Infokom DPP PPNI - Jelang puncak pelaksanaan haji tahun 2022 segala persiapan telah dilakukan oleh pihak terkait terutama oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Pada H-1 sebelum pelaksanaan Wukuf di Padang Arafah, terlihat jemaah haji Indonesia sudah berangsur-angsur berdatangan ke Arafah dan menempati tenda-tenda yang sudah ditentukan sesuai maktabnya.
Di maktab 8 Arafah juga terlihat Pos Kesehatan Arafah yang sudah siap melayani jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Pos kesehatan ini bertujuan untuk mendekatkan akses dan layanan bagi jemaah haji yang memerlukan.
“Pos kesehatan arafah sudah siap menerima jemaah per hari ini,” ucap Kepala Pos Kesehatan Arafah, dr. Agus Sultoni, Kamis (7/7/2022) di Arafah.
Pos Kesehatan Arafah diperkuat dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari sejumlah unsur mulai dari Tim Kesehatan Bandara, Tim Tenaga Kesehatan dari KKHI Makkah dan KKHI Madinah.
“Kita diperkuat dengan adanya dokter spesialis jantung, paru, dalam, anastesi, bedah saraf, spesialis kejiwaan, emergensi medis, dokter umum, gizi klinik, dan para medis lainnya,” lanjut dr. Agus
Untuk menunjang pelayanan kesehatan, khususnya potensi terjadinya kegawatdaruratan, Pos Kesehatan Arafah dilengkapi dengan Kit Emergency, alat EKG, Alat pacu jantung, oksigen, set bedah minor dan sebagainya.
“Kami juga menyiagakan 20 rompi tecno cool untuk antisipasi adanya pasien heat stroke,” tambahnya lagi
Obat-Obatan yang disiapkan di pos kesehatan arafah termasuk obat obatan yang bersifat analgesik sampai ke golongan narkotik, anestetik, anti alergi dan anti anafilaksis, juga obat obatan anti infeksi. Termasuk juga obat obatan anti topical, psikotroprifarmaka, dan sebagainya.
Pos Kesehatan Arafah juga dilengkapi dengan 22 tempat tidur yang diperuntukan bagi pelayanan gawat darurat, stabilisasi perawatan dan pemulihan.
“Untuk triase dan stabilisasi ada 3 veltbed (tempat tidur lipat), untuk emergency 3 bed, dan untuk perawatan 16 velbed,” sebutnya.
Pelayanan kesehatan jemaah akan disesuaikan dengan hasil triase dari tim dokter. Selama jemaah bisa dirawat dan stabil di poskes arafah sebaiknya dirawat diposkes Arafah s.d batas bada wukuf.
Dalam kurun waktu perawatan selama 4 jam, kondisi jemaah sudah dinilai baik oleh dokter penanggung jawab pelayanan, maka jemaah dapat dipulangkan ke kloternya.
“Namun apabila membutuhkan perawatan lanjutan maka akan dirujuk ke KKHI Makkah,” jelasnya.
Pelayanan kesehatan di Arafah juga diperkuat dengan adanya empat pos kesehatan satelit yang dilengkapi dengan velbed, oksigen portable dan emergency kit. Untuk kebutuhan rujukan, pos kesehatan arafah juga diperkuat dengan 15 ambulans. (IR)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI.
Pos Kesehatan Arafah : Diperkuat SDM & Sarana Penunjang Demi Yankes Jemaah Haji
Infokom DPP PPNI - Jelang puncak pelaksanaan haji tahun 2022 segala persiapan telah dilakukan oleh pihak terkait terutama oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Pada H-1 sebelum pelaksanaan Wukuf di Padang Arafah, terlihat jemaah haji Indonesia sudah berangsur-angsur berdatangan ke Arafah dan menempati tenda-tenda yang sudah ditentukan sesuai maktabnya.
Di maktab 8 Arafah juga terlihat Pos Kesehatan Arafah yang sudah siap melayani jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Pos kesehatan ini bertujuan untuk mendekatkan akses dan layanan bagi jemaah haji yang memerlukan.
“Pos kesehatan arafah sudah siap menerima jemaah per hari ini,” ucap Kepala Pos Kesehatan Arafah, dr. Agus Sultoni, Kamis (7/7/2022) di Arafah.
Pos Kesehatan Arafah diperkuat dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari sejumlah unsur mulai dari Tim Kesehatan Bandara, Tim Tenaga Kesehatan dari KKHI Makkah dan KKHI Madinah.
“Kita diperkuat dengan adanya dokter spesialis jantung, paru, dalam, anastesi, bedah saraf, spesialis kejiwaan, emergensi medis, dokter umum, gizi klinik, dan para medis lainnya,” lanjut dr. Agus
Untuk menunjang pelayanan kesehatan, khususnya potensi terjadinya kegawatdaruratan, Pos Kesehatan Arafah dilengkapi dengan Kit Emergency, alat EKG, Alat pacu jantung, oksigen, set bedah minor dan sebagainya.
“Kami juga menyiagakan 20 rompi tecno cool untuk antisipasi adanya pasien heat stroke,” tambahnya lagi
Obat-Obatan yang disiapkan di pos kesehatan arafah termasuk obat obatan yang bersifat analgesik sampai ke golongan narkotik, anestetik, anti alergi dan anti anafilaksis, juga obat obatan anti infeksi. Termasuk juga obat obatan anti topical, psikotroprifarmaka, dan sebagainya.
Pos Kesehatan Arafah juga dilengkapi dengan 22 tempat tidur yang diperuntukan bagi pelayanan gawat darurat, stabilisasi perawatan dan pemulihan.
“Untuk triase dan stabilisasi ada 3 veltbed (tempat tidur lipat), untuk emergency 3 bed, dan untuk perawatan 16 velbed,” sebutnya.
Pelayanan kesehatan jemaah akan disesuaikan dengan hasil triase dari tim dokter. Selama jemaah bisa dirawat dan stabil di poskes arafah sebaiknya dirawat diposkes Arafah s.d batas bada wukuf.
Dalam kurun waktu perawatan selama 4 jam, kondisi jemaah sudah dinilai baik oleh dokter penanggung jawab pelayanan, maka jemaah dapat dipulangkan ke kloternya.
“Namun apabila membutuhkan perawatan lanjutan maka akan dirujuk ke KKHI Makkah,” jelasnya.
Pelayanan kesehatan di Arafah juga diperkuat dengan adanya empat pos kesehatan satelit yang dilengkapi dengan velbed, oksigen portable dan emergency kit. Untuk kebutuhan rujukan, pos kesehatan arafah juga diperkuat dengan 15 ambulans. (IR)
Sumber : Berita & foto dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI.