Ini Kronologis Meninggalnya Perawat Di Morowali, Sulawesi Tengah <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Menyusul berita duka dari seorang perawat yang telah meninggal dunia, bernama Ns. Ideha Pembaga, S.Kep, lahir 10 oktober 1980. Almarhumah terakhir menjabat Kepala Perawatan UPTD PKM Wosu Kab. Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan jabatan OP PPNI sebagai Ketua Divisi Organisasi dan Kaderisasi DPD PPNI Kabupaten Morowali dan Plt Ketua DPK PPNI Kecamatan Bungku Barat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Inilah kronologis kejadian meninggalnya Ns. Ideha Pembaga, S.Kep yang dikutip dari keterangan Maskur, S.Kep Ketua DPD PPNI Kab. Morowali, Sulawesi Tengah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sehari sebelum mayat korban ditemukan, Senin (14/5/2018) jam 14.00 WITA, korban makan siang dengan teman-teman kerjanya di UPTD PKM Wosu. Sekitar jam 14.30 korban membeli pulsa disekitar situ dan melakukan percakapan melalui Hpnya. Dari percakapannya yang sempat terdengar, si korban akan berencana bertemu dengan seseorang. Setelah berkomunikasi, korban kembali ke PKM Wosu, si korban mengajak MA (penjual binte di PKM Wosu) untuk pergi ke Desa Larubenu tetapi MA tidak mau pergi karena tidak ada motornya korban, akhirnya korban meminjam motor teman kantornya, setelah itu korban pergi sendirian menuju arah desa Larobenu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Diperkirakan Jam 14.45 sdr HL melintas di jembatan Larubenu dan melihat korban duduk diatas motor sambil menelepon di jembatan Larobenu. Pada jam 15.00 pemilik motor menghubungi korban via WhatsApp untuk menanyakan motornya, dikarenakan pemiliknya sudah mau pulang, tapi tidak ada respon dari korban. Sampai jam 17.00 Wita si korban belum kembali lagi ke PKM Wosu, sehingga pemilik motor mencari korban menuju desa Larobenu tapi pemilik motor tidak menemukan korban.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada jam 21.00 WIT salah seorang perawat PKM Wosu akan konsul pasien via HPnya kepada korban (kepala perawatan PKM Wosu) tetapi HP milik korban tidak aktif. Akhirnya perawat tersebut berinisiatif untuk menemui korban di rumahnya. Saat perawat sampai di rumah korban, hanya menemui suaminya saja sekaligus menanyakan keberadaan si korban. Namun saat itulah suami korban malah kaget, karena suami korban mengira isterinya masih di PKM Wosu. Mulailah saat itu dilakukakan pencarian ke rumah teman dekat korban, tapi tidak ada hasilnya. Pencarian terus dilakukan pada malam itu juga, yang melibatkan pihak kepolisian, TNI (korban isteri prajurit TNI), pegawai PKM Wosu, anggota DPK PPNI Bungku Barat dan DPK PPNI Bumi Raya dan masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada Selasa (15/5/2018) jam 01.00 WITA, SG (sekretaris DPD PPNI Kab.Morowali) yang merupakan teman dekat korban di telepon oleh IY (Ketua DPK PPNI Bungku Barat) untuk menanyanyakan apakah korban ada di rumah SG, tapi korban tidak ditemukan juga. Pada pagi harinya, SG kembali ditelepon dan menanyakan keberadaan korban saat itu diduga korban ada dirumah SG berdasarkan petunjuk para normal yang mengatakan bahwa posisi korban saat itu ada di kecamatan Bmi Raya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Masih pada Selasa jam 14.00 WITA, seorang ibu datang ke rumah korban membawa jilbab dan sendal korban. Dari petunjuk penemuan barang milik korban, akhirnya pencarian difokuskan di sekitar tempat penemuan barang tersebut. Tepatnya di jalan menuju trans Bali daerah perbatasan desa Wosu dan desa Larobenu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Akhirnya mayat korban sekitar jam 14.30 telah ditemukan di rawa-rawa dengan ketinggian air diatas mata kaki orang dewasa, keadaan korban dalam keadaan terlentang dengan pakaian seragam ASN (baju keki). Saat ditemukan mayat korban langsung dievakuasi ke PKM Wosu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebelum mayat korban dibawa ke kota Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah untuk dimakamkan, yang berjarak kurang lebih 450 KM dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam. Pihak keluarga memintak untuk dilakukan tindakan hecting dan pemberian formalin kepada korban. Tindakan tersebut dilkukan oleh pengurus DPD PPNI Morowali.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hingga Rabu (16/7/2018) pihak kepolisian baru menemukan satu orang tersangka, wanita sekitar 40 tahun, yang diduga pelaku pembunuhan terhadap si korban. Saat ini tersangka sudah ditahan di Polres Morowali dan kasusnya masih dalam tahap pengembangan oleh pihak kepolisian. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-spacerun: yes;">Sumber : Ketua DPD PPNI Kabupaten Morowali. </span></p> <p> </p> </p>

Ini Kronologis Meninggalnya Perawat Di Morowali, Sulawesi Tengah

Infokom DPP PPNI - Menyusul berita duka dari seorang perawat yang telah meninggal dunia, bernama Ns. Ideha Pembaga, S.Kep, lahir 10 oktober 1980. Almarhumah terakhir menjabat Kepala Perawatan UPTD PKM Wosu Kab. Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan jabatan OP PPNI sebagai Ketua Divisi Organisasi dan Kaderisasi DPD PPNI Kabupaten Morowali dan Plt Ketua DPK PPNI Kecamatan Bungku Barat.

Inilah kronologis kejadian meninggalnya Ns. Ideha Pembaga, S.Kep yang dikutip dari keterangan Maskur, S.Kep Ketua DPD PPNI Kab. Morowali, Sulawesi Tengah.  

Sehari sebelum mayat korban ditemukan, Senin (14/5/2018) jam 14.00 WITA, korban makan siang dengan teman-teman kerjanya di UPTD PKM Wosu. Sekitar jam 14.30 korban membeli pulsa disekitar situ dan melakukan percakapan melalui Hpnya. Dari percakapannya yang sempat terdengar, si korban akan berencana bertemu dengan seseorang. Setelah berkomunikasi, korban kembali ke PKM Wosu, si korban mengajak MA (penjual binte di PKM Wosu) untuk pergi ke Desa Larubenu tetapi MA tidak mau pergi karena tidak ada motornya korban, akhirnya korban meminjam motor teman kantornya, setelah itu korban pergi sendirian menuju arah desa Larobenu.

Diperkirakan Jam 14.45 sdr HL melintas di jembatan Larubenu dan melihat korban duduk diatas motor sambil menelepon di jembatan Larobenu. Pada jam 15.00 pemilik motor menghubungi korban via WhatsApp untuk menanyakan motornya, dikarenakan pemiliknya sudah mau pulang, tapi tidak ada respon dari korban. Sampai jam 17.00 Wita si korban belum kembali lagi ke PKM Wosu, sehingga pemilik motor mencari korban menuju desa Larobenu tapi pemilik motor tidak menemukan korban.

Pada jam 21.00 WIT salah seorang perawat PKM Wosu akan konsul pasien via HPnya kepada korban (kepala perawatan PKM Wosu) tetapi HP milik korban tidak aktif. Akhirnya perawat tersebut berinisiatif untuk menemui korban di rumahnya. Saat perawat sampai di rumah korban, hanya menemui suaminya saja sekaligus menanyakan keberadaan si korban. Namun saat itulah suami korban malah kaget, karena suami korban mengira isterinya masih di PKM Wosu. Mulailah saat itu dilakukakan pencarian ke rumah teman dekat korban, tapi tidak ada hasilnya. Pencarian terus dilakukan pada malam itu juga, yang melibatkan pihak kepolisian, TNI (korban isteri prajurit TNI), pegawai PKM Wosu, anggota DPK PPNI Bungku Barat dan DPK PPNI Bumi Raya dan masyarakat.

Pada Selasa (15/5/2018) jam 01.00 WITA, SG (sekretaris DPD PPNI Kab.Morowali) yang merupakan teman dekat korban di telepon oleh IY (Ketua DPK PPNI Bungku Barat) untuk menanyanyakan apakah korban ada di rumah SG, tapi korban tidak ditemukan juga. Pada pagi harinya, SG kembali ditelepon dan menanyakan keberadaan korban saat itu diduga korban ada dirumah SG berdasarkan petunjuk para normal yang mengatakan bahwa posisi korban saat itu ada di kecamatan Bmi Raya.

Masih pada Selasa jam 14.00 WITA, seorang ibu datang ke rumah korban membawa jilbab dan sendal korban. Dari petunjuk penemuan barang milik korban, akhirnya pencarian difokuskan di sekitar tempat penemuan barang tersebut. Tepatnya di jalan menuju trans Bali daerah perbatasan desa Wosu dan desa Larobenu.

Akhirnya mayat korban sekitar jam 14.30 telah ditemukan di rawa-rawa dengan ketinggian air diatas mata kaki orang dewasa, keadaan korban dalam keadaan terlentang dengan pakaian seragam ASN (baju keki). Saat ditemukan mayat korban langsung dievakuasi ke PKM Wosu.

Sebelum mayat korban dibawa ke kota Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah untuk dimakamkan, yang berjarak kurang lebih 450 KM dengan waktu tempuh kurang lebih 12 jam. Pihak keluarga memintak untuk dilakukan tindakan hecting dan pemberian formalin kepada korban. Tindakan tersebut dilkukan oleh pengurus DPD PPNI Morowali.

Hingga Rabu (16/7/2018) pihak kepolisian baru menemukan satu orang tersangka, wanita sekitar 40 tahun, yang diduga pelaku pembunuhan terhadap si korban. Saat ini tersangka sudah ditahan di Polres Morowali dan kasusnya masih dalam tahap pengembangan oleh pihak kepolisian. (IR)

 

Sumber : Ketua DPD PPNI Kabupaten Morowali.