Infokom DPP PPNI - Keterlibatan tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya di berbagai layanan kesehatan terutama di saat penanganan kasus Covid-19 sangat berarti bagi masyarakat luas.
Peran serta Perawat dalam membantu menuntaskan permasalahan kesehatan mendapatkan pengakuan, termasuk mengoptimalkan perannya demi efektifitas pelayanan dengan menyesuaikan situasi pandemi saat ini.
“Untuk optimalisasi Perawat di Rumah Sakit Persahabatan, sampai saat ini semua Perawat kita yang terlibat di dalam pelayanan Covid, kita mobilisasi sesuai dengan kebutuhan ruangan Covid kita,” terang DR. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) FISR, FAPSR, saat menjawab pertanyaan dari wartaperawat.com. di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
“Kapasitas untuk rawat kita ada 97, artinya kebutuhan Perawat di ruangan tersebut sudah terpenuhi,” lanjut Direktur Utama RSUP Persahabatan ini, pada Konferensi Pers secara daring terkait Update Covid-19 dan Pengaruh berkumur iodin povidon dan hidrogen peroksida terhadap nilai CT di RSUP Persahabatan.
Bahkan layanan perawatan di RS Persahabatan, dikatakannya, sudah memindahkan beberapa perawatan non Covid beralih ke pelayanan Covid, dikarenakan ada beberapa staf Perawat yang memang sedang melakukan isolasi mandiri.
Berkaitan itulah, ada beberapa pelayanan non Covid di RS Persahabatan dihentikan sementara di rawat inapnya, sehingga Nakes yang ada diperbantukan di ruangan perawatan Covid.
Diakunya, selain Perawat terlibat pada ruangan perawatan, terlibat juga di Poli Covid, Telemedicine Covid, termasuk pula di area vaksinasi.
“Jadi jelas betul keterlibatannya, baik di dalam perawatan, Poli, Telemedicine maupun di vaksinasi,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini.
Berkaitan keterlibatan Perawat untuk pelayanan keperawatan bagi masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri di rumah, diterangkannya memang belum direalisasikan, namun dirinya menyampaikan solusi dengan cara menghubungi layanan yang sudah disiapkan pihaknya untuk membantu masyarakat.
“Saat ini memang kita belum membuka pelayanan homecare, untuk pasien yang sedang dirawat isolasi mandiri di rumah,” sebutnnya.
Namun, dr. Agus mengatakan pihaknya telah menyediakan layanan melalui Telemedicine, dan pihaknya menghimbau masyarakat yang membutuhkan untuk dapat memanfaatkan layanan tersebut.
“Bagi teman-teman, masyarakat yang sedang isolasi mandiri di rumah, apabila menginginkan konsultasi, bisa mengikuti Telemedicine dengan RS Persahabatan. Tadi flyer sudah ditampilkan oleh Humas,” harap dr. Agus.
“Sehingga memang tidak ada Perawat-Perawat kita, yang kita tugaskan untuk melakukan supervisi di lapangan terhadap isolasi di rumah. Kita belum membuka pelayanan tersebut saat ini,” pungkasnya. (IR)
Peran Perawat Dioptimalisasikan Dalam Mendukung Penanganan Covid-19
Infokom DPP PPNI - Keterlibatan tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya di berbagai layanan kesehatan terutama di saat penanganan kasus Covid-19 sangat berarti bagi masyarakat luas.
Peran serta Perawat dalam membantu menuntaskan permasalahan kesehatan mendapatkan pengakuan, termasuk mengoptimalkan perannya demi efektifitas pelayanan dengan menyesuaikan situasi pandemi saat ini.
“Untuk optimalisasi Perawat di Rumah Sakit Persahabatan, sampai saat ini semua Perawat kita yang terlibat di dalam pelayanan Covid, kita mobilisasi sesuai dengan kebutuhan ruangan Covid kita,” terang DR. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) FISR, FAPSR, saat menjawab pertanyaan dari wartaperawat.com. di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
“Kapasitas untuk rawat kita ada 97, artinya kebutuhan Perawat di ruangan tersebut sudah terpenuhi,” lanjut Direktur Utama RSUP Persahabatan ini, pada Konferensi Pers secara daring terkait Update Covid-19 dan Pengaruh berkumur iodin povidon dan hidrogen peroksida terhadap nilai CT di RSUP Persahabatan.
Bahkan layanan perawatan di RS Persahabatan, dikatakannya, sudah memindahkan beberapa perawatan non Covid beralih ke pelayanan Covid, dikarenakan ada beberapa staf Perawat yang memang sedang melakukan isolasi mandiri.
Berkaitan itulah, ada beberapa pelayanan non Covid di RS Persahabatan dihentikan sementara di rawat inapnya, sehingga Nakes yang ada diperbantukan di ruangan perawatan Covid.
Diakunya, selain Perawat terlibat pada ruangan perawatan, terlibat juga di Poli Covid, Telemedicine Covid, termasuk pula di area vaksinasi.
“Jadi jelas betul keterlibatannya, baik di dalam perawatan, Poli, Telemedicine maupun di vaksinasi,” jelas Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini.
Berkaitan keterlibatan Perawat untuk pelayanan keperawatan bagi masyarakat yang menjalankan isolasi mandiri di rumah, diterangkannya memang belum direalisasikan, namun dirinya menyampaikan solusi dengan cara menghubungi layanan yang sudah disiapkan pihaknya untuk membantu masyarakat.
“Saat ini memang kita belum membuka pelayanan homecare, untuk pasien yang sedang dirawat isolasi mandiri di rumah,” sebutnnya.
Namun, dr. Agus mengatakan pihaknya telah menyediakan layanan melalui Telemedicine, dan pihaknya menghimbau masyarakat yang membutuhkan untuk dapat memanfaatkan layanan tersebut.
“Bagi teman-teman, masyarakat yang sedang isolasi mandiri di rumah, apabila menginginkan konsultasi, bisa mengikuti Telemedicine dengan RS Persahabatan. Tadi flyer sudah ditampilkan oleh Humas,” harap dr. Agus.
“Sehingga memang tidak ada Perawat-Perawat kita, yang kita tugaskan untuk melakukan supervisi di lapangan terhadap isolasi di rumah. Kita belum membuka pelayanan tersebut saat ini,” pungkasnya. (IR)