami  luka parah dan langsung roboh ke tanah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: white; mso-fareast-language: IN;">Peristiwa hari Jumat (1/6) adalah hari terakhir sang ayah, Ashraf al-Najjar bertemu dengan Razan. Ashraf teringat pagi itu kepada Razan, yang merupakan anak sulungnya dari enam bersaudara, ketika itu masih melakukan aktivitas paginya seperti biasa, bangun tidur, kemudian salat dan sahur sebelum memulai aktivitasnya sebagai paramedis untuk menjalankan tugas seperti biasanya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Ribuan warga Palestina bersedih atas kepergiannya dan turut mengantarkan pemakaman Razan Najjar, pada Sabtu (2/6) di desanya Khuuza di wilayah perbatasan dengan Israel, timur Khan Younis dan wilayah selatan Gaza.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: white; mso-fareast-language: IN;">Pada saat pemakaman berlangsung, kru ambulans dan medis berdatangan menghadiri pemakaman. Isak tangis pun mengiringi pemakaman jenazah, sementara ayah Razan terlihat memegang baju medis putrinya yang bernoda darah. </span><span style="mso-fareast-language: IN;">Selamat jalan... (IR).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Sumber : Detik.com dan media online lainnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;"> </span></p> <p class="MsoNormal"> </p> <p> </p> </p>

Meninggalnya Perawat Razan Al Najjar,Tinggalkan Duka Bagi Perawat Indonesia

Infokom DPP PPNI - Kekejaman tentara Israel terus dirasakan oleh masyarakat Palestina, termasuk korban perawat muda Palestina, Razan Ashraf al-Najjar ditembak mati pasukan militer Israel saat bentrokan dengan para demonstran di dekat perbatasan Jalur Gaza. Kepergian untuk selamanya meninggalkan duka bagi perawat di dunia, tak terkecuali perawat Indonesia.

Perawat yang usianya 21 tahun ini, semasa hidupnya dijuluki Angel of Mercy, yang merupakan sukarelawan Kementerian Kesehatan Gaza.

Berdasarkan sumber-sumber medis Palestina seperti diberitakan kantor berita Palestine al-Yawm dan dilansir media Press TV, Sabtu (2/6), Razan Ashraf al-Najjar, saat itu sedang menangani para demonstran Palestina yang terluka di timur Khan Yunis, yang berlokasi sekitar 25 kilometer selatan Kota Gaza. Dia pun sempat membalut luka seorang pria yang terluka akibat tabung gas air mata.

Ketika itu Razan berada di jarak kurang dari 100 meter dari pagar pembatas perbatasan. Kejadian memilukan dan naas  itu terjadi, saat Razan terkena salah satu tembakan yang berasal dari militer Israel ke arah demonstran Palestina. Saat itu pula, Dia mengalami  luka parah dan langsung roboh ke tanah.

Peristiwa hari Jumat (1/6) adalah hari terakhir sang ayah, Ashraf al-Najjar bertemu dengan Razan. Ashraf teringat pagi itu kepada Razan, yang merupakan anak sulungnya dari enam bersaudara, ketika itu masih melakukan aktivitas paginya seperti biasa, bangun tidur, kemudian salat dan sahur sebelum memulai aktivitasnya sebagai paramedis untuk menjalankan tugas seperti biasanya. 

Ribuan warga Palestina bersedih atas kepergiannya dan turut mengantarkan pemakaman Razan Najjar, pada Sabtu (2/6) di desanya Khuuza di wilayah perbatasan dengan Israel, timur Khan Younis dan wilayah selatan Gaza.

Pada saat pemakaman berlangsung, kru ambulans dan medis berdatangan menghadiri pemakaman. Isak tangis pun mengiringi pemakaman jenazah, sementara ayah Razan terlihat memegang baju medis putrinya yang bernoda darah. Selamat jalan... (IR).

 

Sumber : Detik.com dan media online lainnya.