Pentingnya Penerapan Prokes & Menjaga Kualitas Daging Qurban <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Infokom DPP PPNI - Efisiensi dalam pelaksanaan pemotongan atau penyembelihan hewan qurban di era pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi salah satu pilihan masyarakat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Untuk itulah Masjid Jami Al Falah di Jalan Bambu Apus Raya, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur berupaya dengan baik dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) disaat pelaksanaan pemotongan hewan qurban tahun 1442 H/2021 M.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Melalui kesadaran masyarakat luas dan petugas pelaksana yang telah memahami situasi pandemi Covid-19 kali ini, yang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, akan membantu proses penerapan prokes menjadi lebih baik dan terarah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Ada perbedaan dari tahun kemarin, kalau tahun kemarin kita seperti padat karya, dengan melibatkan banyak orang. Namun pada saat ini orangnya sedikit tetapi orang-orangnya profesional,” jelas H. Haiban, di halaman Masjid Jami Al Falah, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Rabu (21/7/2021).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pengurus Masjid Jami Al Falah ini mengungkapkan bahwa pihaknya mengundang dan melibatkan tenaga profesional dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH), dikarenakan orang-orang tersebut sudah terbiasa menangani pemotongan hewan, sehingga proses pelaksanaannya lebih cepat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Memang dirasakan waktu pelaksanaannya lebih cepat, sekarang jam 11an aja proses pemotongan hewan qurban sudah selesai, hanya tinggal pencacahan, pengepakan dan pendistribusiannya. Ditargetkan sekitar jam 2-3 nanti sudah selesai semua,” sebutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dikatakannya, bahwa tahun ini ada peningkatan hewan qurban yang diterima, jumlah kambing dari 18 menjadi 36 ekor, sementara tahun lalu sapi ada 8 dan saat ini ada 7 ekor yang diterima, tapi kualitas sapi kali ini lebih bagus, karena sapinya besar-besar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dalam upaya penerapan prokes saat pelaksanaan pemotongangan hewan qurban, Haiban menerangkan bahwa pihaknya telah menyediakan dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya dan telah menjalankannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kita menyediakan thermo gun, jadi sebelum petugas melakukan pekerjaannya di cek dulu suhu badannya. Kita juga mengatur jaga jaraknya, untuk itulah jumlah panitia dan petugasnya memang sedikit,” ucap H. Haiban.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kita terus menghimbau agar tetap pakai masker, sering-sering cuci tangan dan mudah-mudahan semuanya aman,” lanjutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selain itu, diterangkannya bahwa proses pengepakan daging qurban, baik itu bahannya sudah disiapkan dari sebelumnya, termasuk pemanfaatan daun pohon jati yang berada di sekitar Masjid Al Falah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kita memang 2 bulan sebelumnya sudah pesan besek bambu dan juga Alhamdulilah di lingkungan Masjid ada pohon jati, jadi daun pohon jati itu kita gunakan sebagai alas pada besek bambu sebelum daging qurban diletakkan. Tentunya hal ini untuk mengurangi sampah plastik, dan packingnya lebih baik atau lebih higienis ,” jelasnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sehubungan dengan pembagian daging qurban, pihaknya telah berkoordinasi dengan para Ketua RT setempat yang ada di lingkungan Masjid Al Falah dalam proses pendataan maupun pembagiannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Jadi mekanismenya, kita mengajukan ke RT untuk mengetahui berapa jumlah mustahiq yang diusulkan, kemudian kita pertimbangkan dengan kemampuan daging qurban yang tersedia. Nanti setelah proses packing, kita antar ke rumah RT masing-masing, sehingga tidak menimbulkan antrian di Masjid, dan klo sudah diserahkan itu sudah menjadi tanggung jawab para Ketua RT.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Diterangkannya pula, adanya keterlibatan dari pihak terkait (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian/DKPKP) yang hadir memeriksa daging hewan qurban dan bersyukurnya daging qurban disini sehat semua, jadi tidak ada masalah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Jadi kualitas daging qurban insya Allah baik, selain itu, kami juga dibantu dengan peminjaman mesin pemotong tulang, sehingga sangat mendukung sekali dalam melakukan proses pencacahan, jadi lebih cepat,” pungkasnya. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> </p> </p>

Pentingnya Penerapan Prokes & Menjaga Kualitas Daging Qurban

Infokom DPP PPNI - Efisiensi dalam pelaksanaan pemotongan atau penyembelihan hewan qurban di era pandemi Covid-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi salah satu pilihan masyarakat.

Untuk itulah Masjid Jami Al Falah di Jalan Bambu Apus Raya, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur berupaya dengan baik dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) disaat pelaksanaan pemotongan hewan qurban tahun 1442 H/2021 M.

Melalui kesadaran masyarakat luas dan petugas pelaksana yang telah memahami situasi pandemi Covid-19 kali ini, yang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, akan membantu proses penerapan prokes menjadi lebih baik dan terarah.

“Ada perbedaan dari tahun kemarin, kalau tahun kemarin kita seperti padat karya, dengan melibatkan banyak orang. Namun pada saat ini orangnya sedikit tetapi orang-orangnya profesional,” jelas H. Haiban, di halaman Masjid Jami Al Falah, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Rabu (21/7/2021).

Pengurus Masjid Jami Al Falah ini mengungkapkan bahwa pihaknya mengundang dan melibatkan tenaga profesional dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH), dikarenakan orang-orang tersebut sudah terbiasa menangani pemotongan hewan, sehingga proses pelaksanaannya lebih cepat.

“Memang dirasakan waktu pelaksanaannya lebih cepat, sekarang jam 11an aja proses pemotongan hewan qurban sudah selesai, hanya tinggal pencacahan, pengepakan dan pendistribusiannya. Ditargetkan sekitar jam 2-3 nanti sudah selesai semua,” sebutnya.

Dikatakannya, bahwa tahun ini ada peningkatan hewan qurban yang diterima, jumlah kambing dari 18 menjadi 36 ekor, sementara tahun lalu sapi ada 8 dan saat ini ada 7 ekor yang diterima, tapi kualitas sapi kali ini lebih bagus, karena sapinya besar-besar.

Dalam upaya penerapan prokes saat pelaksanaan pemotongangan hewan qurban, Haiban menerangkan bahwa pihaknya telah menyediakan dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya dan telah menjalankannya.

“Kita menyediakan thermo gun, jadi sebelum petugas melakukan pekerjaannya di cek dulu suhu badannya. Kita juga mengatur jaga jaraknya, untuk itulah jumlah panitia dan petugasnya memang sedikit,” ucap H. Haiban.

“Kita terus menghimbau agar tetap pakai masker, sering-sering cuci tangan dan mudah-mudahan semuanya aman,” lanjutnya.

Selain itu, diterangkannya bahwa proses pengepakan daging qurban, baik itu bahannya sudah disiapkan dari sebelumnya, termasuk pemanfaatan daun pohon jati yang berada di sekitar Masjid Al Falah.

“Kita memang 2 bulan sebelumnya sudah pesan besek bambu dan juga Alhamdulilah di lingkungan Masjid ada pohon jati, jadi daun pohon jati itu kita gunakan sebagai alas pada besek bambu sebelum daging qurban diletakkan. Tentunya hal ini untuk mengurangi sampah plastik, dan packingnya lebih baik atau lebih higienis ,” jelasnya.

Sehubungan dengan pembagian daging qurban, pihaknya telah berkoordinasi dengan para Ketua RT setempat yang ada di lingkungan Masjid Al Falah dalam proses pendataan maupun pembagiannya.

“Jadi mekanismenya, kita mengajukan ke RT untuk mengetahui berapa jumlah mustahiq yang diusulkan, kemudian kita pertimbangkan dengan kemampuan daging qurban yang tersedia. Nanti setelah proses packing, kita antar ke rumah RT masing-masing, sehingga tidak menimbulkan antrian di Masjid, dan klo sudah diserahkan itu sudah menjadi tanggung jawab para Ketua RT.

Diterangkannya pula, adanya keterlibatan dari pihak terkait (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian/DKPKP) yang hadir memeriksa daging hewan qurban dan bersyukurnya daging qurban disini sehat semua, jadi tidak ada masalah.

“Jadi kualitas daging qurban insya Allah baik, selain itu, kami juga dibantu dengan peminjaman mesin pemotong tulang, sehingga sangat mendukung sekali dalam melakukan proses pencacahan, jadi lebih cepat,” pungkasnya. (IR)